Namun pergaulilah keduanya di dunia dengan baik." (Luqman: 15) Di dalam ayat tersebut kita memahami bahwa berbuat baik kepada orang tua tidaklah gugur karena keduanya kafir dan memerintahkan untuk berbuat syirik atau melakukan kekafiran. Hanya saja, perintah keduanya yang berupa kemungkaran tidak boleh ditaati.
Contoh Soal Latihan PAI Tentang Berbakti Kepada Orangtua dan Guru Kelas 9 SMP/MTS K 13 A. Berilah tanda silang X pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat ! 1. Berbakti kepada orangtua dikenal dengan istilah . . . . a. sarrul walidain c. uququl walidain b. walidain d. birrul walidain 2. Kewajiban seorang anak ketika orangtuanya sudah meninggal adalah . . . . a. mencukupi kebutuhannya b. mendoakannya c. memberikan makanan d. menggunakan harta warisannya 3. Balasan yang akan diberikan oleh Allah Swt. kepada anak durhaka di akhirat kelak adalah . . . a. sulit mendapat pekerjaan c. dimasukkan neraka b. mendapat teguran d. dikutuk menjadi batu 4. Sikap yang tepat jika orangtua sedang sakit yaitu . . . . a. menasihatinya agar tidak sakit b. membiarkannya sampai sembuh sendiri c. dititipkan di panti sosial karena sibuk d. merawatnya dengan penuh kasih sayang 5. Berbakti kepada orangtua akan mendatangkan keberkahan sebagai berikut . . . . a. hidup menjadi terbebani b. rezeki menjadi sulit c. mendapat pahala yang sangat besar d. menyita banyak waktu 6. Berdasarkan hadis Nabi saw., kedudukan dan derajat ibu dibanding bapak adalah . . . . a. 3 tingkat dibanding bapak c. 5 tingkat dibanding bapak b. 4 tingkat dibanding bapak d. 6 tingkat dibanding bapak 7. Seorang siswa yang baik akan selalu memuliakan guru-gurunya. Berikut ini yang merupakan wujud sikap memuliakan guru adalah . . . . a. sering menelponnya b. mengetes kepintarannya c. memberi bingkisan yang menarik d. mematuhi nasihat-nasihatnya 8. Siswa yang menghormati dan menaati gurunya akan memperoleh . . . . a. piagam penghargaan c. pujian dari teman b. keberkahan ilmu d. uang dari guru 9. Berikut ini merupakan azab bagi siswa yang merendahkan gurugurunya, kecuali . . . . a. badan menjadi kurus dan mudah sakit b. mati tanpa membawa iman c. disempitkan rezekinya oleh Allah Swt. d. hilang manfaat ilmunya 10. Seorang guru sedang menjelaskan pelajaran di kelas, sikap yang benar adalah . . . . a. tidak perlu mendengarkan karena sudah paham b. mengerjakan tugas yang belum selesai c. mendengarkan dengan baik d. berdiskusi dengan teman sebangku B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini ! 1. Sebutkan keberkahan yang akan diperoleh anak jika berbakti kepada kedua orangtuanya ! 2. Jelaskan mengapa kita harus berbakti kepada orangtua ! 3. Sebutkan wujud baktimu kepada kedua orangtua saat ini? minimal 3 4. Jelaskan sikap terbaik saat bertemu dengan bapak dan ibu guru baik di sekolah maupun di luar sekolah ! 5. Jelaskan mengapa kita harus menghormati dan menaati guru!
Setelahmelihat pemaparan diatas maka timbul pertanyaan, " Mengapa berbakti lebih diperhatikan untuk Ibunda ?". Maka hal ini dengan dua alasan, 1. Berbakti kepada Ibunda adalah sebaik-baik jalan penghapus dosa dan peninggi derajat bagi seorang hamba. Disebutkan di dalam atsar Abdullah bin Abbas yang diriwayatkan dari Tabiin 'Atho bin Yasar,
- Memperingati Hari Ibu, tak lengkap jika Anda tak melakukan perenungan introspeksi diri, sudahkah Anda benar berbakti kepada Ibu? Berikut ini adalah bentuk atau adab berbakti kepada ibu dan orantua, sebagai perenungan menyambut perayaan Hari Ibu Terkadang setiap anak melupakan beberapa hal bentuk berbakti kepada orangtua meski kecil. Betapa, Allah SWT dan Rasulullah SAW sangat menekankan agar umat manusia untuk berbakti kepada orangtua. • Ucapan Selamat Hari Ibu dalam Bahasa Inggris, Cocok Banget Buat Update di Facebook atau Instagram Sebagai perenungan dan mengingatkan akan pentingnya berbakti kepada ibu atau orangtua. Berikut ini adalah bentuk adab dan akhlak baik dan mulai kepada orantua, dilansir dari 1. Berkata Sopan dan Lemah Lembut Dalam firman-Nya Allah SWT memerintahkan umat manusia untuk berbuat baik kepada kedua orangtua. Sebagaimana yang terkandung dalam surat Al Isra23, berikut ini. وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. "Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” Dijelaskan oleh Ibnu Katsir tentang ayat tersebut pun dimaksudkan agar jangan memperdengarkan kepada orangtua perkataan yang buruk. Bahkan sekadar keluar kata 'ah' dari lisan, hal itu sudah termasuk tingkatan terendah dari perkataan buruk.
BerbaktiKepada. Orangtua O. Solihin E-mail: sholihin@gmx Ada 14 ayat dalam al-Quran yang membahas tentang berbakti kepada orangtua: alBaqarah [83; 180; 215], an-Nisaa [36 adalah mempersekutukan Allah, durhaka pada kedua orang tua, membunuh manusia, dan bersaksi palsu. (HR Bukhari) 26/09/16 09:46 AM. Disampaikan pada Dauroh Birrul
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID CznANOR5F3htQIZRuNcG7eCRUXSKvi1fPkHb3qhKINux3_Dw2E0vow==
Contohpidato bahasa arab tentang berbakti kepada orang tua contoh pidato bahasa arab berikut adalah berbagai pembahasan tentang pidato bahasa arab yang lengkap dari berbagai tema yang menarik yuk simak pembahasan ini dengan baik dan fokus: Pertanyaan Umum Untuk Anak Sd. 26 June 2022. Perubahan Energi Listrik Menjadi Bentuk Energi Lain
- Sobat Quena, bagi seorang manusia yang hidup di dunia ini karena sepasang orang tua, kita perlu mempelajari dan memahami hal tentang berbakti kepada orang di bawah ini layak kita bahas di kajian akhlak Islam berbakti kepada orang tua dikenal dengan istilah apa? Mari kita simak jawaban dan penjelasan lengkapnya. Untuk memahami secara lengkap di kajian akhlak Islam berbakti kepada orang tua dikenal dengan istilah apa, langsung saja kita memahami dan menjawab pertanyaannya. Baca Juga 60 Soal PAT PAI Kelas 10 SMA / SMK / MA Semester 2 dan Kunci Jawabannya, Contoh UAS UKK PAI Kelas 10 Semester Soal Di dalam kajian Akhlak Islam berbakti kepada orang tua dikenal dengan istilah apa? Beri penjelasan dan contohnya! Pilihan jawaban ada di bawah ini a. ihsanul-walidain b. uququl-walidain c. hurmatul-walidain d. birrul-walidain e. i'toul-walidain Jawab Di kajian akhlak Islam berbakti kepada orang tua di kenal dengan istilah Birrul Walidain Baca Juga 60 Soal PAT PAI Kelas 11 SMA / SMK / MA Semester 2 dan Kunci Jawaban, Simak Contoh UAS UKK PAI Kelas 11 SMA Itu tadi jawaban soal di dalam kajian akhlak Islam berbakti kepada orang tua dikenal dengan istilah ... Sekarang kita akan jabarkan penjelasannya Terkini Diketahui Data Nilai Ulangan Matematika Dari 15 Orang Siswa Sebagai Berikut. 7, 5, 4, 6, 5, 7, 8, 6, 4, 4, 5, Kamis, 15 Juni 2023 2050 WIB
Untukitu berbakti kepada orang tua merupakan suatu cara yang harus dilakukan. Peserta didik saling mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan materi hormat dan patuh terhadap orang tua dan guru baik dari buku siswa pendidikan agama islam kelas VIII yang di sediakan oleh pihak sekolah, maupun sumber lain seperti internet
Mas Pur Follow Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw! Home » Agama » Pertanyaan » Berbakti Kepada Orang Tua Dikenal dengan Istilah? September 15, 2021 1 min read Di dalam agama Islam, telah diatur berbagai hal yang ada di dunia ini, mulai dari hubungan manusia dengan Allah SWT hingga manusia dengan manusia. Kita sebagai manusia tidak terlepas dari hubungan dengan manusia lain, terutama kepada tua merupakan keluarga yang paling dekat dengan kita, karena mereka-lah yang telah melahirkan kita dan membesarkan kita dengan kasih sayang. Oleh karena itu kita sebagai anak harus bahkan wajib berbakti kepada orang kepada orang tua merupakan kewajiban bagi seorang anak karena seorang anak harus nurut dan berbakti kepada orang tua. Selain itu, orang tua-lah yang telah membesarkan dan mendidik kita hingga menjadi seperti sekarang dalam agama Islam telah diatur etika untuk berbakti kepada kedua orang tua. Apa istilah etika dalam agama islam berbakti kepada orang tua? Berikut jawaban dan Kepada Orang Tua Dikenal dengan Istilah?Berbakti kepada orang tua dikenal dengan istilah Birul Walidain. Birul walidain Arab بر الوالدين adalah perilaku berbakti kepada kedua orang walidain merupakan istilah etika dalam agama Islam yang menunjukkan tindakan berbakti kepada kedua orang tua. Berbakti kepada orang tua birul walidain hukumnya adalah fardhu ain wajib ain bagi setiap muslim, meskipun seandainya kedua orang tuanya adalah sebagai seorang muslim atau orang yang beragam Islam wajib mentaati setiap perintah dari kedua orang tua selama perintah tersebut tidak bertentangan dengan perintah Allah. Serta mendo’akannya apabila keduanya telah Islam juga menekankan bahwa tidak cuman harus menghormati kedua orang tua saja, akan tetapi kita juga harus menghormati dan menghargai orang yang lebih tua usianya daripada kita, serta yang tua harus menyanyangi yang lebih Berbakti Kepada Orang TuaAdapun beberapa cara berbakti kepada orang tua adalah sebagai berikut. Tidak membentak orang tua. Selalu mendoakan orang tua. Selalu membantu orang tua. Membuat prestasi yang membanggakan orang tua. Selalu rendah diri ke pada orang tua Mendo’akan kedua orang tua jika sudah wafat untuk memohonkan ampun atas segala juga Cara Menghormati Orang TuaNah itulah dia artikel tentang pertanyaan “berbakti kepada orang tua dikenal dengan istilah” beserta penjelasannya. Demikian artikel yang dapat bagikan tentang salah satu pertanyana agama Islam dan semoga bermanfaat. Mas Pur Follow Seorang freelance yang suka membagikan informasi, bukan hanya untuk mayoritas tapi juga untuk minoritas. Hwhw! Agama Islam Pertanyaan
Sebagaiseorang anak tentunya kita sering memikirkan pertanyaan seperti itu. Berbakti kepada kedua orang tua menjadi sebuah bukti bahwa seorang anak ingin berterimakasih kepada kedua orang tuanya. Berbakti kepada kedua orang tua terdapat dalam ajaran agama Islam atau sering disebut sebagai birrul walidain.
Hadits tentang berbakti kepada orang tua dan artinya lengkap, serta penjelasan tentang wajibnya menghormati orang tua dan bagaimana cara berbakti kepada orang tua sesuai syariat Islam. Daftar IsiDalil Berbakti Kepada Orang Tua Birul WalidainHadits Berbakti Kepada Orang TuaHadits Tentang Berbakti Kepada Ibu Lebih DiutamakanHadits Tentang Berbakti Kepada Orang Tua Lebih Utama dari JihadHadits Durhaka Kepada Orang Tua Adalah Dosa BesarHadits Tentang Doa Orang Tua Yang MustajabHadits Keutamaan Berbakti Kepada Orang TuaHadits Tentang Keridhoan Orang TuaHadits Tentang Merawat Orang Tua Yang Sudah UzurHadits Tentang Larangan Memaki Orang TuaHadits Tentang Memutus Silaturahmi Dengan Kerabat dan Orang TuaHadits Tentang Berbakti Kepada AyahHadits Tentang Durhaka Kepada IbuCara Berbakti Kepada Orang Tua Yang Sudah Meninggal Dalil Berbakti Kepada Orang Tua Birul Walidain Orang tua adalah permata di tengah kehidupan kita, karena di dalam doa mereka ada doa yang sangat makbul kepada anaknya, seperti yang pernah kami ulas dalam artikel doa orang tua untuk anaknya. Berbakti kepada orang tua disebut dengan istilah birul walidain yaitu perbuatan kita dengan sepenuh hati dan ikhlas memperlakukan mereka dengan perlakuan terbaik, akhlak kita kepada mereka haruslah akhlak yang terbaik. Itu artinya kita di larang keras membuat kedua orang tua kecewa, tidak suka kepada kita, marah dan apapun yang akan melukai perasaan mereka. Inilah syariat Islam yang sangat mulia, yang wajib bagi kita sebagai seorang anak menyenangkan hati mereka dengan berbagai cara, tentu dengan batas batas yang sudah di atur dalam syariat, yaitu bukan dalam rangka kemaksiatan kepada Allah taa’la. Dalil berbakti kepada orang tua ada dalam AL Quran dan hadits, berikut dalil birul walidain dari Al Quran QS al-Isra’ 23 وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعۡبُدُوۤا۟ إِلَّاۤ إِیَّاهُ وَبِٱلۡوَ ٰلِدَیۡنِ إِحۡسَـٰنًاۚ إِمَّا یَبۡلُغَنَّ عِندَكَ ٱلۡكِبَرَ أَحَدُهُمَاۤ أَوۡ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَاۤ أُفࣲّ وَلَا تَنۡهَرۡهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوۡلࣰا كَرِیمࣰا Artinya “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” [QS al-Isra’ 23] QS an-Nisa’ 36 وَٱعۡبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشۡرِكُوا۟ بِهِۦ شَیۡـࣰٔاۖ وَبِٱلۡوَ ٰلِدَیۡنِ إِحۡسَـٰنࣰا وَبِذِی ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡیَتَـٰمَىٰ وَٱلۡمَسَـٰكِینِ وَٱلۡجَارِ ذِی ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡجَارِ ٱلۡجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلۡجَنۢبِ وَٱبۡنِ ٱلسَّبِیلِ وَمَا مَلَكَتۡ أَیۡمَـٰنُكُمۡۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا یُحِبُّ مَن كَانَ مُخۡتَالࣰا فَخُورًا Artinya “Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.” [QS an-Nisa’ 36]. QS Luqman 14 وَوَصَّیۡنَا ٱلۡإِنسَـٰنَ بِوَ ٰلِدَیۡهِ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ وَهۡنًا عَلَىٰ وَهۡنࣲ وَفِصَـٰلُهُۥ فِی عَامَیۡنِ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِی وَلِوَ ٰلِدَیۡكَ إِلَیَّ ٱلۡمَصِیرُ Artinya “Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.” [QS Luqman 14]. Kali ini akan kami tuliskan dalil dari hadits tentang wajibnya berbakti kepada mereka, ini tentu selaras dengan makbulnya doa mereka dan bakti kita kepada mereka, dua hal ini seharusnya saling beriringan. Disini akan kami tuliskan beberapa hadits berbakti kepada orang tua, dan kami berikan sub judul yang sesuai dengan tema hadis, juga kami tuliskan penjelasan tentang kandungan hadits tersebut. Hadits Tentang Berbakti Kepada Ibu Lebih Diutamakan عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ Artinya Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu dia berkata; “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah ﷺ sambil berkata; “Wahai Rasulullah ﷺ, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?” Beliau menjawab “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” Beliau menjawab “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab “Ibumu.” Dia bertanya lagi; “Kemudian siapa?” Beliau menjawab “Kemudian ayahmu.” [HR. Bukhari dan Muslim]. Penjelasan Dari hadits di atas kita di perlihatkan bagaimana seharusnya kita mengutamakan bakti kita kepada ibu kita dibanding kepada ayah kita, dan ini bukan tanpa alasan. Karena ibulah yang lebih banyak berkorban kepada kita, bagaimana tidak, ibu kita mengandung selama 9 bulan lamanya, lalu menyusui kita selama 2 tahun dan membesarkan kita sampai dewasa dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Bentuk keutamaan kepada ibu ini juga sesuai dengan salah satu hadits riwayat At Tirmidzi, yang menerangkan bahwa “tidak bersyukur kepada Allah jika tidak berterimakasih kepada manusia”. Bahasan tentang ibu sudah kami tuliskan dalam artikel hadits tentang ibu. Hadits Tentang Berbakti Kepada Orang Tua Lebih Utama dari Jihad Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu, berkata سَأَلْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا » . قَالَ ثُمَّ أَىُّ قَالَ ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ » .قَالَ ثُمَّ أَىّ قَالَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ » . قَالَ حَدَّثَنِى بِهِنَّ وَلَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِى Artinya “Aku bertanya pada Rasulullah ﷺ, Amal apakah yang paling dicintai oleh Allah azza wa jalla?’ Beliau shallallahu alaihi wa sallam menjawab, Shalat pada waktunya’. Lalu aku bertanya, Kemudian apa lagi?’ Beliau shallallahu alaihi wa sallam mengatakan, Kemudian berbakti kepada kedua orang tua.’ Lalu aku mengatakan, Kemudian apa lagi?’ Lalu beliau shallallahu alaihi wa sallam mengatakan, Berjihad di jalan Allah’.” Lalu Abdullah bin Mas’ud mengatakan, “Nabi ﷺ memberitahukan hal-hal tadi kepadaku. Seandainya aku bertanya lagi, pasti beliau akan menambahkan jawabannya.” [HR. Bukhari dan Muslim]. Penjelasan Shalat adalah salah satu rukun Islam dan jika tidak melaksanakannya maka akan terancam kepada kekafiran, sebagaimana di terangkan dalam hadits tentang sholat, tentu iniadalah amalan yang utama setelah syahadat. Setelah menyebutkan tentang keutamaan sholat, selanjutnya adalah berbakti kepada orang tua sebelum menyebutkan jihad di jalan Allah. Ini menandakan keutamaan berbakti kepada orang tua dibandingkan dengan jihad, tapi dalam kondisi tertentu jihad bisa lebih utama di bandingkan dengan birul walidain. Misal orang tua kita tidak ada masalah dengan kesehatan dan juga kebutuhannya tercukupi, lalu ada seruan dari penguasa untuk berjihad di jalan Allah, dalam kondisi ini maka jihad tentu lebih utama daripada berdiam di rumah dengan alasan berbakti kepada orang tua. Hadits yang berkaitan tentang jihad atau berbakti kepada orang tua, riwayat imam Muslim. جَاءَرَجُلٌ الِرَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَأْذِنُهُ فِى وَالِدَاكَ؟ قَالَنَعَمْ،قَالَ فَفِيْهِمَافَجَاهِدْ رواه مسلم Artinya “Seseorang laki-laki datang kepada Nabi ﷺ minta izin hendak ikut jihad berperang. Tanya Nabi ﷺ kepadanya, Apakah kedua orang tuamu masih hidup? Jawab orang itu, Masih! Sabda beliau ﷺ , Berbakti kepada keduanya adalah jihad.” [HR. Muslim]. Penjelasan tambahan Salah satu sebab kenapa berbakti kepada orang tua lebih di utamakan menurut ash-Shan’ani dalam subulus salam adalah karena jihad adalah fardhu kifayah dan birulwalidain adalah fardhu ain. Baik orang tuanya ridho atau tidak dan melarang kita untuk jihad, maka mematuhi orang tua adalah lebih utama, syaratnya adalah orang tua kita muslim. Hadits lainnya tentang keutamaan berbakti kepada orang tua dibanding hijrah dan jihad اَقْبَلَ رَجُلٌ اِلَى نَبِيِّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ اُبَايِعُكَ عَلَى الْهِجْرَةِوَالْجِهَادِاَبْتَغِى الْاَجْرَمِنَ اللهِ قَالَ فَهَلْ مِنْ وَالِدَيْكَ اَحَدٌحَيٌّ؟ قَالَ نَعَمْ بَلْ كِلَاهُمَا،قَالَ فَتَبْتَغِى الْاَجْرَمِنَ اللهِ؟ قَالَ نَعَمْ، قَالَ فَارْجِعْ اِلَى وَالِدَيْكَ فَاَحْسِنْ صُحْبَتَهُمَا. رواه البخارى Artinya ”Seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah ﷺ , lalu dia berkata Aku bai’at berjanji setia dengan Anda akan ikut hijrah dan jihad, karena aku menginginkan pahala dari Allah. Tanya Nabi ﷺ , Apakah orang tuamu masih hidup? Jawab orang itu, Bahkan keduanya masih hidup. Tanya Nabi ﷺ , Apakah kamu mengharapkan pahala dari Allah? Jawabnya, Ya! Sabda Nabi ﷺ , Pulanglah kamu kepada kedua orang tuamu, lalu berbaktilah pada keduanya sebaik-baiknya!” [HR. Bukhari] Hadits Durhaka Kepada Orang Tua Adalah Dosa Besar قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ؟ ثَلاَثًا، قَالُوْا بَلىَ يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ الإِشْرَاكُ بِاللهِ وَعُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ وَجَلَسَ وَكَانَ مُتَّكِئًا أَلاَ وَقَوْلُ الزُّوْرُ مَا زَالَ يُكَرِّرُهَا حَتىَّ قُلْتُ لَيْتَهُ سَكَتَ Artinya “Rasulullah ﷺ bersabda, “Apakah kalian mau kuberi tahu mengenai dosa yang paling besar?” Para sahabat menjawab, “Mau, wahai Rasulullah.” Beliau lalu bersabda, “Dosa terbesar adalah mempersekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.” Beliau mengucapkan hal itu sambil duduk bertelekan [pada tangannya]. Tiba-tiba beliau menegakkan duduknya dan berkata, “Dan juga ucapan sumpah palsu.” Beliau mengulang-ulang perkataan itu sampai saya berkata dalam hati, “Duhai, seandainya beliau diam.” [HR. Bukhari dan Muslim] Penjelasan hadits Dosa besar adalah dosa yang di iringi oleh ancaman dari Allah, tentu ini akan berakibat pada kehidupan kita baikdi dunia maupun diakhirat. Menyekutukan Allah jelas adalah dosa yang tidak bisa di ampuni jika pelakunya tidak bertaubat sampai ajal tiba, dan dosa kepada orang tua di sejajarkan dengan pelaku kesyirikan, tentu berbeda dengan menyekutukan Allah atau syirik yang tidak akan di ampuni. Kalau kesyirikan jelas akan kekal di neraka, karena ada dalil yang menerangkan tentang masalah tersebut, tapi untuk dosa kepada orang tua, bisa saja Allah ampuni dengan kemaha murahan dan kasih sayang-Nya. Tapi itu sesuatu yang tidak pasti, tergantung kehendak Allah, maka alangkah baiknya kita menjauhi durhaka kepadanya dengan berbakti kepada mereka. Hadits Tentang Doa Orang Tua Yang Mustajab ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَهُنَّ لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدَيْنِ عَلىَ وَلَدِهِمَا Artinya “Ada tiga jenis doa yang mustajab terkabul, tidak diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizalimi, doa orang yang bepergian dan doa kejelekan kedua orang tua kepada anaknya.” [HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah] Penjelasan hadits Banyak kisah tentang doa orang tua kepada anaknya terutama ibu, yang tanpa sengaja di ijabah oleh Allah baik dalam hal kebaikan maupun kejelekan, sebagaimana kisah inspiratif anak yang berbakti kepada orang tua. Dan juga kisah anak yang di doakan oleh orang tuannya kejelekan, dan doa tersebut terkabul setelah sang anak sukses. Maka penting bagi kita sebagai orang tua untuk selalu berucap dan berdoa dengan hal hal yang baik dan jauhi perkataan dan doa kejelekan, karena doa tersebut akan di kabulkan oleh Allah baik cepat maupun lambat. Hadits Keutamaan Berbakti Kepada Orang Tua Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, Nabi ﷺ bersabda, مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُمَدَّ لَهُ فِي عُمْرِهِ وَأَنْ يُزَادَ لَهُ فِي رِزْقِهِ فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ Artinya “Siapa yang suka untuk di panjangkan umur dan ditambahkan rizki, maka berbaktilah pada orang tua dan sambunglah tali silaturahmi dengan kerabat.” [HR. Ahmad] Penjelasan hadits Ini adalah salah satu keutamaan berbakti kepada orang tua, yaitu di mudahkan rezeki dan di panjangkan umurnya, maksud panjang umur disini adalah sisa usia kita akan di berikan keberkahan oleh Allah. Artinya, sisa usia kita akan banyak diisi oleh amal amal kebaikan dan di jauhkan dari jeleknya amal dan juga mara bahaya. Hadits Tentang Keridhoan Orang Tua عَنْ عَبْدُ الله بن عَمْرٍو رضي الله عنهما قال قال رسولُ الله صلى الله عليه وسلم رِضَى اللهُ فى رِضَى الوَالِدَيْنِ و سَخَطُ الله فى سَخَطُ الوَالِدَيْنِ اخرجه الترمذي وصححه ابن حبان والحاكم Artinya “Dari Abdullah bin Amrin bin Ash ia berkata, Nabi ﷺ telah bersabda “ Keridhoaan Allah itu terletak pada keridhoan orang tua, dan murka Allah itu terletak pada murka orang tua”. [HR. Tirmidzi] Penjelasan hadits Ingin mendapatkan ridho Allah?, berbaktilah kepada orang tua, jika ingin Allah murka kepada kita maka buatlah orang tua kita marah. Renungkan dan pilih mana yang akan kita raih, karena inilah yang akan menentukan arah kehidupan kita, yaitu keberkahan hidup atau kesengsaraan hidup. Hadits Tentang Merawat Orang Tua Yang Sudah Uzur عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَغِمَ اَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ اَنْفُ ثُمَّ رَغِمَ اَنْفُ قِيْلَ مَنْ يَارَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ مَنْ اَدْرَكَ اَبَوَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِاَحَدُهُمَااَوْكِلَيْهِمَافَلَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ رواه مسلم Artinya “Dari Nabi ﷺ sabdanya Dia celaka! Dia celaka! Dia celaka! Lalu beliau ditanya orang, Siapakah yang celaka, ya Rasulullah? Jawab Nabi ﷺ , Siapa yang mendapati kedua orang tuanya dalam usia lanjut, atau salah satu dari keduanya, tetapi dia tidak berusaha masuk surga dengan merawat orang tuanya sebaik-baiknya.” [HR. Muslim]. Renungan Ini merupakan salah satu ujian seorang anak yang berat, ada yang gagal dan ada yang berhasil, walaupun sepertinya banyak yang gagal. Kalau kita lihat banyak dari kita yang suami dan istrinya bekerja, malah menitipkan anak kepada orang tuannya, tentu sebagai orang tua tidak akan menolak karena orang tua tidak ingin melihat anaknya susah. walaupun orang tua kita senang, tapi bukankah itu akan merepotkan orang tua kita? dan membuat orang tua kita mengalami kesusahan?. Tinggalkan hal tersebut, perbaiki dengan mencari pengasuh atau lebih bagus lagi ibu berhenti daribekerja dan fokus merawat anak dan orang tua. Jangan sampai kita menjadi orang yang celaka sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas. wallahu alam. Hadits Tentang Larangan Memaki Orang Tua عن عبد الله بن عمر ورضى الله عنهما قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ان من اكبر الكبا ئر ان يلعن الر جل والديه . قيل رسول كيف يلعن لر جل والديه ؟ قا ل يسب الرجل ابا لرجل فيسب أبا لرجل فيسب أبا ه و يسب أخر جه امام بخاري Artinya “dari Abdullah bin amr bin al-ash ia berkata, Rasulullah ﷺ telah bersabda “ diantara dosa-dosa besar yaitu seseorang memaki kedua orang tuanya. “ para sahabat bertanya “ Wahai Rasulullah ﷺ, apakah ada seseorang yang memaki kedua orang tuanya?” Beliau ﷺ menjawab “ Ya, apabila seseorang memaki ayah orang lain, kemudian orang itu membalas memaki ayahnya kemudian ia memaki ibu orang lain, dan orang itu memaki ibunya. [ Bukhari]. Penjelasan hadits Memaki sendiri adalah salah satu perbuatan dari akhlak tercela, apalagi memaki kedua orang tua kita, tentu akan lebih dahsyat lagi dosanya. Dalam hadits ini jelaskan cara memaki orang tua kita adalah dengan memaki orang tua orang lain yang mana orang tersebut akan membalas dengan makian yang sama kepada orang tua kita. Lalu bagaimana jika kita memaki secara langsung?, jawabnya itu adalah dosa besar yang kita lakukan tanpa kita sadari, seperti perkataan “bapak ini maunya yang aneh aneh saja” atau ungkapan semisal dengan suara tinggi. Hadits Tentang Memutus Silaturahmi Dengan Kerabat dan Orang Tua مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ لِصَاحِبِهِ الْعُقُوْبَةَ مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ مِنَ الْبَغِى وَقَطِيْعَةِ الرَّحِمِ Artinya ”Tidak ada dosa yang lebih pantas untuk di segerakan balasannya bagi para pelakunya di dunia ini – berikut dosa yang disimpan untuknya di akhirat – daripada perbuatan melampaui batas kezhaliman dan memutus silaturahmi dengan orang tua dan kerabat.” [HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Tirmidzi] Penjelasan hadits Kezaliman dan memutus silaturahmi kepada orang tua dan saudara sekandung akan mendapatkan balasan didunia dan juga di akhirat. salah satu bentuknya adalah jika kita selama bertahun tahun berada di luar kota tanpa memberi kabar tanpa mengunjungi mereka, dan sepertinya kita melupakan mereka, ketahuilah ini merupakan kezaliman kepada orang tua. Hendaknya sempatkan mengunjungi mereka walau misal hanya bisa 1 tahun sekali atau misal kita sering menanyakan kabarnya, karena saat ini komunikasi sudah tidak terbatas jarak. Hadits Tentang Berbakti Kepada Ayah أَطِعْ أَبَاكَ مَا دَامَ حَيًّا وَلاَ تَعْصِهِ Artinya “Taatilah ayahmu selama dia hidup dan selama tidak diperintahkan untuk bermaksiat.” [HR. Ahmad] إِنَّ أَبَرَّ الْبِرِّ صِلَةُ الْوَلَدِ أَهْلَ وُدِّ أَبِيهِ Artinya “Sesungguhnya kebajikan terbaik adalah perbuatan seorang yang menyambung hubungan dengan kolega ayahnya.” [HR. Muslim] Penjelasan hadits Ini menjelaskan bahwa berbakti tidak hanya kepada ibu saja, walaupun memang ibu adalah yang utama untuk menerima bakti kita. Tapi hadits ini menerangkan tentang berbakti kepada ayah hukumnya juga wajib, yaitu dengan mematuhi segala perintahnya selama tidak bertentangan dengan hukum syariat. Hadits Tentang Durhaka Kepada Ibu عن المغيرة بن شعبة قال النبي صلى الله عليه وسلم ان الله حرم عليكم عقوق الامهات ووأد البنات ومنع وهات وكره لكم قيل وقال وكثرة السؤال واضاعة المال اخرجه البخاري Artinya “Dari Al-Mughirah bin Syu’ban ia berkata, Nabi ﷺ telah bersabda “Sungguh Allah ta’ala mengharamkan kalian durhaka kepada ibu, menolak kewajiban, meminta yang bukan haknya dan mengubur hidup-hidup anak perempuan. Allah juga membenci orang yang banyak bicara, banyak pertanyaan dan menyia-nyiakan harta.” [ Cara Berbakti Kepada Orang Tua Yang Sudah Meninggal Ada sebuah kisah yang di riwayatkan oleh Imam Abu Dawud, yaitu seseorang dari Bani Salamah mendatangi Nabi ﷺ. Ia bertanya يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ بَقِيَ مِنْ بِرِّ أَبَوَيَّ شَيْءٌ أَبَرُّهُمَا بِهِ بَعْدَ مَوْتِهِمَا قَالَ نَعَمْ الصَّلَاةُ عَلَيْهِمَا وَالِاسْتِغْفَارُ لَهُمَا وَإِنْفَاذُ عَهْدِهِمَا مِنْ بَعْدِهِمَا وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِي لَا تُوصَلُ إِلَّا بِهِمَا وَإِكْرَامُ صَدِيقِهِمَا Artinya “Wahai Rasulullah ﷺ, apakah masih ada cara berbakti kepada kedua orang tuaku setelah keduanya meninggal?” Beliau ﷺ menjawab,”Ya, dengan mendoakannya, memintakan ampun untuknya, melaksanakan janjinya wasiat, menyambung silaturahmi yang tidak bisa disambung kecuali melalui jalan mereka berdua, dan memuliakan teman-temannya”. [HR Abu Dawud]. Baca juga Doa Untuk Kedua Orang Tua Yang Sudah Meninggal Demikianlah dalil berbakti kepada orang tua yang kami rangkum dari hadits hadits sahih, semoga kita bisa menjalankan semua perintah Nabi ﷺ dan menjauhi larangan nabi ﷺ yang berkenaan dengan hadits tentang berbakti kepada orang tua di atas, Wallahu a’lam.
10hal tentang pentingnya berbakti kepada orangtua dalam islam juga mengajarkan kita, untuk menghormati orang yang lebih tua dan mencintai orang yang lebih muda usianya. Pertanyaan tentang berbakti kepada orang tua. Kewajiban berbakti kepada kedua orang tua terutama ibu termaktub dalam alquran dan hadits. Adab menerima tamu dan ketika.
Pertanyaan Assalamu’alaikum, Ustadz yang dirahmati Allah. Saya memiliki seorang sahabat yang menceritakan pengalaman pahit pribadinya kepada saya. Sahabat saya ini memiliki hubungan yang sangat buruk dengan bapak kandungnya, bapaknya kerap berlaku kasar padanya dan ibunya sehingga menanamkan sifat dendam yang sangat mengakar di dalam diri sahabat saya ini, meski demikian ia sangat sayang pada ibunya dan rasa inilah yang menyebabkan ia masih bisa menganggap bapaknya. Saat ia masih kecil, kakeknya dari bapak tinggal bersama mereka dan sahabat saya ini merasa keberadaan kakeknya menjadi salah satu penyebab kekasaran bapaknya. Sampai pada suatu ketika saat kakeknya menghadapi masa tua dengan sakit-sakitan, bahkan sampai-sampai hanya bisa terkulai/tergeletak di ranjang dia dan ibunya merasa bahwa kondisi kakeknya itu merupakan adzab dunia dari Allah. Meski menyadari bahwa kakeknya sedang “diadzab” oleh Allah, kebenciannya pada bapaknya dan juga keluarga bapaknya yang sangat besar mendorongnya untuk membalas dendam. Dalam kondisi kakeknya yang sakit parah itu dia justru menggunakannya sebagai ajang balas dendam dengan melakukan tindakan fisik yang sama seperti yang kerap dilakukan bapaknya kepadanya. Sampai akhirnya kakeknya itu kemudian meninggal dunia… Kini, ia benar-benar menyesali semua perbuatannya itu. Ia ingin meminta maaf tapi tidak tahu harus berbuat apa. Dan dosa itu benar-benar menghantui hidupnya. Ia tidak pernah bercerita kepada seseorangpun sebelumnya, termasuk kepada kedua orang tuanya karena ia takut ibunya shock berat jika tahu sedangkan bapaknya pasti marah besar, mengamuk, bahkan… naudzubillah… saya pun takut untuk membayangkannya. Demikian cerita dari sahabat saya, besar sekali harapan saya ustadz berkenan memberikan solusi, apa yang harus dilakukan sahabat saya. Sungguh, saya sangat tidak tega melihat hidupnya dihantui perasaan bersalah seumur hidupnya. Jazakallah Khairan Katsira. Wassalamu’alaikum. Jawaban Ustadz Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam, keluarga, sahabat dan seluruh orang yang mengamalkan sunnahnya hingga hari kiamat. Langsung saja, saya dapat mengerti permasalahan yang dihadapi oleh kawan akhi Ahmad Rafi’e, dan betapa berat dan tertekannya perasaan akhi kita ini. Akan tetapi, apapun yang terjadi, yang jelas kejadian itu telah berlalu dan bagaikan dalam pepatah Nasi telah menjadi bubur. Tapi saya sedikit lega ketika mengetahui bahwa kejadian ini terjadi ketika akhuna yang memiliki pengalaman ini masih kecil, dan semoga saja belum baligh. Yang dapat dilakukan oleh akhuna ini adalah bertaubat dan menyesali perbuatannya tersebut. Dengan cara inilah dosa perbuatannya bila ia ketika melakukan kesalahan itu telah baligh dapat dihapuskan. “Seorang yang bertaubat dari dosa, bagaikan orang yang tidak pernah berbuat dosa.” Ibnu Majah, At Thabrani dan dihasankan oleh Al Albani Untuk semakin meyakinkan dan menenangkan hati antum, baca dan renungkanlah ayat 68-70 Surat Al Furqan. Akhuna, semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada antum Setelah Allah menyebutkan dalam Al Qur’an surat Al Furqan ayat 68 bahwa orang yang berbuat kesyirikan, membunuh jiwa yang diharamkan, dan berzina, akan mendapatkan balasan yang setimpal atas perbuatannya, yaitu dilipat gandakan atasnya azab, dan ia akan kekal di neraka, Allah berfirman “Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman, dan beramal saleh, maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” QS. Al Furqan 70 Saya yakin dosa atau kesalahan yang pernah antum lakukan lebih ringan bila dibanding dengan kesalahan dan dosa yang disebutkan dalam ayat 68 surat Al Furqan, sehingga bila antum benar-benar bertaubat, saya yakin Allah akan mengampuni dosa antum, dan menggantikannya dengan kebajikan. Akhi, bila Allah ta’ala mengampuni dosa Umar bin Khatthab, Khalid bin Walid, Abu Sufyan, yang dahulunya berbuat syirik, dan menentang Nabi shalallahu alaihi wa sallam, karena mereka bertaubat, yaitu dengan masuk islam, dan meninggalkan seluruh perbuatannya tersebut, maka percayalah bahwa bila antum benar-benar bertaubat, Allah pasti menerima taubat antum dan menggantikannya dengan kebajikan. Dan mungkin sebagai salah satu bentuk taubat antum adalah dengan banyak-banyak mendoakan kakek antum tersebut, semoga Allah menghapuskan dosa-dosanya, dan meninggikan derajatnya di sisi Allah. Kemudian, hendaknya antum berbakti kepada kedua orang tua antum walaupun ayah antum berbuat tidak baik kepada antum, tetaplah bersabar, berupaya sekuat tenaga untuk berbakti kepada keduanya. Semoga Allah senantiasa melimpahkan kepada kita semua taufik dan hidayah-Nya, sehingga kita dapat berbakti kepada orang tua kita. Wallahu a’lam bishshowab. *** Penanya Ahmad Raf’ie Dijawab Oleh Ustadz Muahmmad Arifin Badri Sumber 🔍 Hukum Aqiqah Diri Sendiri, Cara Sholat Taubat Nasuha Zina, Hukum Seorang Ibu Menyakiti Hati Anak, Tata Cara Sholat Istiqarah, Doa Akhir Tahun Dan Awal Tahun Hijriah, Kenapa Sholat Dzuhur Tidak Bersuara KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO CARA SHOLAT, ATAU HUBUNGI +62813 26 3333 28
SoalNo. 1). Salah satu hormat dan patuh kepada orang tua adalah a. Berkata "ah" b. Mencaci orang tua c. Membentak orang tua d. Mematuhi orang tua meskipun berbuat maksiat e. Menolak dengan halus perintah orang tua untuk berbuat maksiat Jawaban: E. Soal No. 2). Dalam bahasa Arab, berbakti kepada orang tua disebut a. Albiruni b
- Artikel ini akan menyajikan contoh soal lengkap dengan kunci jawaban terkait materi hormat dan patuh kepada orang tua dan guru. Pembelajaran tentang Menghormati dan Menyayangi Orang Tua dan Guru termasuk kedalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam PAI kelas 11 SMA/SMK/MA. Terdapat contoh soal pilihan ganda dan essay lengkap dengan kunci jawabannya masing-masing. Simak ulasannya berikut ini. >> Contoh Soal dan Kunci Jawaban Pilihan Ganda 1. Berikut ini adalah jasa seorang ibu terhadap terhadap anaknya, kecuali ....a. melahirkanb. merawatc. mendidikd. birrul walidain Jawaband. birrul walidain 2. Balasan yang akan diberikan oleh Allah Swt kepada anak durhaka di akhirat kelak adalah ....a. sulit mendapatkan jodohb. dimasukan nerakac. sulit mendapat pekerjaand. cita-cita tidak tercapai. Jawabanb. dimasukan neraka 3. QS. An-Nisa ayat 36 berisi perintah Allah Swt untuk ....a. berbuat baik kepada gurub. mendo'akan semua kaum musliminc. berbuat baik kepada orang tuad. berdzikir kepada Allah Jawabanc. berbuat baik kepada orang tua 4. Sikap yang tepat jika orang tua sedang terbaring sakit yaitu... a. merawatnya dengan ikhlas dan penuh kasih sayangb. dititipkan dirumah tetangga karena sibuk belajarc. menasihati dengan lemah lembut agar segera sembuhd. membiarkannya sampai sembuh dengan sendirinya Jawabana. merawatnya dengan ikhlas dan penuh kasih sayang 5. Jika orang tua memerintahkan kemaksiatan atau kemusyrikan. Sikap yang tepat adalah ....a. menolak dengan santun dan lemah lembutb. mentaati dengan sepenuhnyac. membantah karena bertentangan dengan ajaran islamd. menolak dengan keras
DemikianlahAllah memerintahkan kepada kita agar selalu berbakti kepada kedua orang tua kita. Lebih dari 40 minggu ibu kita membawa kita dalam kandungan beliau, berjalan terasa berat, tidur tak nyaman, sekujur tubuh sering terasa sakit karena menahan nyeri. Namun semua dilalui dengan penuh keikhlasan. "Dan Kami telah mengamanatkan kepada
Pertanyaan Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuhPa Ustadz yang diridhoi Allah… Nama saya dilahirkan 30 tahun yang lalu dari orang tua yang sangat sibuk sehingga sampai mereka menitipkan saya ke Tante sejak usia 8 bulan hingga lulus heran meski keadaan perekonomian orang tua mampu tapi tidak pernah memberikan uang untuk biaya sekolah,bahkan waktu saya akan study tour dan minta uang saku,mereka tidak memberikan sepeserpun. Yang lebih membuat saya sedih menurut cerita nenek,sewaktu kecil, saya hampir dibuang di pantai Ancol Jakarta timur. Astaghfirullah. Berbeda dengan tante saya yang memberikan kasih sayang melebihi anak-anak kandungnya,meski bukan berupa materi karena tante saya bukan keluarga yang berada. Diawal tahun 1990-an orangtua kandungku ditimpa musibah meskipun itu akibat ulahnya sendiri yaitu dipenjara gara-gara korupsi walau hanya 10 juta rupiah. Semenjak ayah dipenjara ibu saya malah bersenang senang dengan peninggalan harta ayah saya bahkan yang menebus ayah adalah keluarga dari pihak pada akhirnya ayah saya keluar dari penjara dan dalam waktu kurang dari 1 tahun ayah saya menikah lagi dengan orang ayah saya yang membuat perpecahan di keluarga adalah akui sampai detik ini ibu kandung saya selalu tidak bisa berbicara jujur bahkan menjadi provokator kalau ada sesuatu yang sekiranya bisa memecah belah hal yang kecil bisa menjadi sendiri pernah mengujinya dan ternyata benar. Saya bingung kenapa ibu kandung saya yang seharusnya saya banggakan malah menjadi penghancur keluarga besar saya. Jujur sampai saat ini saya masih belum mengerti harus bagaimana cara berbakti kepada orangtua. Saya yakin salah satu faktor penyebab kematian adik saya yang sangat saya cintai adalah peran mereka yang selalu membebankan semua hidupnya kepada adik ayah saya sudah mulai menjadi "pemuja" syetan dengan bertapa ke tempat-tempat kata keluarga saya berantakan. Pa Ustadz bagaimanakah cara saya menyadarkan orangtua?. Saya sekarang hanya bisa berserah diri dan berbuat yang terbaik menurut saya untuk berbakti kepada orangtua. Adakah cara yang lebih baik untuk bisa berbakti,karena ada pepatah "surga di bawah telapak kaki ibu". Namun benarkah ibu seperti ibu kandung saya juga terletak surga di telapak kakinya?Semoga saya dijauhkan dari anak-anak yang durhaka kepada orangtua ya Allah…. Semoga pa ustadz bisa memberikan pencerahan kepada sayaTerima kasih atas sharingnya semoga pak Ustadz slalu diberkati AllahAndreJawaban Wa'alaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuhSemoga Allah SWT merahmati kita jelas berbuat baik pada kedua orangtua adalah kewajiban dan amal yang mulia. Aturannya tetaplah berbuat baik meskipun orangtuamu memerintahkan keburukan padamu. Maka jangan turuti perintah buruknya dan tetaplah berbuat baik padanya. Jika engkau dapati orang tuamu berbuat salah maka ingatkanlah dengan lemah lembut dan tetap berbuat baiklah. Itulah ketaatanmu pada tetaplah berbuat baik dengan terus memberikan masukan-masukan baik untuk cara yang baik untuk mengingatkan kedua orang tua, tentu kasus ayah sdr perlu mendapatkan perhatian lebih seriusUstadz Muchsinin Fauzi, LCPertanyaan [email protected]
. y6rswo0lpe.pages.dev/449y6rswo0lpe.pages.dev/769y6rswo0lpe.pages.dev/38y6rswo0lpe.pages.dev/648y6rswo0lpe.pages.dev/430y6rswo0lpe.pages.dev/885y6rswo0lpe.pages.dev/212y6rswo0lpe.pages.dev/156y6rswo0lpe.pages.dev/720y6rswo0lpe.pages.dev/198y6rswo0lpe.pages.dev/68y6rswo0lpe.pages.dev/248y6rswo0lpe.pages.dev/675y6rswo0lpe.pages.dev/122y6rswo0lpe.pages.dev/44
pertanyaan tentang berbakti kepada orang tua