Warner Bros Pictures pun menjanjikan beberapa hal yang mengacu pada cerita Harry Potter. Wah, para penggemar Harry Potter sepertinya nggak boleh melewatkan film yang diperankan oleh Eddie Redmayne ini. Sebagai movie pertama tentang dunia sihir yang tidak ada bukunya sama sekali sebelumnya, movie ini menawarkan petualangan yang seru dan tidak terduga sebelumnya. Newt bersama Jacob mulai mencari makhluk-makhluk ajaib tersebut. Mereka dibantu oleh kakak beradik penyihir Tina dan Queenie Goldstein . Kampanye anti sihir tengah melanda New York akibat serangan kekuatan asing. Newt lalu pergi ke New York untuk mencari salah satu makhluk ajaib. Soalnya, dia termasuk sorotan nyata dan movie bakal lebih seru kalau dia dimanfaatkan lebih baik dalam banyak adegan spektakuler. Rowling ingin memasukkan unsur Harry Potter dalam franchise ini. Akan tetapi, penampilan dua karakter utama Harry Potter justru bikin kecewa. Ini bikin gue penasarana bagaimana Dumbledore di masa mudanya digambarkan. Masa-masa sebelum dia jadi kepala sekolah yang serba bijaksana, misterius dan gak bisa dikalahin. Karena movie yang merupakan debut JK Rowling sebagai screenwriter ini memang dibuat gelap dan mengandung pesan-pesan yang cukup berat. Nah film ini menawarkan cerita dengan dimensi yang sama sekali baru. Ketika sampai di New York, koper Newt tertukar dengan koper Jacob Kowalski , laki-laki biasa yang tidak memiliki kekuatan sihir. Makhluk-makhluk ajaib pun tidak sengaja keluar dari koper Newt dan hilang di New York. Setelah tahu kekuatannya Credence, Grindelwald pun gerak cepat untuk melacak keberadaan Credence di Paris. Grindelwald mau Credence datang sendiri tanpa paksaan dan bergabung dengannya. Singkat cerita, kakak-beradik Goldstein, Jacob, Newt, serta para karakter baru berkumpul di Paris untuk mencegah kebangkitan’ Grindelwald si penyihir hitam yang dulunya dekat dengan Dumbledore. Visual yang mewarnai The Crimes of Grindelwald ini pula yang membuat saya mampu bertahan menyaksikan sinetron versi Bu Rowling. Yang juga layak diapresiasi adalah tampilan visualnya yang masih sanggup menguarkan nuansa magis lebih-lebih saat musik tema Harry Potter turut berkumandang mengiringi beberapa adegan. Jika instalmen pendahulu bisa ditonton oleh penonton awam tanpa dibekali pengetahuan komprehensif soal dunia ciptaannya Bu Rowling, The Crimes of Grindelwald terasa lebih eksklusif. Jika seri berikutnya tidak ada bedanya dengan The Crimes of Grindelwald, mungkin sudah saatnya saya memutuskan untuk murtad dari Potterhead. Visual yang ditonjolkan dalam rangkaian adegan ini memberikan setitik alasan sederhana mengapa franchise dunia sihir ini bisa banyak dicintai dan dikagumi oleh banyak orang. Satu yang paling bikin gue penasaran untuk tetep ngikutin seri baru movie ini adalah gue pengen lihat masa muda Dumbledore. Diceritakan singkat waktu Newt diinterogasi Graves, Dumbledore adalah satu-satunya guru yang ngebela dia waktu dikeluarkan dari Hogwarts. Menurut saya, Yates sendiri bisa dikatakan mampu mengemas cerita dengan baik. Ia mampu membuat scene flashback terasa halus dan transisinya pun tidak mengganggu mata. Latar belakangnya juga berbanding terbalik dengan Harry Potter. Jika Harry Potter mengambil latar dunia sihir, Fantastic Beasts and Where to Find Them berlatar belakang dunia manusia biasa. Beberapa momen lain yang familiar dengan cerita dari seri Harry Potter adalah mengenai The Unbreakable Vow, cermin tarsah atau The Mirror of Erised, dan The Whomping Willow. Sebelumnya, The Unbreakable Vow atau sumpah tak terlanggar dilakukan oleh Severus Snape dan Narcissa Malfoy dalam buku dan movie Review FIlm Harry Potter and the Half Blood Prince. Simbol The Deathly Hallows kemudian muncul kembali dalam movie Fantastic Beasts yang kedua dan menjadi emblem Gellert Grindelwald. Film dengan durasi 104 menit ini pertama kali tayang pada Oktober 2012 di Screamfest Film Festival. Selanjutnya, film mulai dirilis komersial secara luas pada Februari 2013. Saat Leta, Newt, Credence, Nagini dan Tina bertemu di Taman Makam Pere Lachaise, Anda harus menyaksikan dengan baik bagaimana silsilah keluarga Leta dan saudaranya. sedikit membingungkan, namun jika diperhatikan dengan baik, tentu akan lebih mengerti alur cerita. Setelah kabur, Grinderwald langsung melancarkan aksi mencari Credence . Barcelona Dan Messi Diremehkan Jelang Lawan Munchen Dia dianggap sebagai satu-satunya penyihir yang mampu mengalahkan Grindelwald. Kesempatan bagi Newt pergi ke luar negeri muncul ketika Jacob Kowalski dan Queenie Goldstein tiba-tiba muncul di rumahnya. Jacob dan Newt yang mencoba menemukan Queenie tahu bahwa Queenie pergi ke Paris untuk mencari Tina , seorang Auror, yang sedang memburu Credence. Seorang penulis dari Hogwarts, Newt Scamander, datang ke New York dengan membawa sebuah koper berisi hewan-hewan ajaib. Tanpa disangka salah satu dari hewan peliharaannya lepas dari kopernya tersebut.