Dalambahasa Arab atau Ibrani, Anda akan mempelajari bagaimana setiap huruf mempunyai makna, dan persatuan huruf tersebut menjadi sebuah kata dan kalimat yang mempunyai makna sendiri. Dalam bahasa Yunani, Anda akan mempelajari bagaimana sebuah kata dasar (etimologi) akan memberikan cara berpikir dalam sebuah disiplin ilmu.
Anda akan berlibur ke negara Israel? Belajarlah kosakata terpenting dalam bahasa Ibrani! Di sini Anda dapat menemukan lebih dari 50 kata dan frasa penting yang telah diterjemahkan dari bahasa Ibrani ke dalam bahasa Indonesia. Dengan dilengkapi oleh kosakata ini, Anda pasti akan lebih menikmati liburan Anda di negara Israel. Belajarlah bersama kami Bagaimana Anda mengatakan „Halo!“ dalam bahasa Ibrani. Bagaimana Anda mengatakan „Selamat tinggal!“ dalam bahasa Ibrani. Bagaimana Anda mengatakan “Tolong” dalam bahasa Ibrani. Bagaimana Anda mengatakan “Ya” dan “Tidak” dalam bahasa Ibrani. Bagaimana saya berkata „Nama saya ...“ dalam bahasa Ibrani? Bagaimana saya berkata ”Saya tidak bisa berbicara bahasa Ibrani” dalam bahasa Ibrani? Belajarlah berhitung dalam bahasa Ibrani. Belajar bahasa Ibrani » Paket lengkap bahasa Ibrani diskon %! Harga normal Dapatkan hanya dengan Pesan sekarang » Menyapa seseorang שלוםschalom!Halo! / Hai! בוקר טובbokir tow!Selamat pagi! יום טובjom tow!Selamat siang! ערב טובerew tow!Selamat sore / malam! לילה טובlaila tow!Selamat malam! m/f בייbay!Dahh! / Mari! / Yuk ah! להתראותlehitraot!Sampai jumpa! situasi formal Kumpulan kosakata penting כןkenya לאlotidak אוליolaimungkin / bisa jadi אוקייokejOK תודהtoda!Terima kasih! בבקשה אין בעד מהbewakascha! en bead maKembali! m/f סליחהslicha ...Maaf, ... אני מצטערמצטערתani m/f יש ליאין לי esch li ...en li ...Saya punya .../ Saya tidak punya ... יש לנואין לנוjesch lanu .../ en lanu ...Kami punya .../ Kami tidak punya ... יש איןjesch ...ejn ...Ada .../ Tidak ada ... Memperkenalkan diri קוראים ליkoroim li ...Nama saya ... אני בא ...באה מani ba me ...ani ba'a me ...Saya berasal ... אני בן/בת...שניםani benbat ... saya ... אני לא נשוי/נשואה ani lo tidak menikah. m/f אני לא מטייל לבדani lo metajelmetajelet tidak bepergian sendiri. אני מטייל עםאני מטיילת עםani metajel im .../ ani metajelet im ...Saya bepergian dengan ... Pemahaman אני לא מדבר/מדברת עבריתani lo medaber lo medaberet tidak bisa bahasa Yahudi. אני לא מבין/מבינה את זהani lo mewin et se./ ani lo mewina et tidak mengerti. m/f אתה מדבר/את מדברתata medaber ...?at medaberet ...?Bisakah anda bahasa ... ? m/f מישהו פה מדברmischihu pu medaber ...?Adakah yang bisa bahasa ...? אנגליתanglitInggris צרפתיתtserfatitPerancis תכתוב/תכתבי את זה בבקשהtichtowtichtowi et se tuliskan. m/f חזור/חזרי על זה בבקשהchasorchisri al se ulang. m/f רק רגע בבקשהrak rega tunggu sebentar. Angka אפסefesnol / kosong אחתachatsatu שתייםschtajmdua שלושschaloschtiga ארבעarbaempat חמשchameschlima ששscheschenam שבעschewatujuh שמונהschmonedelapan תשעtejschasembilan עשרesirsepuluh אחת עשרהachat esresebelas שתיים עשרהschtejm esredua belas שלוש עשרהschlosch esretiga belas ארבע עשרהarba esreempat belas חמש עשרהchamesch esrelima belas שש עשרהschesch esreenam belas שבע עשרהschwa esretujuh belas שמונה עשרהschmune esredelapan belas תשע עשרהtescha esresembilan belas עשריםesrimdua puluh עשרים ואחתesrim weachatdua puluh satu שלושיםschloschimtiga puluh ארבעיםarbaimempat puluh חמישיםchamischimlima puluh שישיםscheschimenam puluh שבעיםschiw'imtujuh puluh שמוניםschmonimdelapan puluh תשעיםtisch'imsembilan puluh מאהme'aseratus אלףelefseribu מיליוןmillionsatu juta זוגsugsepasang
Indonesia Angka tahun 1896 berbunyi. Masukkan teks di sini ( 5000 karakter lagi tersisa) Sunda. Sunda. Indonesia. Indonesia.
ANGKA; BILANGAN Dalam bahasa Ibrani kuno, bilangan tidak ditulis dengan angka tetapi dinyatakan dengan kata-kata. Beberapa waktu setelah pembuangan ke Babilon, orang Yahudi sampai suatu taraf tertentu mengadopsi kebiasaan untuk menggunakan huruf-huruf menurut abjad mereka sebagai lambang untuk menyatakan bilangan. Akan tetapi, kebiasaan ini tidak tampak bahkan dalam manuskrip-manuskrip Alkitab Ibrani pascapembuangan. Dalam salah satu contoh karya tulis Ibrani tertua yang masih ada, yakni inskripsi yang diambil dari terowongan air Siloam mungkin dari masa pemerintahan Hizkia [745-717 SM], ukuran dinyatakan dengan kata-kata. Digunakannya kata-kata untuk menyatakan bilangan menambah tingkat keakuratan dan keterandalan manuskrip Kitab-Kitab Ibrani, yang disalin berulang kali, karena kesalahan biasanya lebih mudah terjadi sewaktu menyalin angka daripada sewaktu menyalin kata. Dalam bahasa Ibrani, bilangan di atas sepuluh adalah gabungan beberapa kata, misalnya 12 dua dan sepuluh Kej 144, kecuali 20 yang dinyatakan dengan bentuk jamak sepuluh; 30 dengan bentuk jamak dari kata untuk bilangan tiga; 40 dengan bentuk jamak dari kata untuk bilangan empat, dan seterusnya. Ada kata tersendiri untuk 100, sedangkan 200 dinyatakan dalam bentuk gandanya. ”Ratusan” lainnya dinyatakan dengan dua kata, seperti 300. Bilangan terbesar yang dinyatakan dengan satu kata Ibrani adalah bentuk ganda dari laksa. Bilangan-bilangan yang lebih besar merupakan gabungan beberapa kata. Misalnya, di 1 Tawarikh 518 bilangan secara harfiah, adalah empat puluh dan empat ribu dan tujuh ratusan dan enam puluh. Satu juta ditulis sebagai seribu ribuan. 2Taw 149 Ketika memberkati Ribka, keluarganya mengatakan, ”Hai, saudara perempuan kami, semoga engkau menjadi beribu-ribu laksa [harfiah, ribuan kali sepuluh ribu].” Cucu cicit Ribka pada akhirnya benar-benar berjumlah jutaan. Kej 2455, 60 Dalam penglihatan Daniel diperlihatkan bahwa ada ”sepuluh ribu kali sepuluh ribu [harfiah, berlaksa laksa]” yang berdiri di hadapan Yehuwa.—Dan 710. Kadang-kadang bilangan digunakan dalam arti perkiraan, seperti bilangan bulat di Mazmur 9010, ketika sang pemazmur berbicara tentang batas umur manusia, dan mungkin juga di 1 Raja-Raja 1918 orang yang tidak sujud kepada Baal dan 2 Tawarikh 149 satu juta orang Etiopia yang dikalahkan oleh Asa. Dalam Kitab-Kitab Yunani Kristen, bilangan pada umumnya dinyatakan dengan kata-kata. Dalam Manuskrip Sinaitikus dan Manuskrip Aleksandrinus, bilangan ”binatang buas itu” dinyatakan dengan kata-kata.—Pny 1318. Penggunaan Bilangan dalam Alkitab Bukanlah Numerologi. Mengingat bahwa Alkitab adalah buku sejarah dan nubuat, bilangan yang disebutkan dapat mengandung arti harfiah ataupun simbolis. Konteks biasanya memperlihatkan dalam arti apa bilangan tersebut digunakan. Bilangan tertentu sering muncul dalam Alkitab dengan makna gambaran, kiasan, atau simbolis, dan dalam kasus seperti itu pemahaman akan maknanya penting untuk dapat mengerti ayatnya. Akan tetapi, penggunaan bilangan dalam Alkitab hendaknya tidak dikacaukan dengan numerologi ilmu telaah angka, yaitu kepercayaan bahwa angka-angka, kombinasi angka, dan jumlah angka bersifat mistik. Numerologi tampaknya berasal dari Babilon kuno dan, bersama bentuk-bentuk tenung lainnya, dikutuk oleh Allah.—Ul 1810-12. Berikut ini kita akan membahas beberapa contoh penggunaan bilangan tertentu secara kiasan yang sering muncul dalam Alkitab. Satu. Bilangan ini, apabila digunakan secara kiasan, menyampaikan gagasan keesaan, keunikan, dan juga persatuan dan kesesuaian dalam tujuan dan tindakan. ”Yehuwa adalah Allah kita; Yehuwa itu esa [atau, ”satu”],” kata Musa. Ul 64 Dia sajalah Pribadi Yang Berdaulat. Dia unik. Dia tidak membagi kemuliaan-Nya dengan siapa pun, sebagaimana allah-allah tritunggal kafir. Kis 424; Pny 610; Yes 428 Yehuwa dan Yesus Kristus satu dalam tujuan dan kegiatan Yoh 1030 dan murid-murid Kristus harus bersatu sepenuhnya dengan Allah, dengan Putra-Nya, dan dengan satu sama lain. Yoh 1721; Gal 328 Kesatuan demikian digambarkan dalam penyelenggaraan perkawinan.—Kej 224; Mat 196; Ef 528-32. Dua. Bilangan dua sering kali muncul dalam konteks hukum. Keselarasan dalam laporan dua orang saksi menambah bobot kesaksian yang dikemukakan. Diperlukan dua, atau bahkan tiga saksi, untuk meneguhkan suatu perkara di hadapan para hakim. Prinsip ini juga diikuti dalam sidang Kristen. Ul 176; 1915; Mat 1816; 2Kor 131; 1Tim 519; Ibr 1028 Allah berpegang pada prinsip ini ketika menampilkan Putra-Nya di hadapan orang-orang sebagai Juru Selamat umat manusia. Yesus berkata, ”Dalam Hukummu sendiri ada tertulis, ’Kesaksian dua orang adalah benar.’ Akulah yang memberikan kesaksian mengenai diriku sendiri, dan Bapak yang mengutus aku memberikan kesaksian mengenai aku.”—Yoh 817, 18. Melakukan sesuatu untuk kedua kalinya—seperti, mengulangi suatu pernyataan atau penglihatan, bahkan secara paralel saja—akan meneguhkan perkara tersebut sebagai sesuatu yang pasti dan benar seperti dalam mimpi Firaun tentang sapi dan bulir biji-bijian; Kej 4132. Puisi Ibrani dalam Alkitab penuh dengan paralelisme dalam hal gagasan, yang membuat kebenaran yang dinyatakan tertanam lebih kuat ke dalam pikiran dan pada waktu yang sama memperjelas masalahnya melalui variasi pilihan kata dalam paralelisme itu.—Lihat Mz 2, 44, dan lain-lain. Dalam nubuat Daniel, binatang tertentu yang mempunyai ”dua tanduk” melambangkan pemerintahan kembar Imperium Media-Persia.—Dan 820, 21; bdk. Pny 1311. Tiga. Meskipun kesaksian dua orang saksi atas perkara yang sama sudah cukup kuat untuk tindakan hukum, kesaksian tiga orang lebih kuat. Karena itu, bilangan tiga kadang-kadang digunakan untuk mengemukakan intensitas, penandasan, atau kekuatan tambahan. ”Tali rangkap tiga tidak mudah diputuskan.” Pkh 412 Penandasan dengan jelas dirasakan ketika Yesus menanyai Petrus sampai tiga kali setelah Petrus menyangkal Yesus tiga kali. Mat 2634, 75; Yoh 2115-17 Penglihatan yang berisi perintah agar Petrus makan berbagai jenis binatang, termasuk yang haram menurut Hukum, dipertajam karena penglihatan itu diberikan kepadanya tiga kali. Tidak diragukan, hal itu mempermudah Petrus untuk mengerti, sewaktu Kornelius beserta rumah tangganya menerima kabar baik, bahwa kini Allah memalingkan perhatian-Nya kepada orang-orang yang tidak bersunat dari bangsa-bangsa, yang dianggap najis oleh orang Yahudi.—Kis 101-16, 28-35, 47, 48. Intensitas kekudusan dan kebersihan Yehuwa ditandaskan oleh pernyataan makhluk-makhluk surgawi, ”Kudus, kudus, kuduslah Yehuwa.” Yes 63; Pny 48 Sebelum menggulingkan raja terakhir di bumi dari garis keturunan Daud, Yehuwa berfirman, ”Puing, puing, puing, aku akan menjadikannya. Juga, itu pasti tidak akan menjadi milik siapa pun sampai kedatangan dia yang memiliki hak yang sah, dan aku akan memberikannya kepada dia.” Di ayat itu Yehuwa dengan tegas memperlihatkan bahwa tidak akan ada lagi raja dari dinasti Daud yang duduk di atas takhta di Yerusalem mewakili nama-Nya—takhta itu benar-benar tidak diduduki—sampai waktu Allah tiba untuk menetapkan Mesias-Nya dalam kuasa Kerajaan. Yeh 2127 Prakiraan tentang dahsyatnya celaka yang akan menimpa orang-orang yang tinggal di bumi dinyatakan melalui pengulangan kata ”celaka” sebanyak tiga kali.—Pny 813. Empat. Empat adalah bilangan yang kadang-kadang menunjukkan sifat universal atau keseimbangan yang sempurna dalam hal simetri serta bentuk. Bilangan itu disebutkan tiga kali di Penyingkapan 71. Di ayat tersebut ”empat malaikat” itu semua bertugas mengawasi ”keempat angin”, siap untuk pembinasaan total berdiri di ”keempat penjuru” bumi mereka dapat melepaskan keempat angin dengan arah bersilangan atau secara diagonal sehingga tidak ada satu bagian pun di bumi yang terluput. Bdk. Dan 88; Yes 1112; Yer 4936; Za 26; Mat 2431. Kota Yerusalem Baru berbentuk ”empat persegi”, sama dalam setiap dimensi, jadi sebenarnya berbentuk kubus. Pny 2116 Pernyataan kiasan lainnya yang menggunakan bilangan empat terdapat di Zakharia 118-21; 61-3; Penyingkapan 914, 15. Enam. Bilangan ini kadang-kadang menggambarkan ketidaksempurnaan. Bilangan ”binatang buas itu” adalah 666 dan disebut sebagai ”bilangan manusia”, yang menunjukkan bahwa bilangan tersebut ada hubungannya dengan manusia yang tidak sempurna dan berdosa, dan tampaknya melambangkan ketidaksempurnaan dari apa yang digambarkan oleh ”binatang buas itu”. Fakta bahwa bilangan enam ditandaskan sampai tiga tingkat bilangan enam muncul dalam posisi satuan, puluhan, dan ratusan menonjolkan ketidaksempurnaan dan kekurangan hal yang diwakili, atau digambarkan, oleh binatang tersebut.—Pny 1318. Tujuh. Tujuh sering kali digunakan dalam Alkitab untuk menunjukkan kelengkapan. Kadang-kadang bilangan itu ada hubungannya dengan menuntaskan suatu pekerjaan. Atau bilangan itu dapat memaksudkan siklus yang lengkap dari hal-hal tertentu yang ditetapkan atau diizinkan oleh Allah. Dengan menyelesaikan pekerjaan-Nya berkenaan dengan bumi dalam enam hari penciptaan dan beristirahat pada hari ketujuh, Yehuwa menetapkan pola bagi seluruh penyelenggaraan Sabat, mulai dari minggu tujuh-hari sampai tahun Yobel yang mengikuti siklus tujuh kali tujuh tahun. Kel 2010; Im 252, 6, 8 Perayaan Roti Tidak Beragi dan Perayaan Pondok, masing-masing panjangnya tujuh hari. Kel 3418; Im 2334 Bilangan tujuh sering muncul sehubungan dengan peraturan bagi orang Lewi untuk persembahan Im 46; 1614, 19; Bil 2811 dan untuk pentahiran.—Im 147, 8, 16, 27, 51; 2Raj 510. ”Ketujuh sidang jemaat” di Penyingkapan, dengan karakteristiknya, memberikan gambaran yang lengkap tentang semua sidang Allah di atas bumi.—Pny 120–322. ”Tujuh kepala” pada ”binatang buas” Pny 131 memperlihatkan batas perkembangan yang diizinkan bagi binatang itu. Meskipun ”binatang buas berwarna merah marak” disebut raja ”yang kedelapan”, ia muncul dari yang ketujuh dan keberadaannya tidak terpisahkan dari binatang buas berkepala tujuh itu. Pny 173, 9-11 Hal itu juga berlaku bagi ’patung binatang buas’ itu. Pny 1314 Demikian pula, ”binatang buas” bertanduk dua sebenarnya hidup berdampingan dengan ”binatang buas” yang semula yang berupaya menaruh ”tanda”-nya pada semua orang.—Pny 1311, 16, 17. Yehuwa berpanjang sabar kepada Israel tetapi memperingatkan bahwa jika mereka mengabaikan Dia, sekalipun telah didisiplin oleh-Nya, Ia akan mendera mereka ”tujuh kali lipat”, yaitu sampai tuntas, oleh karena dosa-dosa mereka.—Im 2618, 21, 28. Di bagian-bagian sejarah dalam Alkitab, tujuh sering muncul untuk menunjukkan kelengkapan, atau melakukan suatu pekerjaan sampai tuntas. Orang Israel memperlihatkan iman dan ketaatan penuh dengan berbaris selama tujuh hari mengelilingi Yerikho, mengitarinya tujuh kali pada hari ketujuh, dan setelah itu tembok kota itu pun runtuh. Yos 62-4, 15 Elia memperlihatkan iman penuh atas kuasa doanya kepada Allah; tujuh kali ia menyuruh hambanya pergi ke puncak G. Karmel untuk melihat ke langit sebelum awan hujan muncul. 1Raj 1842-44 Naaman yang menderita kusta harus mandi tujuh kali di S. Yordan. Sebagai jenderal Siria yang perkasa, dia harus cukup rendah hati untuk menjalankan prosedur yang disarankan oleh nabi Elisa, tetapi karena dia mematuhinya, Yehuwa mentahirkan dia. 2Raj 510, 12 Dengan sangat puitis dan tandas, kemurnian, kelengkapan, kesempurnaan, dan keindahan perkataan Yehuwa disamakan dengan perak yang dimurnikan dalam tanur peleburan sebanyak tujuh kali. Mz 126 Belas kasihan Yehuwa diagungkan melalui pernyataan, ”Orang adil-benar mungkin jatuh bahkan tujuh kali, namun ia pasti akan bangkit.” Ams 2416 Kelayakan Yehuwa untuk mendapatkan semua pujian dinyatakan oleh sang pemazmur, ”Tujuh kali sehari aku memujimu.”—Mz 119164. Dalam buku Penyingkapan, ada banyak sekali bilangan tujuh yang digunakan secara simbolis sehubungan dengan perkara-perkara Allah serta sidang-Nya, dan juga sehubungan dengan perkara-perkara Musuh Allah, Setan si Iblis, dalam peperangan habis-habisan yang ia lancarkan untuk melawan Allah dan umat-Nya.—Pny 14, 12, 16; 51, 6; 82; 103; 123; 131; 151, 7; 173, 10; dan ayat-ayat lain. Kelipatan tujuh juga digunakan untuk menunjukkan kelengkapan. Tujuh puluh sepuluh kali tujuh digunakan dalam arti nubuat pada nubuat ”tujuh puluh minggu” yang disampaikan Daniel ketika mengulas tentang kedatangan Mesias. Dan 924-27; lihat TUJUH PULUH MINGGU. Karena tidak taat kepada Allah, Yerusalem dan Yehuda ditelantarkan selama 70 tahun, ”sampai negeri itu membayar lunas [seluruh] sabat-sabatnya”.—2Taw 3621; Yer 2511; 2910; Dan 92; Za 112; 75. Tujuh puluh tujuh, pengulangan tujuh dalam suatu bilangan, sama dengan mengatakan ”tidak tertentu” atau ”tanpa batas”. Yesus menasihati orang Kristen untuk mengampuni saudara mereka sampai sejauh itu. Mat 1821, 22 Mengingat Allah telah menetapkan bahwa siapa pun yang membunuh Kain, si pembunuh itu, harus ”menanggung pembalasan tujuh kali lipat”, Lamekh, yang rupanya membunuh seseorang karena membela diri, mengatakan, ”Jika tujuh kali lipat Kain harus dibalaskan, maka Lamekh tujuh puluh tujuh kali lipat.”—Kej 415, 23, 24. Delapan. Bilangan delapan juga digunakan untuk menambahkan penandasan kepada suatu kelengkapan satu bilangan lebih tinggi daripada tujuh, yaitu bilangan yang pada umumnya digunakan untuk kelengkapan, maka kadang-kadang menunjukkan kelimpahan. Yehuwa meyakinkan kembali umat-Nya tentang pembebasan dari ancaman Asiria, dengan mengatakan bahwa ”tujuh gembala, ya, [bukan hanya tujuh, melainkan] delapan bangsawan tinggi dari antara umat manusia” akan diangkat untuk melawan Asiria. Mi 55 Sebagai klimaks yang cocok untuk perayaan terakhir pada tahun suci, yaitu Perayaan Pondok, hari kedelapan harus menjadi hari pertemuan kudus, pertemuan yang khidmat, hari istirahat penuh.—Im 2336, 39; Bil 2935. Sepuluh. Sepuluh adalah bilangan yang menunjukkan kelengkapan, keseluruhan, kumpulan, jumlah semua yang ada. Perlu diperhatikan juga bahwa, apabila bilangan tujuh dan bilangan sepuluh digunakan bersama-sama, bilangan tujuh menggambarkan apa yang lebih tinggi atau lebih unggul dan bilangan sepuluh menggambarkan sesuatu yang bersifat sekunder. Sepuluh Tulah yang ditimpakan atas Mesir menyatakan selengkapnya penghakiman dari Allah atas Mesir—semua yang dibutuhkan untuk sepenuhnya merendahkan allah-allah palsu Mesir dan mematahkan cengkeraman Mesir atas umat Allah, Israel. ”Sepuluh Firman” membentuk hukum-hukum dasar perjanjian Hukum, sedangkan kira-kira 600 hukum lainnya hanya memperluas hukum-hukum dasar tersebut, menguraikannya, dan menjelaskan penerapannya. Kel 203-17; 3428 Yesus menggunakan bilangan sepuluh dalam beberapa perumpamaannya untuk memperlihatkan keseluruhan dari sesuatu atau jumlah penuhnya.—Mat 251; Luk 158; 1913, 16, 17. Salah satu binatang dalam penglihatan Daniel dan binatang-binatang tertentu yang dilukiskan dalam buku Penyingkapan memiliki sepuluh tanduk. Tanduk-tanduk tersebut jelas menggambarkan semua penguasa, atau ”raja”, di bumi yang membentuk seluruh sistem yang bersifat kebinatangan. Dan 77, 20, 24; Pny 123; 131; 173, 7, 12 Lengkapnya ujian atau periode ujian yang Allah tentukan bagi hamba-hamba-Nya atau yang Ia izinkan untuk mereka alami dinyatakan di Penyingkapan 210, ”Janganlah takut terhadap hal-hal yang akan engkau derita. Lihat! Si Iblis akan terus melemparkan beberapa dari antara kamu ke dalam penjara agar kamu diuji sepenuhnya, dan agar kamu mengalami kesengsaraan selama sepuluh hari.” Dua belas. Yakub, sang patriark, mempunyai 12 putra, yang menjadi fondasi ke-12 suku Israel. Keturunan mereka diorganisasi oleh Allah di bawah perjanjian Hukum sebagai bangsa Allah. Karena itu, bilangan dua belas tampaknya menggambarkan penyelenggaraan yang ditetapkan Allah, yang sangat andal, dan seimbang. Kej 3522; 4928 Yehuwa memilih 12 rasul, yang membentuk fondasi sekunder Yerusalem Baru, yang didirikan di atas Yesus Kristus. Mat 102-4; Pny 2114 Ada 12 suku ”putra-putra Israel [rohani]”, setiap suku terdiri dari anggota.—Pny 74-8. Kelipatan 12 kadang-kadang juga mempunyai arti penting. Daud menetapkan 24 regu dalam keimaman untuk secara bergantian melayani di bait yang belakangan dibangun oleh Salomo. 1Taw 241-18 Hal ini membantu kita mengenali ke-”dua puluh empat penatua” yang duduk di sekeliling takhta Allah dengan mengenakan pakaian luar putih dan mahkota. Pny 44 Kepada para pengikut jejak Yesus Kristus, yaitu saudara-saudara rohaninya, telah dijanjikan bahwa mereka akan menjadi raja dan imam bersama dia di surga. Para penatua tersebut tidak mungkin para rasul saja, yang jumlahnya hanya 12. Karena itu, jelaslah bahwa mereka menggambarkan seluruh badan ”keimaman kerajaan”, seperti yang digambarkan dalam 24 regu imam yang melayani di bait dalam kedudukan mereka di surga, sebagai imam dan raja yang dimahkotai.—1Ptr 29; Pny 74-8; 206. Empat Puluh. Dalam beberapa kasus, bilangan 40 tampaknya dikaitkan dengan periode penghakiman atau penghukuman. Kej 74; Yeh 2911, 12 Niniwe diberi waktu 40 hari untuk bertobat. Yun 34 Penggunaan lain bilangan 40 adalah untuk menunjukkan paralel antara kehidupan Yesus Kristus dan kehidupan Musa, yang menggambarkan Kristus. Kedua pria ini berpuasa selama 40 hari.—Kel 2418; 3428; Ul 99, 11; Mat 41, 2.
ArtiNama Adiel dalam Bahasa Ibrani. Nama Adiel berasal dari bahasa Ibrani yang mempunyai arti hiasan milik Tuhan. Berdasarkan numerologi Pythagoras, nama Adiel mempunyai jumlah angka: A = 1 D = 4 I = 9 E = 5 L = 3. 1 + 4 + 9 + 5 + 3 = 22. Nama dengan jumlah angka ’22’ mempunyai kepribadian ‘Pembangun Utama’.
. ANGKA IBRANI Setiap huruf Ibrani menyatakan angka. Hal ini dapat digunakan untuk menyatakan jumlah, seperti orang-orang Romawi yang menggunakan sebagian dari huruf Latin I, V, X, L, C, M untuk menunjukkan angka. Alef sampai Yod punya nilai 1 sampai 10. Yod sampai Qof punya nilai 10 sampai 100. Qof sampai Thaw punya nilai 100 sampai 400. Huruf-huruf dengan bentuk diakhir kata bentuk final ada yang mengartikan 500 sampai 900 dan ada pula yang mengartikannya sebagai angka yang sama dengan bentuk standarnya. Angka 11 akan ditulis sebagai Yod-’Alef, angka 12 ditulis Yod-Beth, angka 21 ditulis Kaf-’Alef, angka Taurat Thaw-Waw-Resh-He akan menunjukkan angka 611, dll. Satu-satunya pengecualian pada pola ini adalah angka 15 dan 16, yang jika dituliskan sebagai 10+5 atau 10+6 Yod-Wawà akan menjadi suatu nama TUHAN 15=Yod-He= יה =Yah, yaitu singkatan dari nama TUHAN – YAHWEH dan 16=Yod-Waw, yaitu salah satu singkatan khusus untuk nama TUHAN, jadi 15 ditulis Teth-Waw 9+6 dan 16 ditulis Teth-Zayin 9+7. Huruf-huruf selalu relevan; huruf-huruf secara sederhana menambahkan menentukan total nilai. nomor 11 dapat ditulis sebagai Yod-’Alef, ’Alef-Yod, He-Waw, Dalet-Dalet-Gimmel atau kombinasi lain dari huruf-huruf itu. Karena sistem melambangkan nilai ke dalam huruf, jadi setiap kata mempunyai makna. Sebagai contoh, Torah Thaw-Waw-Resh-He punya nilai 611 400+6+200+5. Geometri ini dalam kepercayaan Yahudi dipakai untuk melambangkan arti tersembunyi dari nilai suatu kata. sebagai contoh, nomor 18 sangat signifikan, karena bermakna “Khai” Khet-Yod, yang berarti hidup. Huruf Waw berarti 6, namun karena terpengaruh sistem angka modern, oleh karena itu www ditafsirkan 666! Jelas ini suatu kesalahan karena pada kenyataannya sistem angka Yahudi tidak dibaca dengan cara itu. Huruf itu harus dibaca dengan menjumlahkannya. Jadi Waw-Waw-Waw tidak berarti enam seratus enam puluh enam, kesalahan ini sama sama saja bila kita mengatakan bahwa angka Romawi III adalah seratus sebelas padahal sebenarnya 3. Nilai dari Waw-Waw-Waw di Yahudi adalah 6+6+6=18 –> Khay=Hidup Khet-Yod, WWW memiliki makna hidup! Angka 666 memang ada dalam nubuat Kristen tentang antikris, namun dalam kasus ini tidak dimaknai secara benar. Contoh nyata dari angka 666 dalam kitab Wahyu adalah Kaisar Nero yang membakar kota Roma dan memfitnah umat percaya. נרון־קסר dalam bahasa Ibrani “Neron Qesar” Nun 50 Resh 200 Waw 6 Nun 50 Qof 100 Samekh 60 Resh 200 + Jumlah 666
Berikutbilangan atau angka dalam bahasa Ibrani : Efes = 0 Ekhad = 1 Shnayim = 2 Shlosha = 3 Arba'a = 4 Khamisha = 5 Shisha = 6 Shiv'a = 7 Shmona = 8 Tish'a = 9 Asara = 10 Akhad asar = 11 Shnayim asar = 12 Shlosha asar = 13 Arba'a asar = 14 Khamisha asar = 15 Shisha asar = 16 Shiv'a asar = 17 Shmona asar = 18 Tish'a asar = 19 Esrim = 20
Related PapersStudi tekstual merupakan salah satu bentuk kajian yang penting dilakukan untuk memperdalam pemahaman makna/ kebenaran/ realita suatu teks. Dalam hal ini ialah terkait dengan berbagai bentuk model pertanyaan-pertanyaan Allah kepada Adam setelah jatuh ke dalam dosa. Tidak dapat dipungkiri bahwa secara literal memang sulit memahami jika Allah bertanya terkait dengan informasi yang ingin dibutuhkanNya. Namun realitas teks menyajikannya dalam Kejadian 38-13. Itulah sebabnya pendekatan tekstual salah satu studi yang dilakukan untuk memahami kebenaran yang dimaksud. Adapun metode yang dilakukan dalam penelitian ini ialah dengan kajian induktif tekstual dan eksegetikal. Induktif tekstual dilakukan dengan studi kata terhadap kata-kata tertentu yang representasi terhadap problema teks. Kajian eksegetikal dilakukan dengan pendekatan gramatikal dan leksikal. Dengan pendekatan studi ini ditemukan fakta teks bahwa bahwa pertanyaan yang diajukan Allah lebih bersifat refleksional daripada inform...Penelitian terhadap panggilan Yunus pada dasarnya adalah pelajaran dari kegagalan Yunus memahami isi hati Tuhan yang luas, yang menyimpan kesempatan bagi orang-orang non Yahudi untuk mengalami keselamatan di dalam TUHAN; kontras dengan sikap eksklusivisme sebagian orang Yahudi yang menganggap keselamatan hanya bagi orang Yahudi belaka. Intinya bukan konsep keselamatan universal, tetapi pengakuan terhadap TUHAN, Pencipta langit dan bumi, laut dan darat, yaitu TUHAN yang universal, bukan ilah-ilah lokal seperti keyakinan umum di Timur Dekat Kuno. Panggilan kepada Yunus adalah panggilan universal kepada para hamba-Nya untuk terlibat dalam rencana keselamatan Allah bagi dunia ini dan tidak sibuk pada tindakan-tindakan berorientasi pada diri sendiri. Keterlibatan dalam rencana Allah menuntut para hamba-Nya untuk hidup berpadanan dengan kehendak-Nya yang agung dan mulia, suatu hidup yang penuh dengan kedamaian meskipun kadang harus melewati badai’ kehidupan yang keras menghadang. Ini did...dalamnya menjelaskan mengenai Ester dan Mordekhai dalam keselamatan bangsa yahudiArticle on narrative approaches to the Judges 1129-40 presents the properly approach to interpreting the literary texts. This article elaborating each plot of Judges 1129-40 to find the motive of narrator. The interpretation is according the structure of narrative text produce the precise and clear interpretation. The writer striving to consistent with a hermeunetic's rule in examine each part of the passage. Therefore, this article is an academic writing that gives rich ini dilatarbelakangi oleh adanya asumsi yang menyatakan bahwa nama tokoh-tokoh wayang Punakawan merupakan serapan dari bahasa Arab. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan benar atau tidak bahwa nama tokoh wayang Punakawan adalah serapan dari bahasa Arab. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan studi pustaka. Penelitian ini berawal dari adanya beberapa pernyataan yang menunjukkan bahwa nama tokoh-tokoh perwayangan Punakawan seperti Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong berasal dari bahasa Arab akan tetapi belum ada pembuktiannya secara linguistik. Tokoh-tokoh Punakawan mulai dimainkan pada awal mula penyebaran agama Islam oleh Sunan Kalijaga. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang erat antara penyebaran Islam dengan penamaan tokoh tersebut sebagai dakwah kepada masyarakat Jawa saat itu. Setelah dilakukan analisis linguistik, baik fonologis, morfologis, dan semantis, ternyata nama tokoh-tokoh merupakan serapan dari bahasa Arab. Semar diserap dari sammir, Nala Gareng diserap dari naala qariin, Petruk diserap dari fatruk, dan Bagong yang diserap dari baagin. Selain itu, dimainkannya tokoh-tokoh Punakawan oleh Sunan Kalijaga sejak zaman penyebaran agama Islam di tanah Jawa semakin memperkuat bahwa nama tokoh-tokoh tersebut diserap dari bahasa article discusses the analysis of the structural strings in Proverbs 10 1-5 as the role of parents in the formation of children's character. The purpose of this article is to interpret Proverbs 10 1-5 and give attention to the bridge of the context of Proverbs 1-9 about the role of parents in forming a child's character. The author uses Wisdom Genre Hermeneutics as a procedure in research, so found 4 major conclusions in making this scientific work. First, the character formation of a child always begins with the role of parents in providing the educational process. The key to affinity Structure Proverbs 10 1-5 which provides a transition / hinge in the fundamentals of wisdom Proverbs 1-9, giving the author directions that the results of the quality of the wise child cannot be separated from the education of parents. This needs to be known where the process of education in the family also continues to apply in the midst of the life of the Israelites, even in the royal period, especially in the time of his own exile. Second, the role of parents in education seems to be carried out in a balanced manner, namely father and mother. Proverbs 10 1 explains that the character quality of a child will have consequences for the judgment of a father and mother. The teacher of wisdom is not only to a father, but also to a mother. Therefore, education in the family is carried out by a team, namely father and mother see Context Proverbs 4 1; 620; etc.. Third, the writer of Proverbs teaches that a child can have wise character qualities. The wise character quality of children is obtained from parental education. Through the study of the author in Proverbs 10 1-5, wise children are educated in moral teachings that are based on the teachings of God Old Testament context. In addition, the educational process is also based on good experience of the life of a father and mother, so that a child can imitate the habits / good qualities of his parents, moreover the wise nature emphasized in Proverbs 10 1-5 is the nature of honesty v. 3 and perseverance vv. 4-5 as an identity of a minded person. And fourth, the action or character shown to a child can be an evaluation for parents of the teachings of wisdom that have been conveyed Band. Teachings of wisdom in Proverbs 10 1, so that in the future they can teach again the teachings of wisdom for a person children, so that one day they can become wise children.
Home» kamus sansekerta » Kamus Sansekerta Online Bahasa Sansekerta dan Artinya Abjad T. Kamus Sansekerta Online Bahasa Sansekerta dan Artinya Abjad T. Posted by Budi Handoko at 12.11. taberi : rajin, hemat tabon : rumah/kebun warisan orang tua yang telah meninggal tabrak :. Surat At-Tariq ayat 14: 13-14. sebagai Hakim atas segala sesuatu
Sepertidijelaskan di atas, kata “hati” atau “lev” dalam bahasa Ibrani memiliki angka bilangan 32. Bagaimana manusia hidup di hadapan Allah sangat tergantung pada “angka 32” di dalam dirinya. Salomo minta kepada Tuhan hati yang bijaksana, yang dapat membedakan yang baik dan yang jahat agar dapat memerintah dengan adil.
ArtiNama Barak dalam Bahasa Arab, Ibrani & Agama Islam, Kristen. Arti nama Barak dalam bahasa Arab, Ibrani, agama Islam & Kristen adalah bentuk lain dari nama Barack. Berdasarkan numerologi Pythagoras, nama Barak mempunyai jumlah angka: B =
bahasaIndonesia-bahasa Ibrani • Gratis belajar angka secara daring - dengan 50LANGUAGES. HOME; Mulai bahasa Indonesia EN bahasa Inggris UK EM bahasa Inggris US DE bahasa Jerman ES bahasa Spanyol FR bahasa Perancis IT bahasa Italia JA bahasa Jepang PT bahasa Portugis PT AR bahasa Arab RU bahasa Rusia
Nadiadalam bahasa Ibrani artinya: Harapan. Menilik segi Numerologi atau kecocokan angka, Nama “Nadia” mempunyai jumlah angka: N = 14 A = 1 D = 4 I = 9 A = 1. Jika dijumlahkan, jumlah angka untuk nama “Nadia” adalah 29. Angka ini menggambarkan kepribadian yang memiliki spiritual tinggi, intuitif, tercerahkan, idealis, dan seorang
. y6rswo0lpe.pages.dev/324y6rswo0lpe.pages.dev/197y6rswo0lpe.pages.dev/643y6rswo0lpe.pages.dev/921y6rswo0lpe.pages.dev/19y6rswo0lpe.pages.dev/21y6rswo0lpe.pages.dev/833y6rswo0lpe.pages.dev/303y6rswo0lpe.pages.dev/558y6rswo0lpe.pages.dev/639y6rswo0lpe.pages.dev/97y6rswo0lpe.pages.dev/802y6rswo0lpe.pages.dev/442y6rswo0lpe.pages.dev/681y6rswo0lpe.pages.dev/961
angka dalam bahasa ibrani