Apalagibila orang mukmin itu berdakwah. Maka ujiannya pun akan lebih berat lagi. Sebab selain ujian atas keimanannya Allah juga akan mengujinya dalam hal konsistensi di jalan dakwah. Secara garis besar ujian dakwah dapat dibagi dua: ujian berupa kesenangan, kebahagiaan, dan kenikmatan serta ujian dalam bentuk penderitaan, kenestapaan, dan
Bentuk-bentuk Jatuh di Jalan Dakwah Menjadi lambat, kurang kontribusi, kurang produktifMenjadi pasif dan tidak berbuat apa-apaMenarik diri dari lingkaran dakwahMenjadi benci terhadap dakwahBerbalik memusuhi dan memerangi dakwahItulah beberapa indikasi jatuhnya seseorang di jalan dakwah, mulai dari indikasi yang ringan sampai pada yang paling berat. Fenomena berjatuhan di jalan dakwah adalah fenomena yang hampir selalu ada. Siapakah yang dirugikan dari fenomena ini? Dakwah? Sampai batas-batas tertentu, bisa jadi. Akan tetapi, yang sebetulnya dirugikan adalah sang aktivis dakwah yang terjatuh itu ibarat gerbong kereta yang mengangkut para aktivisnya sebagai penumpang. Jika ada seseorang yang tertinggal dari gerbong, akan ada saja orang lain yang menggantikan kursi tempat duduknya. Tertinggalnya orang tersebut hampir tidak berpengaruh pada dakwah. Sebaliknya, yang tertinggal itulah yang menjadi rugi. Relakah kita menjadi orang yang tertinggal itu?Orang-orang yang jatuh di jalan dakwah bisa juga diibaratkan seperti daun-daun yang berguguran dari sebuah pohon yang rindang dan lebat daunnya. Itulah 'pohon dakwah'. Dedaunan yang jatuh berguguran itu sama sekali tidak merugikan pohon besar tersebut. Justru, dedaunan yang gugur itulah yang menjadi binasa karena ia akan menjadi kering dan hancur karena tidak lagi bisa mendapatkan suplai makanan dari pohon. Relakah kita menjadi daun yang gugur itu?Selanjutnya, apa sajakah yang bisa menyebabkan seorang aktivis dakwah terjatuh di jalan dakwah? Secara umum, ada 2 sebab faktor internal dan faktor Faktor Internal 1. Karena semangat menurun Antisipasi Senantiasa menjaga kekuatan ruhiyahMembentengi diri dengan ilmu yang kokoh 2. Karena merasa jenuh Antisipasi Tidak berlebihan dan ekstrim, menanggung beban yang terlalu beratMelakukan refreshing dan hal-hal yang menghibur diri 3. Karena tidak puas Antisipasi Senantiasa ikhlas hanya karena Allah dan tidak menggantungkan harapan dan orientasi kepada selain-Nya 4. Karena tidak bisa memahami dakwah Antisipasi Terlibat dan terjun langsung dalam dakwah sehingga memahami realitasSenantiasa mengikuti perkembangan dan dinamika terkiniSenantiasa meningkatkan dan mempeluas ilmu dan pemahaman Karena Faktor Eksternal 1. Karena terbawa oleh lingkungan pergaulan Antisipasi Cari lingkungan pergaulan dan teman-teman dekat yang baikPerkuat ketahanan diri ruhiyah dan ilmu 2. Karena tekanan dan pengaruh keluarga Antisipasi Membangun komunikasi dan hubungan yang baik dengan keluargaBerusaha untuk berdakwah dalam keluarga dengan cara yang sebaik-baiknyaMemiliki โ€keluarga keduaโ€ 3. Karena terbuai oleh kenikmatan dunia Antisipasi Perkuat ketahanan diri ruhiyah dan ilmuMemiliki tameng diluar diri kita orang-orang yang bisa menjaga diri kita, bentuk-bentuk kenikmatan tandingan yang syarโ€™i 4. Karena tidak kuat menghadapi tekanan kehidupan Antisipasi Memantapkan pilar-pilar kehidupanPerkuat ketahanan diriPerhatian dan bantuan dari saudara-saudaranya 5. Karena tidak kuat menghadapi intimidasi Antisipasi Perkuat ketahanan diriMempersenjatai diriPembelaan dan dukungan dari saudara-saudaranya 6. Karena perselisihan atau konflik dengan saudaranya Antisipasi Senantiasa menjaga adab-adab dan akhlaq-akhlaq muโ€™amalah dengan saudara-saudaranyaMemiliki hati yang lapangAdanya peredam bibit-bibit perselisihan dan konflik
A Tabiat jalan dakwah. Jalan dakwah merupakan jalan yang panjang dan sukar. Sebab diantara yang haq dan yang batil terdapat pertentanganyang nyata. Dakwah memerlukan kesabaran dan ketekunan memikul beban berat, kemurahan hati, pemberian dan pengorbanan tanpa mengharap hasil yang segera, tanpa putus asa dan putus harapan. En effet, depuis quelques annรฉes dรฉjร , une pra tique s est installรฉe dans la 3e religion brahmanique qui est l'islam, et gagne du terrain ร  travers le monde. Il s'agit donc de quoi? En faite, mรชme si ce fait a existรฉ ; la "dawa" qui consiste ร  prรชcher dans la rue dans le but d'appeler les gens vers la religion est entrain de prendre de l'empleur en Afrique, dans le monde en gรฉnรฉral et en particulier en Cรดte d'Ivoire. En rรฉalitรฉ, avant, c'รฉtait le christianisme qui excellait dans ce domaine. Mais aujourd'hui, chose est de constater que ce fait vient en puissance au niveau de l'islam. Ainsi, nous avons des prรฉdicateurs comme Hamed Deedat ; le sud-africain d'origine pakistanaise et indienne qui fait des confรฉrences et dรฉbats internationaux avec de grand pasteurs internationaux, nous avons aussi Abdul Majid thรฉologien et docteur d'รฉtude en religion comparรฉe du cรดtรฉ de la RDC, l'imam Moctar au Cameroun, ainsi que la BAM, et la DDR en Cรดte d'Ivoire. En effet, la DDR qui signifie Dawa Dans la Rue est composรฉ d'un duo de prรฉdicateurs qui sont oustaz Dianรฉ dit ordinateur et Isamรซl Aka qui notons-le est fils d'un pasteur. En effet, ces prรฉdicateurs qui semblent connaรฎtre la Bible et le coran par cล“ur ont choisi les rues ainsi que les rรฉseaux sociaux comme plateforme pour faire des dรฉbats inter-religieux c est ร  dire, discuter et debattre avec des adeptes du christianisme aux travers des versets bibliques ou coraniques au sujet des points de divergence; expliquer la religion afin d'y attirer des personnes assoiffรฉes de vรฉritรฉ; d'oรน le nom de l'autre groupe BAM qui signifie "Brigade Anti Mensonge" Cependant, comme dit plus haut, il faut dire qu'ร  une certaine รฉpoque seuls les adeptes deu christianisme prรชchaient dans les rues comme Jean Baptiste dans la Bible. Cependant, il y'a quelques temps cette pratique a du succรจs auprรจs des musulmans ivoiriens qui ont emboรฎtรฉ le pas et prรชchent l'islam dans la rue ร  travers les quartiers d'Abidjan et mรชme ร  l'intรฉrieur du pays. Notons que plusieurs personnes pour la plupart des chrรฉtiens et des personnes n'ayant pas appartenu ร  aucune religon ont รฉtรฉ converties aux travers de leur canal. Ainsi, nous avons des prรฉdicateurs islamistes dans la rue tout comme les chrรฉtiens. Alors, les prรชches islamique dans la rue comme le christianisme ; qu'en pensez vous ? Likez, partagez et surtout abonnez-vous pour plus d'informations Content created and supplied by Papsntidiane via Opera News Opera News is a free to use platform and the views and opinions expressed herein are solely those of the author and do not represent, reflect or express the views of Opera News. Any/all written content and images displayed are provided by the blogger/author, appear herein as submitted by the blogger/author and are unedited by Opera News. Opera News does not consent to nor does it condone the posting of any content that violates the rights including the copyrights of any third party, nor content that may malign, inter alia, any religion, ethnic group, organization, gender, company, or individual. Opera News furthermore does not condone the use of our platform for the purposes encouraging/endorsing hate speech, violation of human rights and/or utterances of a defamatory nature. If the content contained herein violates any of your rights, including those of copyright, and/or violates any the above mentioned factors, you are requested to immediately notify us using via the following email address operanews-externalat and/or report the article using the available reporting functionality built into our Platform See More cameroun rdc 31votes, 56 comments. 132k members in the indonesia community. Selamat datang di subreddit kami! Welcome to our subreddit! Please follow the rules Dakwah adalah jalan para nabi dan rasul Allah ๏ทป. Tidak ada seorang nabi dan rasul pun diutus oleh Allah ๏ทป kecuali untuk berdakwah; menyampaikan risalah-Nya kepada umat nabi dan para rasul adalah orang-orang mulia. Mereka adalah manusia-manusia pilihan Allah ๏ทป. Demikian pula tugas dakwah yang mereka emban. Sama-sama mulia. Begitu mulianya, tidak ada yang lebih baik daripada aktivitas dakwah. Allah ๏ทป tegas berfirmanูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุญู’ุณูŽู†ู ู‚ูŽูˆู’ู„ู‹ุง ู…ูู…ู‘ูŽู†ู’ ุฏูŽุนูŽุง ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุนูŽู…ูู„ูŽ ุตูŽุงู„ูุญู‹ุง ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽู†ููŠ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู†ูŽSiapakah yang lebih baik ucapannya daripada orang-orang yang menyeru manusia ke jalan Allah, beramal shalih dan berkata, โ€œSungguh aku ini termasuk kaum Muslim.โ€ TQS Fushilat [41] 33.Namun demikian, sebagai bagian dari sunatullah, jalan dakwah bukanlah jalan yang mulus. Jalan dakwah adalah jalan terjal, penuh rintangan dan duri. Jalan yang kadang mengundang bahaya. Karena itu tidak sedikit yang berguguran di jalan dakwah. Namun, tidak demikian dengan para nabi dan para rasul. Tak ada satu nabi dan rasul pun kecuali mereka tetap istiqamah dan teguh di jalan dakwah. Salah satu contohnya adalah Nabi Nuh as. Beliau mendakwahi umatnya selama 950 tahun! Lihat QS al-Ankabut [29] 14. Yang luar biasa, beliau mendakwahi umatnya siang dan malam! Namun begitu, sebagaimana kita ketahui, orang-orang yang berhasil beliau dakwahi tidak banyak. Para pengikut beliau sangatlah sedikit. Banyak yang tidak peduli dan lari. Banyak pula yang menentang dakwah beliau Lihat QS Nuh [71] 5-7.Demikian pula Nabi Ibrahim as. dalam mendakwahi kaumnya. Tantangan dakwah beliau sangat berat. Bahkan beliau harus berhadapan dengan penguasa bengis, Raja Namrud. Akibat dakwah beliau, beliau harus rela dibakar dengan nyala api yang sangat besar yang mengepung beliau Lihat QS al-Anbiyaโ€™ [21] 66-69. Tantangan dakwah juga dialami oleh Nabi Luth as., Nabi Musa as., dan para nabi/rasul yang yang sama tentu juga dialami oleh Baginda Rasulullah ๏ทบ dan para Sahabat beliau. Hanya karena dakwah, Rasulullah ๏ทบ, misalnya, pernah dipukul sampai pingsan HR Muslim; dilempar dengan batu, dilempari saat melewati Pasar Dzul Majaz oleh Abu Lahab HR Ibnu Hibban; dilempari dengan kotoran unta saat sedang sujud oleh Uqbah bin Abi Mu'ith HR al-Bukhari; hendak diinjak lehernya oleh Abu Jahal saat beliau sedang shalat; diejek dan di-bully saat beliau berdakwah ke Thaif HR Ibnu Hisyam; dicaci-maki bahkan diludahi HR ath-Thabari; dituding gila, tukang sihir, pemecah-belah, yang sama dialami oleh para Sahabat beliau. Ragam penyiksaan, misalnya, dialami antara lain oleh suami-istri, yaitu Yasir dan Sumayah, serta putranya, Ammar. Ada juga Sahabat yang diikat, seperti dialami oleh Saโ€™id bin Zaid bin Amr bin Nufail dan ibunya HR al-Bukhari. Ada yang ditekan oleh Ibunya, seperti dialami oleh Saad bin Abi Waqash HR Ibnu Hibban. Ada yang dijemur di bawah terik matahari, seperti dialami Bilal bin Rabbah HR al-Hakim. Ada yang dilarang tampil dan menyerukan dakwah secara terbuka, seperti dialami oleh Abu Bakar HR al-Bukhari.Rasulullah ๏ทบ dan para Sahabat juga pernah diboikot selama 3 tahun. Mereka tinggal di suatu lembah. Selama pemboikotan, banyak dari mereka yang kelaparan, terutama anak-anak HR Ibnu Saad dan adz-Dzahabi. Beliau dan para Sahabat pun dihalang-halangi untuk berhijrah. Namun, semua itu tidak sedikit pun membuat mereka mundur dan surut dari jalan Perjuangan DakwahMengapa para nabi dan para rasul Allah ๏ทป seluruhnya mengalami ragam tantangan, rintangan dan gangguan di jalan dakwah? Jawabannya setidaknya ada dua. Pertama, karena arah perjuangan dakwah mereka jelas dan tegas menentang segala bentuk kekufuran dan kesyirikan; menentang rezim zalim; menentang sistem status quo yang notabene rusak dan merusak, yang bertentangan dengan risalah yang mereka emban. Itulah risalah tauhid. Risalah yang mengajari manusia agar menyembah dan mengabdi hanya kepada Allah ๏ทป. Tentu dengan menjalankan dan menerapkan seluruh syariah-Nya dalam seluruh aspek kehidupan mereka. Dengan begitu yang berlaku di tengah-tengah manusia hanyalah agama-Nya. Allah ๏ทป berfirmanู‡ููˆูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ุฃูŽุฑู’ุณูŽู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽู‡ู ุจูุงู„ู’ู‡ูุฏูŽู‰ ูˆูŽุฏููŠู†ู ุงู„ู’ุญูŽู‚ู‘ู ู„ููŠูุธู’ู‡ูุฑูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุฏู‘ููŠู†ู ูƒูู„ู‘ูู‡ู ูˆูŽูƒูŽููŽู‰ ุจูุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุดูŽู‡ููŠุฏู‹ุงDialah Allah Yang telah mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan kebenaran agar Dia menangkan atas semua agama. Cukuplah Allah sebagai Saksi TQS al-Fath [48] 28.Kedua, tentu karena konsistensi, keistiqamahan dan keteguhan mereka di jalan dakwah. Tidak ada sedikit pun sikap putus asa, gentar apalagi takut. Mereka pantang mundur dari jalan perjuangan di jalan Allah. Bahkan teror kaum kafir terhadap mereka semakin menambah keimanan kepada Allah ๏ทป dan makin menguatkan keyakinan mereka akan pertolongan-Nya. Allah ๏ทป berfirmanุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽู‡ูู…ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณูŽ ู‚ูŽุฏู’ ุฌูŽู…ูŽุนููˆุง ู„ูŽูƒูู…ู’ ููŽุงุฎู’ุดูŽูˆู’ู‡ูู…ู’ ููŽุฒูŽุงุฏูŽู‡ูู…ู’ ุฅููŠู…ูŽุงู†ู‹ุง ูˆูŽู‚ูŽุงู„ููˆุง ุญูŽุณู’ุจูู†ูŽุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽู†ูุนู’ู…ูŽ ุงู„ู’ูˆูŽูƒููŠู„ูMereka ditakut-takuti oleh orang-orang yang berseru, โ€œSungguh orang-orang telah berkumpul untuk menyerang kalian. Karena itu takutlah kalian kepada mereka!โ€ Namun, seruan itu malah makin menambah keimanan mereka. Mereka berkata, โ€œCukuplah Allah Penolong kami dan Dia adalah sebaik-baik Penolong.โ€ TQS Ali Imran [3] 173.Karena itulah, sebagaimana Rasulullah ๏ทบ dan para Sahabat, hendaknya para pengemban dakwah hari ini tetap fokus pada arah perjuangan dakwah mereka. Arah perjuangan dakwah yang hakiki tentu harus tertuju pada penegakan sistem kehidupan Islam atau penerapan syariah Islam secara kรขffah dalam seluruh aspek Sikap OptimisKarena itu meski tantangan, rintangan dan gangguan di jalan dakwah sudah pasti terjadi, sudah selayaknya para pengemban dakwah tetap memelihara sikap optimis. Optimis bahwa pada akhirnya pertolongan Allah ๏ทป akan segera tiba dan kemenangan dakwah akan segera datang. Sebabnya, pertolongan Allah ๏ทป itu amat dekat. Demikian sebagaimana firman-NyaุฃูŽู…ู’ ุญูŽุณูุจู’ุชูู…ู’ ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุฏู’ุฎูู„ููˆุง ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูŽ ูˆูŽู„ูŽู…ู‘ูŽุง ูŠูŽุฃู’ุชููƒูู…ู’ ู…ูŽุซูŽู„ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุฎูŽู„ูŽูˆู’ุง ู…ูู†ู’ ู‚ูŽุจู’ู„ููƒูู…ู’ ู…ูŽุณู‘ูŽุชู’ู‡ูู…ู ุงู„ู’ุจูŽุฃู’ุณูŽุงุกู ูˆูŽุงู„ุถู‘ูŽุฑู‘ูŽุงุกู ูˆูŽุฒูู„ู’ุฒูู„ููˆุง ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูŽู‚ููˆู„ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุณููˆู„ู ูˆูŽุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ู…ูŽุนูŽู‡ู ู…ูŽุชูŽู‰ ู†ูŽุตู’ุฑู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฃูŽู„ูŽุง ุฅูู†ู‘ูŽ ู†ูŽุตู’ุฑูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู‚ูŽุฑููŠุจูŒApakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk surga, sementara belum datang kepada kalian seumpama yang pernah dialami oleh orang-orang sebelum kalian. Mereka ditimpa ragam kesulitan dan bahaya serta berbagai guncangan hingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersama beliau berkata, โ€œKapankah datang pertolongan Allah?โ€ Ingatlah sungguh pertolongan Allah itu amat dekat TQS al-Baqarah [2] 214.Karena itu pula, agar kita selalu optimis Pertama, harus ditanamkan ke dalam hati kita dan umat ini, bahwa Islam adalah agama yang haq, yang diturunkan oleh Allah ๏ทป untuk mengatur seluruh kehidupan umat manusia QS al-Maidah [5] 3.Kedua, harus ditanamkan ke dalam hati kita dan umat ini, bahwa kita adalah umat terbaik QS Ali Imran [3] 110. Karena itu Allah menetapkan kita dan umat ini sebagai pemimpin dunia, dengan membawa peradaban Islam yang sempurna QS al-Baqarah [2] 143.Ketiga, Allah ๏ทป juga memerintahkan kita menerapkan pemerintahan berdasarkan wahyu yang telah Dia turunkan QS al-Baqarah [2] 49. Ini merupakan keniscayaan, bahwa kita dan umat ini adalah pemimpin seluruh umat Allah ๏ทป telah berjanji akan memenangkan agama-Nya atas semua agama yang lain QS at-Taubah [9] 33; QS al-Fath [48] 28; QS ash-Shaff [61] 9. Janji ini telah dipenuhi oleh Allah ketika Nabi Muhammad ๏ทบ masih hidup. Ketika Islam dimenangkan atas seluruh agama baik Yahudi, Nasrani, Paganisme maupun yang lain. Ketika itu ideologi belum lahir. Setelah ideologi Kapitalisme dan Sosialisme lahir, Islam memang secara politik dikalahkan, khususnya setelah Khilafah Islam dihancurkan oleh konspirasi kaum kafir, 3 Maret 1924 M. Namun, yakinlah, sesuai dengan janji Allah ๏ทป, Islam akan kembali Dia menangkan atas seluruh ideologi yang ada di dunia. Apalagi Allah ๏ทป pun berjanji akan memberikan kembali Kekhilafahan-Nya kepada kaum Mukmin dan orang-orang yang melakukan amal shalih, yang tidak menyekutukan Allah dengan yang lain sedikit pun QS an-Nur [24] 55.Kelima, harus ditanamkan ke dalam hati kita dan umat ini bahwa menegakkan Islam dan seluruh syariahnya dalam seluruh aspek kehidupan ini adalah wajib. Haram umat ini dan seluruh manusia diperintah dan dihukumi bukan dengan syariah Allah ๏ทป, sebagaimana yang terjadi hari ini. Sebabnya, siapapun yang tidak memerintah dan berhukum dengan syariah-Nya bisa terkategori kafir, zalim atau fasik Lihat QS al-Maidah [5] 44,45 dan 47.Keenam, harus ditanamkan ke dalam hati kita dan umat ini bahwa setelah semua upaya terbaik sudah dilakukan, maka berikutnya adalah urusan Allah ๏ทป Lihat QS ath-Thalaq [65] 3. Dengan kata lain, kita wajib bertawakal kepada Allah ๏ทป dengan terus melakukan ikhtiar yang terbaik. Inilah yang menjadi hujjah kita di hadapan-Nya ๏ทป berfirmanูˆูŽูฑุตู’ุจูุฑู’ ูˆูŽู…ูŽุง ุตูŽุจู’ุฑููƒูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุจููฑู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽุญู’ุฒูŽู†ู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุง ุชูŽูƒู ููู‰ ุถูŽูŠู’ู‚ู ู…ู‘ูู…ู‘ูŽุง ูŠูŽู…ู’ูƒูุฑููˆู†ูŽ - ุฅูู†ู‘ูŽ ูฑู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ู…ูŽุนูŽ ูฑู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ูฑุชู‘ูŽู‚ูŽูˆุง ูˆู‘ูŽูฑู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ู‡ูู… ู…ู‘ูุญู’ุณูู†ููˆู†ูŽBersabarlah Muhammad dan kesabaranmu itu tidak akan terwujud kecuali dengan pertolongan Allah. Janganlah engkau bersedih hati terhadap kekafiran mereka. Jangan pula bersempit dada terhadap tipudaya yang mereka rencanakan. Sungguh Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan para pelaku kebaikan. TQS an-Nahl [16] 127-128. []ูˆุงู„ู„ู‡ ุฃุนู„ู…ู ๏บ‘๏บŽ ๏ปŸ๏บผ๏ปฎ๏บ๏บโ€œdan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnyaโ€Kaffah Edisi 226
Jamaahkhutbah Jumat yang semoga senantiasa dirahmati Allah, Kejujuran adalah akhlak yang sangat mulia. Karakter jujur ini tidak akan melekat kecuali pada diri orang-orang yang memiliki hati yang lurus. Oleh karena itu, Allah 'azza wajalla memerintahkan hamba-Nya agar selalu mendekat dan membersamai orang-orang yang jujur setelah
Oleh Winda S Septiana, [email protected] Rasulullah berdakwah tidak sekadar meminta masyarakat untuk melaksanakan ibadah yang bersifat individu. Tapi sampai menjadi islam tegak di muka bumi dan menjadi tatanan sebuah kehidupan dalam bermasyarakat. Sebab itu, dakwah adalah sebuah perjalanan panjang dan berat. Bahkan perjalanan dakwah bisa lebih panjang usianya daripada usia kita para dai. โ€œDakwah ini tidak mengenal sikap ganda. Ia hanya mengenal satu sikap Totalitas. Siapa yang bersedia untuk itu, maka ia harus hidup bersama dakwah dan dakwah pun melebur dalam dirinya. Sebaliknya, barangsiapa yang lemah dalam memikul beban dakwah, ia akan terhalang dari pahala besar seorang mujahid dan tertinggal bersama orang-orang yang duduk tanpa mengambil peran. Lalu Allah akan mengganti mereka dengan generasi lain yang lebih baik dan lebih sanggup memikul dakwah ini.โ€ Hasan Al-Banna Ada Beberapa tingkatan dakwah yang harus dilalui untuk sampai pada tingkatan tertinggi, antara lain 1. Membina Individu Pada tahapan pertama dalam dakwah individu yaitu dengan membina orang terdekat. Mengikat dengan halaqoh yang bersifat terus-menerus dalam waktu yang panjang demi mengupayakan perbaikan ruhiyah secara Individu, agar terciptanya pribadi yang shalih serta berdaya guna. 2. Membina keluarga Setelah selesainya di tahapan pembinaan individu, tugas seorang dai adalah membina keluarganya untuk menjadi keluarga yang Rabbani, keluarga yang mampu mentauhidkan Allah. Agar dari keluarga yang terbina lahirlah dari sana generasi-generasi yang akan meneggakkan agama Allah di belahan bumi manapun saat kakinya berpijak. 3. Membina masyarakat Setelah selesai dalam pembinaan keluarga, sehingga terbentuknya kader kader dakwah dari keluarga para dai, maka masing-masing keluarga daiyah itu mempunyai tanggung jawab dakwah dalam membina masyarakat. 4. Membangun bangsa dan negara Seiring perjalanan waktu dalam membina keluarga dan masyarakat, maka keluarlah dan bergeraklah, kini saatnya membangun peradaban dalam skala yang lebib besar. Membangun Bangsa dan Negara. 5. Membangun peradaban dunia Jika sudah melewati tahapan dakwah sampai tingkat Negara, maka sampailah kita pada titik puncak tertinggi dan bangunlah peradaban dunia yang baru dengan menjadikan islam sebagai sebuah tatanan kehidupan dalam bermasyarakat. Agenda para dai adalah satu rangkaian panjang sehingga islam mampu tegak di muka bumi. Yang tidak hanya sekadar lingkaran, tidak hanya sekadar dauroh, tidak hanya sekadar kajian-kajian bulanan. Tapi lebih besar lagi tujuan dakwah kita. Yaitu untuk menciptakan sebuah tatanan kehidupan baru yang berlandaskan aturan-aturan islam. Sebab, hakikat setiap kita adalah dai maka sudah semestinya kita membina individu sampai kalimat Allah tegak di seluruh penjuru bumi. Usia kita mungkin tidak akan sampai pada peradaban dunia baru. Tapi Allah telah mencatat kita sebagai bagian dari perjuangan di jalan dakwah ini. Perjalanan ini panjang dan berat. Sudah menjadi Tugas seorang dai untuk tidak hanya sekadar baik bagi diri sendiri, keluarga sendiri, dan tidak hanya selesai pada kehidupan di masyarakat yang baik. Tapi untuk dakwah yang lebih luas sehingga mampu mencakup ke seluruh penjuru di muka bumi. Sudah menjadi tabiat manusia itu senangnya santai santai dan seringkali terlena pada waktu luang. Namun jika amanah berat datang justru menghindar. Tapi percayalah wahai kader dakwah. Bahwa Allah, memilih kita para pengemban dakwah maka sangat tidak mungkin amanah itu salah sasaran. Saat amanah itu datang, maka bersiapsiagalah kita untuk mengembannya, bukan malah menghindar. Dan Allah memberikan ganjaran yang sesuai bagi perjuangan dan pengorbanan yang kita berikan untuk dakwah. Sebesar apa perjuangan dan pengorbanan yang kau berikan untuk dakwah. Sebesar itu juga pahala yang Allah berikan untuk kita. Begitu juga dengan kedudukan kita di mata Allah itu setara dengan perjuangan dan pengorbanan yang kita berikan untuk dakwah. Maka berikanlah yang terbaik untuk Allah. Apa yang telah mereka para salafush shalih berikan untuk dakwah sungguhlah tidak ada tandingannya sedikitpun dengan yang kita berikan hari ini. Mereka lah para pembangun dakwah di awal perjuangan, kita sebagai generasi setelah mereka menjadi penerus perjuangan panjang ini. Bersabarlah sampai Allah katakan โ€œCukup sampai di sini!โ€. Maka persiapkanlah dirimu sebelum berdakwah. Sebelum membina. Sehingga membina dengan kualitas jihad. Siapkan materi, Fisik, Ruhiyah dan Cinta pada jalan ini. Jihad menjadi satu kewajiban bagi setiap kita, baik dalam keadaan ringan ataupun berat seperti dalam firmanNya QS. At-Taubah 9 Ayat 41 Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.โ€ Dakwah juga ibarat jual beli dengan Allah. Sungguh tidak pernah merugi atas apa yang kita jual kepada Allah, pada harta keluarga dan jiwa sungguh itulah kepunyaan Allah. Allah abadikan dalam firmanNya QS. At-Taubah 9 Ayat 111 โ€œSesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, sebagai janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qurโ€™an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual-beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung.โ€ Sudah menjadi hakikat bagi seorang kader dakwah untuk berjuang bersama-sama, berlomba dalam menebar benih kebaikan, di dalam barisan itu ada keberkahan, ada cinta dan sayap-sayap malaikat yang menaungi tiap perjumpaan para kader dakwah. Ambil peranmu dalam dakwah, sebab dakwah akan tetap berjalan dengan adanya kamu atau tidak dalam barisan. Wallahualam. []
REPUBLIKACO.ID, SURABAYA -- Upaya dakwah terhadap kaum marginal memiliki tantangan berat dan pasti melewati jalan berliku. Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Tafsir, pun menceritakan pengalaman dakwaknya terhadap kaum marginal, dalam hal ini kelompok waria.
TETAP TEGAR DI JALAN DAKWAH YANG PENUH RINTANGAN Oleh Muhammad Ihsanudin ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏูŽ ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ู†ูŽุญู’ู…ูŽุฏูู‡ู ูˆูŽู†ูŽุณู’ุชูŽุนููŠู’ู†ูู‡ู ูˆูŽู†ูŽุณู’ุชูŽุบู’ููุฑูู‡ู’ ูˆูŽู†ูŽุนููˆุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ู’ ุดูุฑููˆู’ุฑู ุฃูŽู†ู’ููุณูู†ูŽุง ูˆูŽู…ูู†ู’ ุณูŽูŠู‘ูุฆูŽุงุชู ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ูู†ูŽุงุŒ ู…ูŽู†ู’ ูŠูŽู‡ู’ุฏูู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ููŽู„ุงูŽ ู…ูุถูู„ู‘ูŽ ู„ูŽู‡ู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูุถู’ู„ูู„ู’ ููŽู„ุงูŽ ู‡ูŽุงุฏููŠูŽ ู„ูŽู‡ู. ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุงูŽ ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ู ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ู. ูˆุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ูˆูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู„ุงูŽู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ู ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุจู’ู†ู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ู„ุงูŽ ู†ูŽุจููŠูŽ ูˆูŽ ู„ุงูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุจูŽุนู’ุฏูŽู‡ู ุฅูู„ูŽู‰ ู‚ููŠูŽุงู…ู ุงู„ุณู‘ูŽุงุนูŽุฉู - ุจูŽู„ู‘ูŽุบูŽ ุงู„ุฑู‘ูุณูŽุงู„ูŽุฉูŽ ูˆูŽ ุฃูŽุฏูŽู‰ ุงู„ุฃูŽู…ูŽุงู†ูŽุฉูŽ ูˆูŽ ู†ูŽุตูŽุญูŽ ุงู„ุฃูู…ู‘ูŽุฉูŽ ูˆูŽ ุฌูŽุงู‡ูŽุฏูŽ ูููŠ ุณูŽุจููŠู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุญูŽู‚ู‘ูŽ ุฌูู‡ูŽุงุฏูู‡ู . ููŽูŠูŽุง ุนูุจูŽุงุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ุฃููˆู’ุตููŠู’ูƒูู…ู’ ูˆู†ูุณูŠ ุจูุชูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ูˆุทุงุนุชู‡ ููŠ ูƒู„ู‘ ูˆู‚ุช ู„ุนู„ู‘ูƒู… ุชุฑุญู…ูˆู† ู‚ุงู„ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ูŠ ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุงุชู‘ูŽู‚ููˆู’ุง ุฑูŽุจู‘ูŽูƒูู…ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ุฎูŽู„ูŽู‚ูŽูƒูู…ู’ ู…ู‘ูู†ู’ ู†ูŽูู’ุณู ูˆูŽุงุญูุฏูŽุฉู ูˆูŽุฎูŽู„ูŽู‚ูŽ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุฒูŽูˆู’ุฌูŽู‡ูŽุง ูˆูŽุจูŽุซู‘ูŽ ู…ูู†ู’ู‡ูู…ูŽุง ุฑูุฌูŽุงู„ุงู‹ ูƒูŽุซููŠู’ุฑู‹ุง ูˆูŽู†ูุณูŽุขุกู‹ ูˆูŽุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ุชูŽุณูŽุขุกูŽู„ููˆู’ู†ูŽ ุจูู‡ู ูˆูŽุงู’ู„ุฃูŽุฑู’ุญูŽุงู…ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูƒูŽุงู†ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุฑูŽู‚ููŠู’ุจู‹ุง. ูˆ ู‚ุงู„ ุฃูŠุถุง ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุกูŽุงู…ูŽู†ููˆุง ุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ูˆูŽู‚ููˆู’ู„ููˆู’ุง ู‚ูŽูˆู’ู„ุงู‹ ุณูŽุฏููŠู’ุฏู‹ุง. ูŠูุตู’ู„ูุญู’ ู„ูŽูƒูู…ู’ ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽูŠูŽุบู’ููุฑู’ ู„ูŽูƒูู…ู’ ุฐูู†ููˆู’ุจูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูุทูุนู ุงู„ู„ู‡ูŽ ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽู‡ู ููŽู‚ูŽุฏู’ ููŽุงุฒูŽ ููŽูˆู’ุฒู‹ุง ุนูŽุธููŠู’ู…ู‹ุง. ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏูุ› ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ุฃูŽุตู’ุฏูŽู‚ูŽ ุงู„ู’ุญูŽุฏููŠุซู ูƒูุชูŽุงุจู ุงู„ู„ู‡ูŽุŒ ูˆูŽุฎูŽูŠู’ุฑูŽ ุงู„ู’ู‡ูŽุฏู’ูŠู ู‡ูŽุฏู’ูŠู ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูˆูŽุดู‘ูŽุฑูŽ ุงู„ุฃูู…ููˆุฑู ู…ูุญู’ุฏูŽุซูŽุงุชูู‡ูŽุง ูˆูŽูƒูู„ู‘ูŽ ู…ูุญู’ุฏูŽุซูŽุฉู ุจูุฏู’ุนูŽุฉูŒ ูˆูŽูƒูู„ู‘ูŽ ุจูุฏู’ุนูŽุฉู ุถูŽู„ุงูŽู„ูŽุฉูŒ ูˆูŽูƒูู„ู‘ูŽ ุถูŽู„ุงูŽู„ูŽุฉู ูููŠ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู. ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ูู‡ู ูˆูŽุตูŽุญู’ุจูู‡ู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุชูŽุจูุนูŽู‡ูู…ู’ ุจูุฅูุญู’ุณูŽุงู†ู ุฅูู„ูŽู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู. ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏู Maโ€™asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumโ€™at Rahimakumullah Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, yang telah mencurahkan kenikmatan dan karunia-Nya yang tak terhingga dan tak pernah putus sepanjang zaman kepada makhluk-Nya. Baik yang berupa kesehatan, kesempatan sehingga pada kesempatan kali ini kita dapat menunaikan kewajiban shalat Jumat di masjid yang mulia ini. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada pemimpin dan uswah kita Nabi Muhammad, yang melalui perjuangannyalah, cahaya Islam ini sampai kepada kita, sehingga kita terbebas dari kejahiliyahan, dan kehinaan. Dan semoga shalawat serta salam juga tercurahkan kepada keluarganya, para sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman. Pada kesempatan kali ini tak lupa saya wasiatkan kepada diri saya pribadi dan kepada jamaโ€™ah semuanya, agar kita selalu meningkatkan kwalitas iman dan taqwa kita, karena iman dan taqwa adalah sebaik-baik bekal untuk menuju kehidupan di akhirat kelak. Maโ€™asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumโ€™at Rahimakumullah Dalam kehidupan kita di era modern ini, salah satu hal yang paling penting untuk kita perhatikan adalah tetap istiqamah dan teguh berada di jalan Allah. Dengan semakin tuanya umur dunia, dan dengan semakin dekatnya zaman menuju hari kiamat, berbagai godaan dan fitnah dunia, baik berupa syubhat ataupun syahwat terus menguji keimanan dan merongrong aqidah seorang muslim, sehingga setiap saat ia bisa tergelincir jatuh ke jurang kesesatan. Merupakan sebuah fakta, bahwa setiap hari ajaran agama ini semakin terasa asing bahkan oleh pemeluknya sendiri. Oleh karena itulah Rasulullah memberikan perumpamaan bahwa orang yang berpegang teguh dalam memegang agamanya akan terasa seperti menggenggam bara api. Rasulullah bersabda ุงู„ู‚ูŽุงุจูุถู ุนูŽู„ูŽู‰ ุฏููŠู’ู†ูู‡ู ูƒูŽุงู„ู’ู‚ูŽุงุจูุถู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุฌูŽู…ู’ุฑู โ€œOrang yang berpegang teguh terhadap agamanya, bagaikan orang yang menggenggam bara apiโ€œ HR. At-Tirmidzi Itulah sebabnya kita melihat banyak terjadi peristiwa riddah atau keluar dari Islam, juga penyelewangan dan penyimpangan dalam beragama. Bahkan di kalangan aktifis Islam, kita juga melihat fenomena mundur dari medan perjuangan dan kemudian hanyut dan tenggelam dalam derasnya arus materialistik dan hedonisme. Dalam kaitannya dengan hal ini, kita harus mengingat kembali peringatan dari Rasulullah shallallahu alahi wasallam mengenai sifat alami dari hati yang selalu berubah dan berbolak-balik. Ada beberapa permisalan yang Rasulullah berikan untuk menggambarkan karakter hati yang rentan dan mudah berubah, seperti dalam sabdanya ู„ูŽู‚ูŽู„ู’ุจู ุงุจู’ู†ู ุขุฏูŽู…ูŽ ุฃูŽุดูŽุฏู‘ู ุงู†ู’ู‚ูู„ุงูŽุจุงู‹ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู‚ูุฏู’ุฑู ุฅูุฐูŽุง ุงุฌู’ุชูŽู…ูŽุนูŽุชู’ ุบูŽู„ู’ูŠุงู‹ โ€œSesungguhnya hati anak Adam itu lebih keras goncangannya daripada panci yang di dalamnya terdapat air yang mendidihโ€œ HR. Ahmad dan Al-Hakim Juga dalam sabdanya ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุณูู…ู‘ูู‰ูŽ ุงู„ู’ู‚ูŽู„ู’ุจู ู…ูู†ู’ ุชูŽู‚ูŽู„ู‘ูุจูู‡ูุŒ ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ู…ูŽุซูŽู„ู ุงู„ู’ู‚ูŽู„ู’ุจู ูƒูŽู…ูŽุซูŽู„ู ุฑููŠู’ุดูŽุฉู ููู‰ ุดูŽุฌูŽุฑูŽุฉู ูŠูู‚ูŽู„ู‘ูุจูู‡ูŽุง ุงู„ุฑู‘ููŠู’ุญู ุธูŽู‡ู’ุฑู‹ุง ู„ูุจูŽุทู’ู†ู โ€œSesunggunnya hati dinamakan kalbu karena sifatnya yang suka berbolak balik, sesungguhnya perumpamaan hati bagaikan sehelai dedaunan di pohon yang diombang-ambingkan oleh anginโ€œ HR. Ahmad Karena sifat alami dari hati yang selalu berbolak-balik inilah maka kita perlu melakukan upaya maksimal untuk menyelamatkannya dari ujian syahwat dan syubhat. Kita perlu mengetahui apa saja faktor-faktor yang mampu membuat hati tetap teguh dan tegar di tengah hempasan fitnah dunia dan terpaan badai godaan dan cobaan. Maโ€™asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumโ€™at Rahimakumullah Semua kita pasti tahu bahwa dakwah merupakan kewajiban yang dibebankan atas setiap muslim. Allah Taโ€™ala tidak menghendaki kita hanya menjadi orang yang shalih, namun lebih dari itu Allah juga mengharapkan kita manjadi muslim yang muslih orang-orang yang mengadakan perbaikan. Mushlih lebih baik daripada Shalih. Karena shalih hanya untuk diri sendiri. Sementara muslih, ia menjadi shalih li nafsihi wa li ghairihi. tidak hanya mementingkan keshalihan pribadi, tapi juga keshalihan orang-orang ada di sekitarnya. Dan keberadaan orang-orang muslih ini lah umat ini akan dijaga oleh Allah. Dalam firman-Nya, Allah Taโ€™ala berfirman ูˆูŽู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ุฑูŽุจู‘ููƒูŽ ู„ููŠูู‡ู’ู„ููƒูŽ ุงู„ู’ู‚ูุฑูŽู‰ูฐ ุจูุธูู„ู’ู…ู ูˆูŽุฃูŽู‡ู’ู„ูู‡ูŽุง ู…ูุตู’ู„ูุญููˆู†ูŽ โ€Dan Rabbmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang melakukan perbaikan mushlihun,โ€ QS. Hud 117 Perlu disadari bahwa untuk menjadi muslih ternyata tidaklah mudah. Kita mesti harus berdakwah dan terus memotivasi diri agar tetap bersabar di jalan tersebut. Jalan yang memiliki beban yang sangat berat, beban risalah Ilahiyah, beban menyelamatkan manusia dari kejahilan, kezhaliman dan kesengsaraan. Karena itu, perlu kita sadari bahwa jalan dakwah ini tidaklah ringan, penuh halangan dan rintangan. Terutama dari orang zhalim yang tidak ingin hukum Allah tegak di muka bumi. Ada banyak contoh yang bisa kita petik hikmahnya dari beberapa kejadian yang menimpa para daโ€™i belakangan ini. Mulai dari aksi teror, persekusi, intimidasi, ancaman, penghadangan dan rentetan kezaliman lainnya. Kasus ini tidak hanya menimpa satu dua ustadz, tapi juga dirasakan oleh setiap orang yang lantang menyuarakan kebenaran. Memang, kehadiran orang-orang muslih yang ingin melalukan perbaikan ini selalu menjadi ancaman bagi mereka yang terganggu kebebasannya. Namun di balik kasus itu semua, ada satu hal yang patut kita sadari bersama. Bahwa upaya penggembosan terhadap penyampai pesan kebenaran bukanlah hal baru dalam perjuangan umat Islam. Sejak awal risalah Islam, upaya permusuhan selalu dimunculkan oleh musuh-musuh Islam. Berbagai cara dilakukan, siapa pun yang bergabung dalam penyebaran agama Islam akan dihadang dan dianiaya oleh kafir Quraisy. Beratnya tantangan itu, tidak menyebabkan Rasulullah dan para pengikutnya merasa takut dan meninggalkan tugas mulia ini. Bahkan dalam sebuah riwayat disebutkan, ketika mencapai pada puncak penindasan, Abu Thalib membujuk Nabi shallallahu alaihi wasallam agar meninggalkan dakwahnya. Saat itu, muncul sebuah kalimat agung dari lisan beliau ูŠูŽุง ุนูŽู…ู‘ู ุŒ ูˆูŽุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽูˆู’ ูˆูŽุถูŽุนููˆุง ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณูŽ ูููŠ ูŠูŽู…ููŠู†ููŠ ุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู‚ูŽู…ูŽุฑูŽ ูููŠ ูŠูŽุณูŽุงุฑููŠ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽู†ู’ ุฃูŽุชู’ุฑููƒูŽ ู‡ูŽุฐูŽุง ุงู„ู’ุฃูŽู…ู’ุฑูŽ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูุธู’ู‡ูุฑูŽู‡ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุŒ ุฃูŽูˆู’ ุฃูŽู‡ู’ู„ููƒูŽ ูููŠู‡ู ุŒ ู…ูŽุง ุชูŽุฑูŽูƒู’ุชูู‡ู โ€œDemi Allah, seandainya mereka sanggup meletakkan matahari di sebelah kananku dan bulan di sebelah kiriku agar aku mau meninggalkan urusan dakwah ini, aku tidak akan meninggalkannya, sampai Allah memenangkan dakwah ini atau aku hancur karenanya,โ€ Terbukti, selama dua puluh tiga tahun berdakwah, Rasulullah tidak pernah bergeser sedikit pun dari prinsip yang diperjuangkannya. Walaupun dalam perjalanannya beliau seringkali dihina, difitnah, diboikot, bahkan berulang kali diteror dengan upaya pembunuhan. Sebab, beliau paham bahwa risalah yang diembannya itu memang harus siap dimusuhi oleh kaumnya. Sejak pertama kali mendapatkan wahyu, beliau telah diwanti-wanti oleh Waraqah bin Naufal, โ€œTidak ada seorang pun yang datang membawa kebenaran seperti yang kamu bawa, melainkan pasti akan dimusuhi.โ€ HR. Bukhari Demikianlah karakter dakwah yang harus dipahami oleh para daโ€™i. Perjuangan menegakkan Kalimat Allah bukanlah perkara yang mudah. Ia bukanlah jalan yang mulus dan dipenuhi oleh pujian manusia. Tetapi ia adalah jalan yang sulit penuh dengan perangkap dan cobaan. Jalan yang selalu dihadang dan dimusuhi. Baik secara mental maupun fisik. Laksana kata, dakwah yang haq tanpa dibarengi ujian dan rintangan, seperti sebuah usaha yang patut dipertanyakan; dakwah seperti apakah itu? Maโ€™asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumโ€™at Rahimakumullah Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menuturkan beratnya beban dakwah ini dengan ungkapannya, โ€œJalan menuju Allah adalah jalan di mana, Adam kelelahan, Nuh mengeluh, Ibrahim dilempar ke dalam api, Ismail ditelentangkan untuk disembelih, Yusuf dijual dengan harga murah dan dipenjara selama bertahun-tahun, Zakaria digergaji, Yahya disembelih, Ayyub menderita penyakit kulit. Daud menangis melebihi kadar semestinya. Isa berjalan sendirian. Dan Muhammad shallallahu alaihi wassalam mendapatkan kefakiran dan berbagai gangguan. Sementara kalian ingin menempuhnya dengan bersantai ria dan bermain-main? Demi Allah takkan pernah bisa terjadi.โ€ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ู‚ูŽุงู„ููˆุง ุฑูŽุจู‘ูู†ูŽุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุซูู…ู‘ูŽ ุงุณู’ุชูŽู‚ูŽุงู…ููˆุง ููŽู„ูŽุง ุฎูŽูˆู’ููŒ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุง ู‡ูู…ู’ ูŠูŽุญู’ุฒูŽู†ููˆู†ูŽ* ุฃููˆู„ูŽูฐุฆููƒูŽ ุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจู ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ุฎูŽุงู„ูุฏููŠู†ูŽ ูููŠู‡ูŽุง ุฌูŽุฒูŽุงุกู‹ ุจูู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ููˆุง ูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ููˆู†ูŽ โ€œSesungguhnya orang-orang yang mengatakan Rabb kami adalah Allahโ€™ lalu mereka istiqamah, maka tidak ada rasa takut atas mereka dan tidaklah mereka merasa sedih. Mereka itulah para penguhi surga, mereka kekal di dalamnya, sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.โ€ Al-Ahqaf 13-14 Maโ€™asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumโ€™at Rahimakumullah Profil para ulama yang merasakan langsung beratnya beban dakwah ini bisa kita temukan di setiap masa perjalanan islam itu sendiri. Para sejarawan Islam banyak mencatat beragam kezaliman yang dirasakan para daโ€™i dalam dakwahnya. Mulai dari masa sahabat, tabiin, tabiut tabiin hinnga pada masa-masa berikutnya. Sebagai contoh, sebut saja misalnya kisah Imam Abu Hanifah yang rela dicambuk karena menolak tawaran khalifah al-Manshur untuk dijadikan qadhi, Imam Malik juga pernah dicambuk oleh penguasa pada zamannya karena tidak mau menuruti titah penguasa, Imam Syafi`i dituduh sebagai pendukung Syiah oleh pendengkinya, Mutharrif bin Mazin. Bahkan dia memprovokasi Khalifah Harun Ar-Rasyid untuk menangkap Imam Syafi`i dan orang-orang alawiyin. Diutuslah Hammad al-Barbari untuk menangkap Imam Syafi`i dan orang-orang alawiyin. Ia dirantai dengan besi bersama orang alawiyin dari Yaman hingga Raqqah, kediaman Harun Ar-Rasyid. Maโ€™asyiral Muslimin Jamaah Shalat Jumโ€™at Rahimakumullah Imam Ahli Hadits, Ahmad bin Hanbal juga pernah mengalami nasib yang lebih menyakitkan. Ia dicambuk, dipenjara selama 30 bulan oleh Ma`mun gara-gara tidak mengakui kemakhlukan Al-Qur`an sebagaimana yang diyakini kelompok mu`tazilah. Demikian juga dengan Imam Bukhari, beliau terpaksa pergi dari negerinya karena โ€œberusaha disingkirkanโ€ oleh Penguasa Dhahiriyah di Bukhara saat itu, Khalid bin Ahmad al-Dzuhali. Penyebabnya, Imam Bukhari menolak permintaan Khalid untuk mengajar kitab โ€œAl-Jami`โ€ dan โ€œal-Tarikhโ€ di rumahnya. Bukhari beralasan, seharusnya yang butuh ilmulah yang mendatanginya, bukan ulama yang mendatangi yang butuh. Pada akhirnya, Bukhari pergi meninggalkan negerinya tersebut. Kisah-kisah di atas menunjukkan bahwa sudah biasa para ulama dihadang dan dianiaya saat menyampaikan kebenaran. Dan yang menakjubkan adalah tidak ada satu pun dari mereka yang takut lalu mundur meninggalkan jalan dakwah tersebut. Bagaimana pun perlakuan musuh, mereka tetap tegar di atas jalur perjuangan. Mereka cukup memahami bahwa sudah menjadi sunnatullah jika penegak kebenaran akan selalu dimusuhi. Hanya saja, yang menjadi persoalan mendasar bagi umat saat ini adalah sikap terbaik apa yang harus dilakukan ketika ulama dikriminalisasi. Apa hanya diam saja, atau bergerak membantu jalan perjuangan para ulama. ุจูŽุงุฑูŽูƒูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ููŠู’ ูˆูŽู„ูŽูƒูู…ู’ ูููŠ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ู ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ู ูˆูŽู†ูŽููŽุนูŽู†ููŠู’ ูˆูŽุฅููŠูŽู‘ุงูƒูู…ู’ ุจูู…ูŽุง ูููŠู’ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู’ู„ุขูŠูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ุฐูู‘ูƒู’ุฑู ุงู„ู’ุญูŽูƒููŠู’ู…ู. ุฃูŽู‚ููˆู’ู„ู ู‚ูŽูˆู’ู„ููŠู’ ู‡ูŽุฐูŽุง ูˆูŽุฃูŽุณู’ุชูŽุบู’ููุฑู ุงู„ู„ู‡ูŽ ู„ููŠู’ ูˆูŽู„ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽู„ูุณูŽุงุฆูุฑู ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ู…ูู†ู’ ูƒูู„ูู‘ ุฐูŽู†ู’ุจู ููŽุงุณู’ุชูŽุบู’ููุฑููˆู’ู‡ู ุฅูู†ูŽู‘ู‡ู ู‡ููˆูŽ ุงู„ู’ุบูŽูููˆู’ุฑู ุงู„ุฑูŽู‘ุญููŠู’ู…ู KHUTBAH KEDUA ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ุญูŽู…ู’ุฏุงู‹ ูƒูŽุซููŠู’ุฑุงู‹ ุทูŽูŠู‘ูุจุงู‹ ู…ูุจูŽุงุฑูŽูƒุงู‹ ูููŠู’ู‡ู ูƒูŽู…ูŽุง ูŠูุญูุจูู‘ ุฑูŽุจู‘ูู†ูŽุง ูˆูŽูŠูŽุฑู’ุถูŽู‰ุŒ ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ูŽุง ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ูุŒ ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏุงู‹ ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ูุ› ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ูู‡ู ูˆูŽุตูŽุญู’ุจูู‡ู ุฃูŽุฌู’ู…ูŽุนููŠู’ู†ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ุงูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุกูŽุงู…ูŽู†ููˆุง ุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ุญูŽู‚ู‘ูŽ ุชูู‚ูŽุงุชูู‡ู ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูŽู…ููˆู’ุชูู†ู‘ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ูˆูŽุฃูŽู†ุชูู…ู’ ู…ู‘ูุณู’ู„ูู…ููˆู’ู†ูŽ. ู‚ูŽุงู„ูŽ ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ {ูˆูŽู…ูŽู† ูŠูŽุชู‘ูŽู‚ู ุงู„ู„ู‡ูŽ ูŠูŽุฌู’ุนูŽู„ ู„ู‘ูŽู‡ู ู…ูŽุฎู’ุฑูŽุฌู‹ุง {ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ {ูˆูŽู…ูŽู† ูŠูŽุชู‘ูŽู‚ู ุงู„ู„ู‡ูŽ ูŠููƒูŽูู‘ูุฑู’ ุนูŽู†ู’ู‡ู ุณูŽูŠู‘ูุฆูŽุงุชูู‡ู ูˆูŽูŠูุนู’ุธูู…ู’ ู„ูŽู‡ู ุฃูŽุฌู’ุฑู‹ุง{, ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏู. ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูˆูŽู…ูŽู„ุงูŽุฆููƒูŽุชูŽู‡ู ูŠูุตูŽู„ู‘ููˆู’ู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูุŒ ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ุงูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุกูŽุงู…ูŽู†ููˆู’ุง ุตูŽู„ู‘ููˆู’ุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ููˆู’ุง ุชูŽุณู’ู„ููŠู’ู…ู‹ุง. ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูƒูŽู…ูŽุง ุตูŽู„ู‘ูŽูŠู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู’ู…ูŽ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู’ู…ูŽุŒ ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ุญูŽู…ููŠู’ุฏูŒ ู…ูŽุฌููŠู’ุฏูŒ. ูˆูŽุจูŽุงุฑููƒู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูƒูŽู…ูŽุง ุจูŽุงุฑูŽูƒู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู’ู…ูŽ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู’ู…ูŽุŒ ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ุญูŽู…ููŠู’ุฏูŒ ู…ูŽุฌููŠู’ุฏูŒ. ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุบู’ููุฑู’ ู„ูู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชู ุงู’ู„ุฃูŽุญู’ูŠูŽุงุกู ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽุงู’ู„ุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงุชู. ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽุง ู†ูŽุณู’ุฃูŽู„ููƒูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุฑู ูƒูู„ู‘ูู‡ู ู…ูŽุง ุนูŽู„ูู…ู’ู†ูŽุง ู…ูู†ู’ู‡ู ูˆูŽู…ูŽุง ู„ูŽู…ู’ ู†ูŽุนู’ู„ูŽู…ู’. ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ูŽ ุฃูŽุตู’ู„ูุญู’ ุฃูŽุญู’ูˆูŽุงู„ูŽ ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุฃูŽุฑู’ุฎูุตู’ ุฃูŽุณู’ุนูŽุงุฑูŽู‡ูู…ู’ ูˆูŽุขู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ูููŠู’ ุฃูŽูˆู’ุทูŽุงู†ูู‡ูู…ู’. ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฃูŽุนูุฒู‘ูŽ ุงู„ุฅูุณู’ู„ูŽุงู…ูŽ ูˆูŽุงู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽุŒ ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฃูŽุนูุฒู‘ูŽ ุงู„ุฅูุณู’ู„ูŽุงู…ูŽ ูˆูŽุงู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽุŒ ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฃูŽุนูุฒู‘ูŽ ุงู„ุฅูุณู’ู„ูŽุงู…ูŽ ูˆูŽุงู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽุŒ ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุงู†ู’ุตูุฑู’ ู…ูŽู†ู’ ู†ูŽุตูŽุฑูŽ ุฏููŠู’ู†ูŽูƒูŽ ูˆูŽูƒูุชูŽุงุจูŽูƒูŽ ูˆูŽุณูู†ู‘ูŽุฉูŽ ู†ูŽุจููŠู‘ููƒูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽุŒ ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุงู†ู’ุตูุฑู’ ุฅูุฎู’ูˆูŽุงู†ูŽู†ูŽุง ุงู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ุงู„ู…ูุณู’ุชูŽุถู’ุนูŽูููŠู’ู†ูŽ ูููŠ ูƒูู„ู‘ู ู…ูŽูƒูŽุงู†ูุŒ ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุงู†ู’ุตูุฑู’ู‡ูู…ู’ ูููŠ ุฃูŽุฑู’ุถู ุงู„ุดูŽุงู…ู ูˆูŽูููŠ ูƒูู„ู‘ู ู…ูŽูƒูŽุงู†ูุŒ ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ูƒูู†ู’ ู„ูŽู†ูŽุง ูˆูŽู„ูŽู‡ูู…ู’ ุญูŽุงููุธุงู‹ ูˆูŽู…ูุนููŠู’ู†ู‹ุง ูˆูŽู…ูุณูŽุฏู‘ูุฏุงู‹ ูˆูŽู…ูุคูŽูŠู‘ูุฏู‹ุงุŒ ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ูˆูŽุงุบู’ููุฑู’ ู„ูŽู†ูŽุง ุฐูู†ูุจูŽู†ูŽุง ูƒูู„ู‘ูŽู‡ูุ› ุฏูู‚ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุฌูู„ู‘ูŽู‡ูุŒ ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ูŽู‡ู ูˆูŽุขุฎูุฑูŽู‡ูุŒ ุณูุฑู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุนูŽู„ู‘ูŽู†ูŽู‡ูุŒ ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุบู’ููุฑู’ ู„ูŽู†ูŽุง ูˆูŽู„ููˆูŽุงู„ูุฏูŽูŠู’ู†ูŽุง ูˆูŽู„ูู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชู ุงูŽู„ู’ุฃูŽุญู’ูŠูŽุงุกู ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงุชู. ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽุง ู†ูŽุณู’ุฃูŽู„ููƒูŽ ุญูุจู‘ูŽูƒูŽุŒ ูˆูŽุญูุจู‘ูŽ ู…ูŽู†ู’ ูŠูุญูุจู‘ููƒูŽุŒ ูˆูŽุญูุจู‘ูŽ ุงู„ุนูŽู…ูŽู„ูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ูŠูู‚ูŽุฑู‘ูุจูู†ูŽุง ุฅูู„ูŽู‰ ุญูุจู‘ููƒูŽ. ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฒูŽูŠู‘ูู†ู‘ูŽุง ุจูุฒููŠู’ู†ูŽุฉู ุงู„ุฅููŠู’ู…ูŽุงู†ู ูˆูŽุงุฌู’ุนูŽู„ู’ู†ูŽุง ู‡ูุฏูŽุงุฉูŽ ู…ูู‡ู’ุชูŽุฏููŠู’ู†ูŽ. ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฃูŽุตู’ู„ูุญู’ ุฐูŽุงุชูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูู†ูŽุง ูˆูŽุฃูŽู„ู‘ููู’ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ู‚ูู„ููˆู’ุจูู†ูŽุงุŒ ูˆูŽุงู‡ู’ุฏูู†ูŽุง ุณูุจูู„ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ูุŒ ูˆูŽุฃูŽุฎู’ุฑูุฌู’ู†ูŽุง ู…ูู†ูŽ ุงู„ุธูู„ูู…ูŽุงุชู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ููˆู’ุฑู. ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุขุชู ู†ููููˆู’ุณูŽู†ูŽุง ุชูŽู‚ู’ูˆูŽุงู‡ูŽุงุŒ ูˆูŽุฒูŽูƒู‘ูู‡ูŽุง ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑูŽ ู…ูŽู†ู’ ุฒูŽูƒู‘ูŽุงู‡ูŽุงุŒ ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ูˆูŽู„ููŠู‘ูู‡ูŽุง ูˆูŽู…ูŽูˆู’ู„ูŽุงู‡ูŽุง. ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ุขุชูู†ูŽุง ูููŠ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽูููŠ ุงู„ุขุฎูุฑูŽุฉู ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽู‚ูู†ูŽุง ุนูŽุฐูŽุงุจูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู. ุนูุจูŽุงุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูŠูŽุฃู’ู…ูุฑููƒูู…ู’ ุจูุงู„ู’ุนูŽุฏู’ู„ู ูˆูŽุงู’ู„ุฅูุญู’ุณูŽุงู†ู ูˆูŽุฅููŠุชูŽุขุฆู ุฐููŠ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุจูŽู‰ ูˆูŽูŠูŽู†ู’ู‡ูŽู‰ ุนูŽู†ู ุงู„ู’ููŽุญู’ุดูŽุขุกู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูู†ูƒูŽุฑู ูˆูŽุงู„ู’ุจูŽุบู’ูŠู ูŠูŽุนูุธููƒูู…ู’ ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชูŽุฐูŽูƒู‘ูŽุฑููˆู’ู†ูŽ. ููŽุงุฐู’ูƒูุฑููˆุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ูŽ ูŠูŽุฐู’ูƒูุฑู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุงุณู’ุฃูŽู„ููˆู’ู‡ู ู…ูู†ู’ ููŽุถู’ู„ูู‡ู ูŠูุนู’ุทููƒูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุฐููƒู’ุฑู ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู. kombinasigerakan jalan dan lari dalam bentuk permainan kuda-kudaan. 3. Menyimpulkan manfaat melakukan gerak jalan dan lari untuk kekuatan tangan dan kaki. Jalan Dan Lari โ€ขโ€ขPertumbuhan artinya bertambah ukuran baik berat maupun tingginya. โ€ข Pertumbuhan juga dipengaruhi kebiasaan berolahraga. MenimbulkanAntusias Gen Z di Jalan Dakwah . 2 Maret 2022 07:05 Diperbarui: 2 Maret 2022 07:15 92 Tidak perlu durasi yang lama dan juga tidak perlu berisikan materi yang berat atau sulit dipahami, melainkan konten yang singkat, padat dan jelas. dan yang bisa itu hanya yang memegang selendang rasul yaitu dakwah. Oleh karena itu, mari
Olehsebab itu bekal kesabaran tidak boleh dalam keadaan defisit. Kesabaran mesti dalam kondisi yang selalu cukup dan bertambah. Karena kesabaran yang kuat menjadi tameng dalam menyelamatkan diri atas cobaan-cobaan berat dakwah ini. Allah swt. pun mengingatkan agar senantiasa bersabar dan menguatkan kesabaran.
Nah itulah yang dinamakan ikhlas. Ketahuilah, ketika kita melakukan suatu hal kebaikan dalam keadaan berat dan susah payah, maka pahalanya lebih besar. Karena kita mampu melawan hawa nafsu kita dengan kerja keras. Jihad yang terbaik itu ketika kita mampu mengendalikan hawa nafsu kita. Banyak sekali orang yang sudah berjuang dalam kebaikan. .
  • y6rswo0lpe.pages.dev/423
  • y6rswo0lpe.pages.dev/593
  • y6rswo0lpe.pages.dev/592
  • y6rswo0lpe.pages.dev/799
  • y6rswo0lpe.pages.dev/879
  • y6rswo0lpe.pages.dev/793
  • y6rswo0lpe.pages.dev/819
  • y6rswo0lpe.pages.dev/40
  • y6rswo0lpe.pages.dev/872
  • y6rswo0lpe.pages.dev/577
  • y6rswo0lpe.pages.dev/826
  • y6rswo0lpe.pages.dev/948
  • y6rswo0lpe.pages.dev/428
  • y6rswo0lpe.pages.dev/305
  • y6rswo0lpe.pages.dev/474
  • jalan dakwah itu berat