Salahsatu contoh pengeboran minyak bumi lepas pantai. Ketahui potensi sumber daya alam Indonesia yang lain, yuk! (Pixabay) Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam.. Sumber daya alam ini tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia terdiri atas daratan seluas 1.922.570 kilometer persegi dan perairan seluas 3.257.483 kilometer persegi.
Photo Industri offshore adalah salah satu sektor penting dalam industri minyak dan gas yang berkaitan dengan ekstraksi sumber daya alam dari laut lepas. Setidaknya, untuk menjalankan kegiatan offshore, perlu berbagai jenis kapal dan platform yang dirancang khusus untuk beroperasi di perairan laut yang dalam dan terpencil dari pantai. Terdapat banyak perusahaan yang menyediakan berbagai jenis layanan dan teknologi untuk mendukung kegiatan ekstraksi sumber daya alam tersebut. Tidak sedikit juga perusahaan yang mengoperasikan kapal dan platform offshore sendiri untuk mendukung kegiatan bisnis mereka. Karenanya, keberadaan industri ini menjadi sangat penting bagi perusahaan-perusahaan tersebut dalam menjalankan kegiatan bisnis di perairan laut yang dalam dan terpencil dari pantai. Jadi, apa itu offshore? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lebih detail mulai dari pengertian, jenis-jenis kapal, dan platform yang digunakan dalam industri ini, serta 5 contoh perusahaan terkemuka di sektor minyak dan gas yang melakukan aktivitas offshore. Offshore adalah aktivitas yang dilakukan di perairan lepas pantai, yang melibatkan eksplorasi, pengeboran, atau pengelolaan sumber daya alam di lautan, seperti minyak dan gas bumi, tambang mineral di dasar laut, atau pengelolaan perikanan di zona ekonomi eksklusif ZEE. Sehingga, untuk melakukan aktivitas offshore di laut, dibutuhkan teknologi dan peralatan khusus yang dirancang untuk bertahan dalam lingkungan yang sulit dan tidak stabil. Misalnya, peralatan pengeboran yang mampu menahan tekanan dan cuaca buruk. Selain itu, keamanan dan keselamatan kerja juga menjadi faktor penting dalam aktivitas offshore ini. Karena itu, perusahaan yang melakukan kegiatan offshore harus memastikan bahwa peralatan pengeboran yang digunakan sesuai dengan standar keselamatan kerja dan mampu bertahan dalam kondisi cuaca buruk. Meskipun memiliki tantangan dan risiko yang tinggi, aktivitas offshore di bidang kelautan memiliki manfaat ekonomi yang besar. Sebagai contoh, aktivitas pengeboran minyak dan gas bumi di laut lepas dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian negara dan meningkatkan pasokan energi. Di sisi lain, pengelolaan perikanan di ZEE juga dapat membantu mempertahankan keberlangsungan hidup sumber daya alam di laut dan mendukung keberlanjutan ekonomi nelayan. Oleh karena itu, meskipun terdapat risiko dan tantangan dalam menjalankan aktivitas offshore, manfaat ekonominya tidak bisa diabaikan. Baca Juga Apa Itu Eksplorasi Minyak dan Gas, Tujuan, Tahapan, dan Contohnya Jenis Kapal Offshore Photo Kapal offshore adalah kapal khusus untuk eksplorasi minyak dan konstruksi di laut lepas. Kapal offshore juga digunakan untuk konstruksi di laut lepas dan pengelolaan sumber daya kelautan lainnya. Selain itu, kapal offshore dapat juga digunakan untuk transportasi awak kapal dan pasokan ke arena operasional di laut lepas. Setidaknya, ada beragam jenis kapal offshore tersedia untuk mendukung kegiatan ini. Tentu saja, sebagian besar jenis kapal ini memiliki desain khusus dan fitur yang membuatnya dapat beroperasi secara efektif di lingkungan laut yang keras dan menuntut. 1. Kapal Pengeboran Kapal ini dirancang untuk mengebor sumur minyak atau gas di bawah permukaan laut. Jenis kapal ini disebut juga dengan drillship. Kapal pengeboran dapat bergerak di sekitar lokasi yang berbeda dan memiliki kemampuan untuk mengebor dengan kedalaman yang berbeda-beda. 2. Kapal Produksi Jenis kapal produksi digunakan untuk mengekstraksi minyak atau gas dari sumur yang sudah dibor. Umumnya terhubung dengan pipa bawah laut yang mengangkut minyak atau gas ke fasilitas pengolahan yang berada di darat. 3. Kapal Perancah Crane Barge atau Kapal Perancah digunakan untuk mengangkut dan memindahkan benda-benda berat dan peralatan di laut. Biasanya kapal jenis ini dilengkapi dengan kran yang dapat mengangkat dan menurunkan muatan berat. 4. Kapal Supply Jenis supply adalah kapal yang digunakan untuk mengangkut pasokan ke lokasi offshore seperti makanan, air, bahan bakar, dan peralatan. Kapal supply juga dapat digunakan untuk mengangkut awak kapal dan kargo ke dan dari lokasi offshore. 5. Kapal FPSO Kapal Floating Production Storage and Offloading FPSO adalah kapal yang digunakan untuk mengekstraksi minyak atau gas dari sumur yang sudah dibor. Sementara itu, FPSO memiliki kemampuan untuk memproduksi, menyimpan, dan mengekspor minyak atau gas ke fasilitas pengolahan yang berada di darat. 5. Kapal Survey Kapal Survey adalah kapal yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang kondisi laut dan geologi dasar laut di sekitar lokasi offshore. Tentu saja, data yang dikumpulkan oleh Kapal Survey dapat digunakan untuk mendukung kegiatan eksplorasi dan produksi di laut lepas. Rig Offshore Dilansir dari laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, berdasarkan tempat beroperasinya, Offshore Rig digunakan pada permukaan air di laut lepas atau perairan dalam. Sebagai gambaran, Offshore Rig terdiri dari sebuah platform besar yang terapung di atas air dan digunakan untuk mengebor sumur minyak atau gas di bawah permukaan laut. Di samping itu, jika berdasarkan kedalaman airnya, Offshore Rig dibagi menjadi beberapa jenis. Simak penjelasannya di bawah ini. 1. Inland Barge Rig Offshore Jenis kapal tongkang ini memiliki rig atau menara bor di atas deknya beserta peralatan pengeborannya. Secara singkat, jenis inland barge digunakan untuk melakukan pengeboran di tempat yang dangkal seperti rawa, muara sungai, atau delta. 2. Jack Up Rig Offshore Jenis rig ini dilengkapi dengan platform yang bisa mengapung dan memiliki tiga atau empat kaki yang bisa diatur tingginya. Agar rig dapat beroperasi, semua kaki harus dinaikkan sampai menginjak dasar laut. 3. Semi-submersible Rig Offshore Jenis rig yang biasa disebut “semisub” adalah rig yang mengapung di atas permukaan laut. Rig ini sering digunakan di daerah laut dengan ombak besar dan cuaca buruk karena karakteristiknya yang sangat stabil. 4. Submersible Rig Offshore Jenis ini memiliki ponton/silinder yang dapat mengambang dan terdapat rig beserta peralatannya di atasnya. Kemudian, setelah tiba di lokasi, ponton/silinder ditenggelamkan ke dasar laut dan menjadi penyangga rig. 5. Drill Ship Kapal yang dilengkapi dengan semua peralatan pengeboran. Biasanya digunakan untuk daerah laut yang dalam dan dilengkapi dengan sistem thruster yang dikendalikan oleh komputer untuk mengontrol posisinya. Selain itu, kapal ini juga dapat bergerak sendiri dan memiliki daya muat yang besar, sehingga sering digunakan di daerah yang terpencil atau jauh dari darat. Baca Juga Macam-macam Metode Drilling Pada Minyak Bumi Pekerja Offshore Tugas seorang pekerja offshore secara umum melibatkan pengeboran minyak dan gas bumi untuk produksi bahan bakar minyak. Tugas-tugas pekerja offshore dapat bervariasi, termasuk survey seismik, eksplorasi, dan konstruksi. Namun, masing-masing tugas memiliki risiko yang terkait dengan posisi dan tanggung jawab pekerjaannya. 1. Konsultan Pengeboran Lepas Pantai Tugas dari pekerja offshore konsultan ini adalah memberikan saran kepada perusahaan dalam menemukan tempat yang strategis untuk mengebor minyak dan gas bumi. 2. Manajer Instalasi Lepas Pantai Sebagai Manajer Rig, tanggung jawab pekerjaan yang harus diemban sangatlah besar. Tentunya, manajer bertanggung jawab untuk mengatur dan mengendalikan seluruh aktivitas yang ada di Rig. Selain itu, ia juga bertanggung jawab pada pekerjaan di lini teknik dan keuangan, serta mengawasi seluruh kegiatan yang dilakukan. 3. Staf Workover Completion Staf workover bertanggung jawab untuk mengevaluasi kondisi sumur dan memutuskan apakah diperlukan tindakan perbaikan atau peningkatan produksi. Hal ini memerlukan pemahaman yang mendalam tentang proses produksi minyak dan gas bumi. 4. Insinyur Kelautan Insinyur kelautan merupakan seorang yang bertanggung jawab dalam koordinasi seluruh aktivitas yang terjadi ketika pengeboran dan pengangkutan minyak serta gas bumi dilakukan. 5. Tanker Kapten Seorang tanker kapten bertanggung jawab dalam pengontrolan pengangkutan minyak dan gas bumi dari laut ke darat. Ia memiliki kewajiban untuk memastikan hasil pengeboran sampai ke daratan dengan aman. 6. Pilot Helikopter Selain itu, dalam bidang ini juga terdapat posisi pilot helikopter yang bertanggung jawab dalam melayani para klien yang ingin mengunjungi tempat pengeboran minyak. 7. Supervisor Produksi Pekerja offshore untuk posisi supervisor produksi bertugas memastikan kondisi semua peralatan aman untuk digunakan dan sesuai standar keselamatan pekerja Offshore Platform Platform Offshore adalah struktur buatan manusia yang dibangun di laut untuk mengekstraksi minyak dan gas bumi dari bawah laut. Ada beberapa jenis platform Offshore yang umum digunakan, di antaranya 1. Fixed Platform Platform yang dibangun di dasar laut dan berdiri secara tetap. Platform jenis ini sangat stabil dan tahan terhadap cuaca buruk. Namun, pembangunannya memerlukan biaya yang lebih mahal karena harus diikat dengan tali mooring dan jangkar serta konstruksinya yang kuat. 2. TLP Tension Leg Platform Platform yang mirip dengan fixed platform, namun platform ini diikat ke dasar laut dengan kabel baja tegang. Platform jenis ini lebih murah dibanding fixed platform dan juga lebih fleksibel karena dapat bergerak secara vertikal. 3. Spar Platform Platform yang berbentuk silinder dengan ujung bawahnya diisi dengan ballast untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas. Platform jenis ini cocok untuk daerah laut dalam dan juga tahan terhadap badai. Baca Juga Proses Pengeboran Minyak Bumi beserta Manfaatnya Contoh Perusahaan Offshore Photo Pengeboran merupakan kegiatan penting dari industri minyak dan gas yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang melakukan kegiatan offshore di laut lepas. Berikut ini adalah beberapa contoh perusahaan yang melakukan aktivitas offshore terbesar. 1. Transocean Ltd Perusahaan offshore terbesar di dunia berdasarkan kapasitas rig yang dimiliki adalah Transocean Ltd. Transocean Ltd berbasis di Swiss dan menyediakan jasa pengeboran minyak dan gas untuk klien di seluruh dunia. 2. Seadrill Seadrill adalah perusahaan offshore terkemuka dengan portofolio besar rig semi-submersible dan kapal pengeboran. Perusahaan ini berbasis di London dan beroperasi di seluruh dunia, termasuk di wilayah Arktik dan Atlantik Utara. 3. Schlumberger Perusahaan asal Amerika Serikat ini adalah salah satu penyedia jasa teknologi minyak dan gas terbesar di dunia. Schlumberger menyediakan berbagai solusi teknologi dan jasa bantuannya untuk industri minyak dan gas, termasuk layanan rig laut. 4. Halliburton Perusahaan asal Amerika Serikat yang memiliki keahlian dalam penyediaan layanan dan teknologi minyak dan gas, termasuk layanan rig laut. Halliburton memiliki operasi di lebih dari 70 negara di seluruh dunia. 5. Baker Hughes Perusahaan asal Amerika Serikat yang merupakan salah satu perusahaan layanan minyak dan gas terkemuka di dunia. Baker Hughes menyediakan layanan offshore untuk klien di seluruh dunia, termasuk layanan pengeboran, evaluasi, dan produksi. Solar Industri menawarkan pembelian dan sewa tangki solar industri dengan berbagai kapasitas. Cek selengkapnya pada halaman produk kami.Adapunklasifikasi pekerjaan pada anjungan lepas pantai yang dibagi kedalam 5 (lima) bagian, yaitu: 1) Exploration. Exploration adalah suatu kegiatan untuk mencari sumber minyak di bawah dasar laut. Pekerjaan ini lebih banyak dilakukan oleh ahli-ahli dari bidang keahlian geologi dan geofisika. Bidang keahlian geologi dan geofisika mempelajari
Posted by Administrator on August 10, 2012 at 630 AM PENDAHULUANIndonesia merupakan negara kepulauan, maka wajar kalau terdapat banyak aktivitas khususnya dalam ruang lingkup bidang kelautan yaitu Sumber PKSPL IPB, dikutip dari Bahan Kuliah Ekonomi Kelautan Prof. Dr. Tridoyo KusumastantoGambar 1. Ruang Lingkup Bidang KelautanPesisir merupakan wilayah yang sangat berarti bagi kehidupan manusia di bumi. Sebagai wilayah peralihan darat dan laut yang memiliki keunikan ekosistem, dunia memiliki kepedulian terhadap wilayah ini, khususnya di bidang lingkungan dalam konteks pembangunan berkelanjutan sustainable development.Potensi pembangunan yang terdapat di wilayah pesisir dan lautan dapat dibagi dalam 3 kelompok yaitu 1 Sumber Daya dapat pulih renewable resources, 2 Sumber daya tak dapat pulih non renewable resources dan 3 Jasa - jasa lingkungan environmental services.Sumberdaya dapat pulih terdiri atas hutan mangrove, terumbu karang, padang lamun dan rumput laut serta sumber daya perikanan laut. Pengertian sumberdaya perikanan laut sebagai sumber daya yang dapat pulih, sering disalahtafsirkan sebagai sumberdaya yang dapat dieksploitasi secara terus menerus tanpa batas. Sumberdaya tidak dapat pulih meliputi seluruh mineral dan geologi, misalnya mineral terdiri dari tiga kelas, yaitu kelas A mineral strategis, misalnya minyak, gas, batubara; kelas B mineral vital meliputi emas, timah, nikel, bauksit, biji besi, dan kromit, dan kelas C mineral industri termasuk bahan bangunan dan galian seperti granit, kapur, tanah liat dan pasir. Berbagai potensi sumber daya mineral wilayah pesisir dan lautan di Indonesia merupakan penghasil devisa utama dalam beberapa dasawarsa pesisir dan lautan Indonesia juga memiliki berbagai macam jasa lingkungan yang sangat potensial bagi kepentingan pembangunan dan bahkan kelangsungan hidup manusia. Jasa jasa lingkungan meliputi fungsi kawasan pesisir dan lautan sebagai tempat rekreasi dan pariwisata, media transportasi dan komunikasi, sumber energi, sarana pendidikan dan penelitian, pertahanan keamanan, penampungan limbah, pengatur iklim climate regulator, kawasan perlindungan konservasi dan preservasi, dan sistem penunjang kehidupan serta fungsi ekologis sumberdaya wilayah pesisir dan lautan di Indonesia dari sudut pandang pembangunan berkelanjutan sustainable development diperhadapkan dengan kondisi ada wilayah yang sudah dimanfaatkan dikembangkan dengan intensif sehingga adanya indikasi telah terlampauinya daya dukung atau kapasitas berkelanjutan potensi lestari dan ada wilayah yang sama sekali belum dimanfaatkan atau satu Aktivitas perekonomian utama yang menimbulkan permasalahan pengelolaan sumberdaya dan lingkungan wilayah pesisir dan lautan, adalah pangilangan minyak dan gas yang berupa tumpahan minyak ataupun kesalahan dalam pengeboran, misalnya kebocoran pipa dan hal hal dalam kenyataannya dari data PDB Bidang Kelautan atas dasar harga berlaku pada tahun 1995 – 2005, sektor yang menempati posisi teratas adalah sektor pertambangan minyak dan gas, seperti tabel dibawah ini Tabel 1. PDB Bidang Kelautan atas dasar harga berlaku pada tahun 1995 – 2005 menurut sektor Milyar Rupiah.Sumber Kusumastanto, 2006 Secara sektoral pertambangan selalu dilihat dalam kacamata kontinental, karena umumnya pertambangan berbasis daratan. Dari kacamata ekonomi makro sektor pertambangan laut ini memiliki nilai ICOR sebesar 3,64. Nilai ini cukup besar, karena memang untuk melakukan kegiatan investasi pertambangan memerlukan dana yang besar sejak proses eksplorasi sampai pembangunan instalasi pengeboran khususnya dalam perminyakan dan gas alam. Dengan demikian sektor ini memiliki resiko yang besar namun penerimaannya juga memiliki potensi pertambangan dan energi yang cukup besar namun pengembangannya terkendala oleh investasi dan teknologi. Sehingga walaupun potensi besar namun cadangan terbukti semakin kontribusi yang sangat besar diakibatkan resiko yang besar, maka sektor ini perlu diperhatikan oleh pemerintah Republik Indonesia, agar eksploitasi yang dilakukan tidak mengancam ketersediaan sumberdaya, karena Tambang Minyak dan gas bumi merupakan sumberdaya yang tidak dapat POTENSIPOTENSI dan kekayaan alam Indonesia yang luar biasa, wilayah nusantara menjadi surga riset ilegal kapal asing. Tujuannya tidak lain adalah untuk kepentingan perusahaan, lembaga atau negara yang ingin menguasai bumi khatulistiwa. Banyak data dan potensi sumber daya alam dicuri karena ketidaktahuan dan ketidakpedulian bangsa era reformasi, survei dan pemetaan laut yang dilakukan pihak asing semakin marak terjadi. Mulai dari kedok kerjasama institusi pemerintah dengan pihak asing, sampai dengan yang jelas-jelas ilegal alias tidak memiliki izin dari pemerintah tersebut tanpa sadar membawa konsekuensi bocornya data negara yang seharusnya dirahasiakan. Informasi tentang medan laut dapat digunakan pihak asing untuk menentukan taktik dan strategi militer, jika mereka ingin menguasai wilayah negara telah memiliki peraturan kerjasama internasional di bidang penelitian dan pengembangan, dengan adanya PP Peraturan Pemerintah No 41 tahun 2006, tentang perizinan kegiatan penelitian dan pengembangan oleh pihak asing di Indonesia. Peraturan pemerintah ini menetapkan ketentuan, persyaratan, kewajiban dan larangan yang harus ditaati lembaga atau peneliti asing, mitra serta lembaga penjamin kegiatan penelitian. Peraturan tersebut harus dilaksanakan pemerintah untuk melindungi masyarakat, bangsa dan negara dari kemungkinan kerugian yang ditimbulkan penelitian pihak penelitian harus mendapat izin dari lembaga penanggung jawab, yaitu Kementerian Riset dan Teknologi, melalui tim yang dibentuk Sekretariat Perizinan Peneliti Asing TKPIPA. Tim ini merupakan pokja interdept yang anggotanya terdiri dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan, Mabes POLRI, BIN, LIPI, BPPT, serta kementerian lain yang disesuaikan dengan misi itu, kapal survei asing yang akan digunakan di Indonesia juga harus memenuhi persyaratan yang ditentukan Kementerian Pertahanan. Karena kapal riset asing bukan sekadar lewat, tetapi membawa data informasi kondisi laut Indonesia. Jika tidak berhati-hati data laut Indonesia bisa berpindah pemerintah sendiri tidak konsekuen menjalankan peraturan tersebut. Kondisi ini diperparah dengan terjadinya benturan antar peraturan yang ada. Sebagai contoh, Undang-undang No 22 tahun 2001 yang mengatur tentang minyak dan gas. Aturan ini memberikan peluang bagi pihak asing untuk melakukan kegiatan survei dan pemetaan lepas pantai dengan cara mudah, yaitu cukup memperoleh izin dari Dirjen Migas tanpa koordinasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan, seperti yang diatur peraturan sebelumnya. Padahal, sudah sangat jelas bahwa penggunaan peneliti dan kapal asing harus mendapat persetujuan Security Clearance dari pihak Kementerian yang rumit serta panjangnya waktu untuk proses perizinan inilah yang menjadi bahan pertimbangan bagi para pelaku mitra kerja dan lembaga penjamin di Indonesia pemenang tender mencari jalan pintas dengan cara mengambil celah-celah hukum agar survei laut tetap “legal”, tanpa melewati prosedur. Hal ini terjadi, karena bagi mereka yang dipikirkan adalah benefit yang harus diperoleh. Memotong jalur birokrasi berarti menghemat waktu dan biaya yang harus Deputi bidang pengembangan Kekayaan Alam, BPPT dari 60 cekungan minyak yang trekandung dalam alam Indonesia, sekitar 70% atau sekitar 40 cekungan terdapat dilaut. Dari 40 cekungan itu, 10 cekungan telah diteliti secara intensif, 11 baru diteliti sebagian, sedang 29 belum terjamah. Diperkirakan 40 cekungan itu berpotensi menghasilkan 106,2 milyar barel setara minyak, namun baru 16,7 milyar barel yang diketahui dengan pasti 7,5 milyar barel diantaranya sudah dieksploitasi. Sedangkan sisanya sebesar 89,5 milyar barel terkandung dilepas pantai, yang lebih dari separuhnya atau sekitar 32,8 milyar barel terdapat dilaut hasil kajian Team Evaluasi Cadangan Potensial TECP, angka potensi sumberdaya migas per status 1 januari 1998 yang siap dieksplorasi adalah sebesar 120,62 milliar BOE Barrels of oil Equivalent, terdiri atas 71,14 milliar barel minyak bumi dan 49,48 milliar BOE gas bumi atau 296,87 TSFC Trillion Standard cubic Feet terakumulasi pada 60 cekungan sedimen berumur tersier yang tersebar diseluruh Indonesia. Data yang diperoleh dari direktorat Jenderal Minyak dan Gas bumi DPE cadangan potensi minyak bumi Indonesia pada tahun 1998 sebesar 9,7 milliar barell dibandingkan dengan cadangan minyak bumi pada tahun 1995 yang hanya 9,1 milliar barell. Sekitar 57% dari 9,7 milliar barell tersebut atau 5,5 milliat barell berada diwilayah Sumatera Tengah. B. PENGEBORAN LEPAS PANTAIPengeboran lepas pantai biasanya mengacu pada penemuan dan pengembangan sumber daya minyak dan gas yang terletak di bawah air. Paling umum, istilah ini digunakan untuk menggambarkan minyak ekstraksi lepas pantai benua, meskipun istilah ini juga dapat berlaku untuk pengeboran di danau dan laut pedalaman. pengeboran lepas pantai menyajikan tantangan lingkungan hidup, terutama di Arktik atau dekat dengan pantai. Kontroversi termasuk yang sedang berlangsung perdebatan pengeboran lepas pantai AS. Ada berbagai jenis platform untuk kegiatan pengeboran lepas pantai, dari perairan dangkal jaket baja dan tongkang jackup , untuk mengambang semisubmersibles dan drillships mampu beroperasi di perairan yang sangat SEJARAHSekitar 1891, sumur minyak pertama dibor terendam dari platform dibangun di atas tumpukan di perairan segar dari Grand Lake St Marys alias Mercer County Waduk di Ohio . Sumur tersebut dikembangkan oleh perusahaan lokal kecil seperti Bryson, Riley Minyak, Jerman-Amerika, dan Minyak Banker’ tahun 1896, sumur minyak pertama terendam dalam air garam dibor di bagian dari lapangan Summerland memperpanjang bawah Santa Barbara Channel di California . The wells were drilled from piers extending from land out into the channel. Sumur dibor dari dermaga memanjang dari luar negeri ke dalam saluran tersebut. Tujuan utama dalam suatu operasi pemboran adalah untuk membuat hubungan antara formasi yang produktif dengan permukaan. Prosedur pembuatan lubang sumur tersebut dibatasi dengan kondisi - kondisi tertentu, baik secara ekonomi maupun secara teknis, sehingga diusahakan untuk mendapatkan hasil secara cepat, murah dan aman. Lubang hasil proses pemboran tersebut dinamakan dengan "lubang sumur well bore". Untuk melindungi dinding lubang dari kemungkinan runtuh, selanjutnya dipasang pipa selubung casing dan disemen. Langkah berikutnya adalah pemasangan fasilitas peralatan produksi untuk mengeluarkan fluida hidrokarbon minyak/gas dari dalam formasi produktif. Sistem peralatan pemboran lepas pantai pada prinsipnya adalah merupakan perkembangan dari sistem peralatan pemboran darat, maka metode operasi lepas pantai membutuhkan teknologi yang baru dan biaya operasi yang mahal, karena kondisi lingkungan laut berbeda dengan kondisi lingkungan 2. Anjungan Lepas PantaiSumber Download gambar Peralatan mutlak yang harus ada dalam operasi pemboran lepas pantai adalah sebuah strutur anjungan platform sebagai tempat untuk meletakkan peralatan pemboran dan produksi. Berbagai macam anjungan telah dibuat, seperti anjungan permanen fixed yang terdiri diatas kaki-kaki beton bertulang. Jenis ini umumnya digunakan pada laut dangkal dan pada lapangan pengembangan sehingga dapat sekaligus menjadi anjungan pemboran dan produksi. Berbagai hambatan alam yang harus diatasi bagi pengoperasian unit lepas pantai. Hambatan tersebut antara lain angin, ombak, arus dan badai. Metode yang dipakai dalam operasi pemboran adalah metode pemboran tumbuk dan metode pemboran berputar rotary drilling. Pada dewasa ini operasi pemboran yang mengalami perkembangan adalah pemboran berputar, sehingga dalam praktikum "Peragaan Peralatan Pemboran" ini, sebagian besar akan mencakup peragaan sistem utama dan sistem penunjang dari pemboran sistem putar, yang meliputi sistem tenaga pengangkatan, pemutar, sirkulasi dan sistem pencegahan semburan liar, serta ditambah dengan sistem penyemenan dan sistem penunjang yang lainnya. Prinsip dasar dari pemboran berputar adalah memutar rangkaian pipa bor dan memberikan beratan di atas pahat dalam membor KajianPengeboran minyak lepas pantai termasuk ke dalam Eksplorasi atau pencarian minyak bumi. Eksplorasi atau pencarian minyak bumi merupakan suatu kajian panjang yang melibatkan beberapa bidang kajian kebumian dan ilmu eksak. Untuk kajian dasar, riset dilakukan oleh para geologis, yaitu orang-orang yang menguasai ilmu kebumian. Mereka adalah orang yang bertanggung jawab atas pencarian hidrokarbon tersebut. Perlu diketahui bahwa minyak di dalam bumi bukan berupa wadah yang menyerupai danau, namum berada di dalam pori-pori batuan bercampur bersama air. Kajian GeologiSecara ilmu geologi, untuk menentukan suatu daerah mempunyai potensi akan minyak bumi, maka ada beberapa kondisi yang harus ada di daerah tersebut. Jika salah satu saja tidak ada maka daerah tersebut tidak potensial atau bahkan tidak mengandung hidrokarbon. Kondisi itu adalaha Batuan Sumber Source RockYaitu batuan yang menjadi bahan baku pembentukan hidrokarbon. biasanya yang berperan sebagai batuan sumber ini adalah serpih. batuan ini kaya akan kandungan unsur atom karbon C yang didapat dari cangkang – cangkang fosil yang terendapkan di batuan itu. Karbon inilah yang akan menjadi unsur utama dalam rantai penyusun ikatan kimia Tekanan dan TemperaturUntuk mengubah fosil tersebut menjadi hidrokarbon, tekanan dan temperatur yang tinggi di perlukan. Tekanan dan temperatur ini akan mengubah ikatan kimia karbon yang ada dibatuan menjadi rantai MigrasiHirdokarbon yang telah terbentuk dari proses di atas harus dapat berpindah ke tempat dimana hidrokarbon memiliki nilai ekonomis untuk diproduksi. Di batuan sumbernya sendiri dapat dikatakan tidak memungkinkan untuk di ekploitasi karena hidrokarbon di sana tidak terakumulasi dan tidak dapat mengalir. Sehingga tahapan ini sangat penting untuk menentukan kemungkinan eksploitasi hidrokarbon ReservoarAdalah batuan yang merupakan wadah bagi hidrokarbon untuk berkumpul dari proses migrasinya. Reservoar ini biasanya adalah batupasir dan batuan karbonat, karena kedua jenis batu ini memiliki pori yang cukup besar untuk tersimpannya hidrokarbon. Reservoar sangat penting karena pada batuan inilah minyak bumi di Perangkap TrapSangat penting suatu reservoar di lindungi oleh batuan perangkap. tujuannya agar hidrokarbon yang ada di reservoar itu terakumulasi di tempat itu saja. Jika perangkap ini tidak ada maka hidrokarbon dapat mengalir ketempat lain yang berarti ke ekonomisannya akan berkurang atau tidak ekonomis sama sekali. Perangkap dalam hidrokarbon terbagi 2 yaitu perangkap struktur dan perangkap geologi merupakan kajian regional, jika secara regional tidak memungkinkan untuk mendapat hidrokarbon maka tidak ada gunanya untuk diteruskan. Jika semua kriteria di atas terpenuhi maka daerah tersebut kemungkinan mempunyai potensi minyak bumi atau pun gas bumi. Sedangkan untuk menentukan ekonomis atau tidaknya diperlukan kajian yang lebih lanjut yang berkaitan dengan sifat fisik batuan. Maka penelitian dilanjutkan pada langkah berikutnya. Kajian geofisikaSetelah kajian secara regional dengan menggunakan metoda geologi dilakukan, dan hasilnya mengindikasikan potensi hidrokarbon, maka tahap selanjutnya adalah tahapan kajian geofisika. Pada tahapan ini metoda – metoda khusus digunakan untuk mendapatkan data yang lebih akurat guna memastikan keberadaan hidrokarbon dan kemungkinannya untuk dapat di ekploitasi. Data-data yang dihasilkan dari pengukuran - pengukuran merupakan cerminan kondisi dan sifat-sifat batuan di dalam bumi. Ini penting sekali untuk mengetahui apakah batuan tersebut memiliki sifat – sifat sebagai batuan sumber, reservoar, dan batuan perangkap atau hanya batuan yang tidak penting dalam artian hidrokarbon. Metoda-metoda ini menggunakan prinsip-prinsip fisika yang digunakan sebagai aplikasi tersebut adalah1. Eksplorasi seismikIni adalah ekplorasi yang dilakukan sebelum pengeboran. kajiannya meliputi daerah yang luas. dari hasil kajian ini akan didapat gambaran lapisan batuan didalam Data resistivitiPrinsip dasarnya adalah bahwa setiap batuan berpori akan di isi oleh fluida. Fluida ini bisa berupa air, minyak atau gas. Membedakan kandungan fluida didalam batuan salah satunya dengan menggunakan sifat resistan yang ada pada fluida. Fluida air memiliki nilai resistan yang rendah dibandingkan dengan minyak, demikian pula nilai resistan minyak lebih rendah dari pada gas. dari data log kita hanya bisa membedakan resistan rendah dan resistan tinggi, bukan jenis fluida karena nilai resitan fluida berbeda beda dari tiap daerah. sebagai dasar analisa fluida perlu kita ambil sampel fluida didalam batuan daerah tersebut sebagai acuan kita dalam interpretasi jenis fluida dari data resistiviti yang kita Data porositas4. Data berat jenisData ini diambil dengan menggunakan alat logging dengan bantuan bahan radioaktif yang memancarkan sinar gamma. Pantulan dari sinar ini akan menggambarkan berat jenis batuan. Dapat kita bandingkan bila pori batuan berisi air dengan batuan berisi hidrokarbon akan mempunyai berat jenis yang DAMPAK PERTAMBANGAN MINYAK LEPAS PANTAIDalam operasi pemboran atau pertambangan minyak lepas pantai tidak selalu berjalan dengan lancar. Adakalanya terjadi permasalahan/hambatan yang bisa mengakibatkan kerugian. Dimulai dari pemilihan lokasi sampai pada proses pengambilan minyak. Berbagai dampak bisa saja terjadi, baik positif maupun negatif. Dampak negatif dari kegiatan ini adalah dapat menimbulkan berbagai substansi, seperti sedimentasi dan pengaliran air asam tambang yang beracun pada kadar tertentu . Semua substansi tersebut akan keluar/dibuang melalui suatu daerah aliran sungai DAS menuju pesisir dan laut di mana sungai tersebut bermuara. Di samping terjadi sepanjang DAS, akumulasi akan substansi tersebut dapat terjadi dalam komponen ekosistem di daerah pesisir dan laut, dan pada kadar tertentu akan merusak ekosistem tersebut. Kerusakan ekosistem dan sumberdaya pesisir dan laut tentu saja akan berdampak luas pada berbagai aspek yang berhubungan dengan kehidupan manusia, karena manusia sangat tergantung pada eksositem dan sumberdaya tersebut. Misalnya, degradasi kualitas lingkungan sebagai tempat hidup yang sehat bagi masyarakat yang bermukim di daerah pesisir. Selain itu degradasi sumberdaya perikanan dan aspek pariwisata. Semuanya itu akan berdampak pada penurunan dan kerugian pada aspek ekonomi, baik untuk masa saat ini maupun di masa yang akan balik semua dampak negatif, sesunggunya ada peluang yang sagat besar bagi Indonesia karena bahan tambang akan selalu dibutuhkan oleh manusia, juga potensi geologis Indonesia yang sangat tinggi dan tentunya demand yang melonjak. Karena itu terkait dengan kendala dan peluang yang dihadapi oleh sektor pertambangan ada beberapa upaya yang dapat dilakukan agar sektor pertambangan dapat tetap menjadi sektor yang penting khususnya dalam bidang kelautan, namun juga dapat tetap menjaga keberlanjutan sumberdaya dan kelestarian lingkungan lautan dan mengatasi berbagai masalah yang terjadi dalam sektor Pertambangan khususnya pengeboran Minyak lepas pantai, maka perlu dilakukan beberapa hal antara lain1. Penetapan kawasan pertambangan untuk perlindungan lingkungan laut dengan mempertimbangkan aspek pengelolaan secara terpadu atas berbagai sumberdaya, fungsi dan estetika lingkungan, serta kualitas ruang2. Perlunya percepatan pengesahan RUU Mineral dan Batubara yang mengatur pemanfaatan mineral dan batubara, sinkronisasi dan harmonisasi kebijakan seluruh produk hukum yang berkenaan dengan sektor pertambangan yang sifatnya lintas sektoral baik pusat maupun daerah, mendorong peningkatan local expenditure dengan meningkatkan pemanfaatan produk dari industri-industri penunjang dalam negeri, mendorong pertumbuhan industri pengolahan produk mineral dalam negeri sehingga dapat meningkatkan nilai tambah produk mineral dan batubara nasional serta kebijakan satu pintu dalam perijinan untuk investasi sektor pertambanganHal hal ini perlu dilakukan oleh pemerintah pusat secara lebih terpadu dan terkoordinasi sedangkan pemerintah daerah seharusnya difungsikan sebagai kooperator dalam pengelolaan dan perlindungan lingkungan laut. Mengingat dampak pencemaran dilaut dapat menyebar ke wilayah lain maka perlindungan lingkungan laut, perlu pula diatur di tingkat PUSTAKAANALISIS INDUSTRI MINYAK DAN GAS DI INDONESIA Masukan bagi Pengelola BUMN Biro Riset LM FEUIAshri, Muhammad, Perlindungan Lingkungan Laut dari Kegiatan Pertambangan Minyak Lepas Pantai Memerlukan pengaturan Lintas Sektoral. Deskripsi Dokumen http // Perpustakaan Universitas Indonesia UI Tesis S2Kusumastanto, Tridoyo, dan Tim Perumus, 2009. Kebijkan Kelautan Indonesia. Dewan Kelautan Indonesia___________________, 2006. Ekonomi Kelautan Ocean Economics – Oceanomics– PKSPL IPB___________________, 2002. Reposisi “Ocean Policy” Dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia Di Era Otonomi Daerah. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap, bidang Ilmu Kebijakan Ekonomi Perikanan dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB___________________, dan Tim Penyusun,2010. Kebijakan Ekonomi Kelautan Indonesia. National Ocean Economic Policy – NOEP. Dewan Kelautan Indonesia – DEKIN___________________, dan Tim Penyusun,2010. Kebijakan Tata Kelola Kelautan Indonesia Indonesia Ocean Governance Policy. Dewan Kelautan Indonesia – DEKIN___________________,, 2011. Materi Kuliah 1 Ekonomi Kelautan OCEAN POLICY Introduction. PKSPL – IPB___________________,, 2011. Materi Kuliah Kebijakan Pertambangan Laut . PKSPL – 2005. Ekonomi Kelautan. Divisi Buku Perguruan Tinggi. PT Raja Grafindo Persada Jakarta. Categories Catatan Ella
TranslatePDF. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lingkungan Hidup Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan
Pengeboran Minyak Lepas PantaiRig pengeboran adalah suatu bangunan dengan peralatan untuk melakukan pengeboran ke dalam reservoir bawah tanah untuk memperoleh air, minyak, atau gas bumi, atau deposit mineral bawah tanah. Rig pengeboran bisa berada di atas tanah on shore atau di atas laut/lepas pantai off shore tergantung kebutuhan pemakaianya. Walaupun rig lepas pantai dapat melakukan pengeboran hingga ke dasar laut untuk mencari mineral-mineral, teknologi dan keekonomian tambang bawah laut belum dapat dilakukan secara komersial. Oleh karena itu, istilah “rig” mengacu pada kumpulan peralatan yang digunakan untuk melakukan pengeboran pada permukaan kerak Bumi untuk mengambil contoh minyak, air, atau mineral. Rig pengeboran minyak dan gas bumi dapat digunakan tidak hanya untuk mengidentifikasi sifat geologis dari reservoir tetapi juga untuk membuat lubang yang memungkinkan pengambilan kandungan minyak atau gas bumi dari reservoir tersebut. Rig pengeboran dapat berukuran Kecil dan mudah dipindahkan, seperti yang digunakan dalam pengeboran eksplorasi mineral Besar, mampu melakukan pengeboran hingga ribuan meter ke dalam kerak Bumi. Pompa lumpur yang besar digunakan untuk melakukan sirkulasi lumpur pengeboran melalui mata bor dan casing selubung, untuk mendinginkan sekaligus mengambil “bagian tanah yang terpotong” selama sumur dibor. Katrol di rig dapat mengangkat ratusan ton pipa. Peralatan lain dapat mendorong asam atau pasir ke dalam reservoir untuk mengambil contoh minyak dan mineral; akomodasi untuk kru yang bisa berjumlah ratusan. Rig lepas pantai dapat beroperasi ratusan hingga ribuan kilometer dari pinggir pantai. Pada umumnya RIG pengeboran dapat dibagi menjadi beberapa jenis sesuai daerah RIG Darat Untuk pengeboran di darat. Bentuk paling sederhana, terdiri dari menara dan struktur penopang. Rig Rawa Biasa dikenal dengan sebuat “Swamp Barge”. Untuk kelengkapan alat pengeboran sama dengan RIG darat, hanya saja menara dan sistem pengeboran ditempatkan di atas Ponton. Ponton ini akan duduk di dasar rawa saat operasi pengeboran berlangsung. Biasa beroperasi di perairan dengan kedalaman sekitar 5 M. Jack Up Rig Satu unit alat pengeboran dengan kaki yang panjang. Kaki ini dapat naik dan turun untuk menopang struktur utama. RIG jenis ini biasa digunakan pada daerah dengan kedalaman sekitar 100 M atau kurang Tender RIG Sistem pengeboran dipasang pada platform. Tender RIG digunakan untuk membantu operasi pengeboran pengangkatan pipa, strultur dll. Tender RIG akan menempel di platform saat operasi pengeboran berlangsung. Semisubmersible RIG Sesuai namanya, RIG semisub merupakan obyek terapung yang dipasang alat pengeboran. Biasa digunakan untuk mengebor daerah laut dalam lebih dari 100 M. Drill Ship Semua peralatan untuk pengeboran dipasang pada kapal. Digunakan untuk mengebor laut yang sangat dalam. Sumber Request Presentation Layanan Kalibrasi Download Jadwal Training 2022 Proxsis TV
borlepas pantai : [Pet] pengeboran minyak atau gas di laut atau di danau besar: semoga dapat membantu walau kurangnya jawaban pengertian lengkap untuk menyatakan artinya. pada postingan di atas pengertian dari kata "bor lepas pantai" berasal dari beberapa sumber, bahasa, dan website di internet yang dapat anda lihat di bagian menu 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID caj1kCLLeI0e6v4kCQOvkaH_DTKwwO7L-OTrBZATw0pG7kLOE_sYaA==
BudiUtomo. PENGEBORAN LEPAS PANTAI Budi Utomo Program Diploma III Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro ABSTRACT Budi Utomo, in this paper explain that offshore drilling carried out to obtain crude oil through the oil wells. The means that must exist in the operation of offshore drilling is a bridge structure (plate form) as
Apa itu pengeboran lepas pantai? pengeboran lepas pantai adalah kata yang memiliki artinya, silahkan ke tabel berikut untuk penjelasan apa arti makna dan maksudnya. Pengertian pengeboran lepas pantai adalah Subjek Definisi Migas Lemigas Minyak dan Gas ? offshore drilling pengeboran lepas pantai Pengeboran yang dilakukan di laut atau di danau besar.ep Definisi ? semoga dapat membantu walau kurangnya jawaban pengertian lengkap untuk menyatakan artinya. pada postingan di atas pengertian dari kata “pengeboran lepas pantai” berasal dari beberapa sumber, bahasa, dan website di internet yang dapat anda lihat di bagian menu sumber. Istilah Umum Istilah pada bidang apa makna yang terkandung arti kata pengeboran lepas pantai artinya apaan sih? apa maksud perkataan pengeboran lepas pantai apa terjemahan dalam bahasa Indonesia
pengeboranlepas pantai. 1. Untuk kedalaman 7 - 15 ft (laut dangkal) biasanya dipakai rig jenis "swamp barge". Caranya yaitu dengan memobilisasi rig ke lokasi sumur, setelah itu rig "ditenggelamkan" dengan cara mengisi ballast tanksnya dengan air. Setelah rig "duduk" di dasar dan "spud can" nya nancep di dasar laut, baru proses pengeboran bisa
Bekerja Di Lepas Pantai Dapat Berbahaya Salah satu karir yang paling berbahaya dan profesi yang berbahaya baik secara fisik maupun mental adalah bekerja di anjungan minyak dan gas di lepas pantai, karena isolasi, kondisi cuaca yang ekstrim, kondisi lokasi serta pengoperasian mesin dan peralatan berat selama berjam-jam pada waktu tersebut dapat menyebabkan risiko cedera dan kematian yang tinggi. Jika terjadi kesalahan di lokasi lepas pantai, akibatnya dapat menjadi bencana. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit CDC dalam laporannya merekomendasikan bahwa “pengusaha harus memastikan bahwa pedoman keselamatan transportasi yang paling ketat yang berlaku harus diikuti.” Menurut Eksekutif Kesehatan dan Keselamatan di Inggris HSE, beberapa divisi dianggap sebagai pekerjaan di lepas pantai yang paling berbahaya di mana sebagian besar kecelakaan dan cedera terjadi, seperti Operasi Dek Ada sekitar 39 insiden yang tercatat dari tahun 2012 hingga 2014 Manajemen dan Akomodasi Ada 43 kematian dari tahun 2013 hingga 2015 Minyak dan Gas Ada 56 insiden pada tahun 2014 Pemeliharaan dan Konstruksi Ada 76 cedera yang tercatat di sektor ini dari tahun 2014 hingga 2015 Pengeboran dan Produksi Dari tahun 2014 hingga 2015, 19 insiden tercatat di lepas pantai Inggris Raya dan tidak ada bukti bahwa langkah-langkah keselamatan pengeboran saat ini melindungi operator pengeboran Di sebagian besar divisi ini, alat berat dan peralatan berkecepatan tinggi yang digunakan selalu menjadi sumber potensi yang berbahaya. Kebocoran minyak dan gas yang menyebabkan ledakan besar, seperti dalam kasus Piper Alpha dan Deepwater Horizon, sangat mematikan dan merusak lingkungan laut setempat. Keselamatan harus selalu menjadi perhatian nomor satu baik bagi perusahaan maupun karyawan saat bekerja di lepas pantai. Ketika keselamatan menjadi pertimbangan kedua, kecelakaan serius, cedera, dan bahkan kematian dapat terjadi. Kecelakaan di Lepas Pantai Kecelakaan Piper Alpha Production Platform di Laut Utara pada tahun 1988 adalah kecelakaan di lepas pantai yang terparah yang pernah terjadi. Ledakan dan kebakaran yang diakibatkannya menyebabkan kematian sebanyak 167 pekerja, dengan hanya 61 orang yang selamat dari kejadian tersebut. Insiden ini juga menyebabkan kerusakan moneter yang sangat besar, karena menghancurkan anjungan yang telah memompa sepuluh persen dari semua minyak dan gas dari Laut Utara. Ledakan di Deepwater Horizon pada tahun 2010 di Teluk Meksiko adalah insiden serius lainnya. Sebuah ledakan di alat pengeboran di lepas pantai menyebabkan tumpahan minyak yang sangat besar dan bencana lingkungan terburuk dalam sejarah di Amerika. Kecelakaan itu juga melukai 17 pekerja dan menewaskan 11 lainnya. Kesebelas orang itu tidak pernah ditemukan dan diperkirakan berada di dekat ledakan yang terjadi. Kebakaran lain di atas anjungan gas alam di Teluk Meksiko terjadi pada tahun 2013, meskipun kebakaran ini tidak terlalu serius. Sebuah ledakan terjadi dan menyalakan api. Empat puluh empat pekerja di atas rig dievakuasi dengan aman. Api dipadamkan dengan cukup cepat dan respons yang tergesa-gesa membuat para pekerja aman dan tidak terluka, serta mencegah tumpahan lain yang dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan lingkungan. Menurut CDC, industri ekstraksi minyak dan gas di Amerika gabungan darat dan lepas pantai memiliki tingkat kematian kolektif tujuh kali lebih tinggi dari semua pekerja di Amerika lainnya antara tahun 2003 dan 2010. Dari setiap karyawan di bidang ini, 27,1 mengalami kecelakaan fatal, secara rata-rata, dan 51 persen dari kecelakaan ini melibatkan transportasi. Antara tahun 2003 dan 2010, 128 kematian terjadi selama operasi minyak dan gas di lepas pantai, rata-rata 16 orang per tahun. Penyebab Utama Kecelakaan di Lepas Pantai Ada banyak cara di mana kecelakaan dapat terjadi pada anjungan di lepas pantai. Menurut situs web berita industri minyak dan gas populer, Fuel Fix, empat dari setiap lima kecelakaan besar di lepas pantai disebabkan oleh kesalahan manusia dan 20 persen sisanya disebabkan oleh kerusakan mekanis atau struktural. Berikut ini adalah bahaya utama yang dapat mempengaruhi pekerja di lepas pantai Kebakaran dan Ledakan Kebakaran yang disebabkan oleh kebocoran merupakan perhatian utama untuk para pekerja di alat pengeboran minyak. Sumber penyulutan apa pun, apakah itu percikan yang disebabkan oleh gesekan dalam mekanisme pengeboran minyak atau peningkatan tekanan yang tidak terduga di sumur minyak bawah laut, dapat memicu kebakaran dahsyat dan ledakan. Dalam kebanyakan kasus, awak di anjungan minyak memadamkan api dengan cepat dan hanya sedikit yang cedera. Seperti halnya pekerja di kapal, mungkin tidak ada cara mudah untuk melarikan diri ketika kebakaran terjadi dan ini dapat menyebabkan mereka terjatuh dari alat pengeboran, menghirup asap, terbakar dan bahkan kematian. Menurut CDC, kebakaran dan ledakan merupakan penyebab utama ketiga dari kematian di anjungan minyak, tujuh persen dari semua kematian di antara pekerja minyak disebabkan oleh kebakaran antara tahun 2003 dan 2006, sementara sembilan persen lainnya disebabkan oleh ledakan. Kecelakaan akibat Jatuh Alat pengeboran minyak di lepas pantai beroperasi sebagian besar di atas air. Akibatnya, sebagian besar pekerja naik dan turun tangga dari satu dek pengebor ke dek lainnya atau melakukan pekerjaan mereka di dekat rel dek yang menghadap ke air. Meskipun pekerja anjungan minyak memakai perlengkapan keselamatan yang mencakup sepatu bot berujung baja dengan sol yang dirancang untuk memberikan traksi yang baik, jatuh dari level yang lebih tinggi ke yang lebih rendah atau ke dalam air adalah penyebab pada cedera dan kematian karena kecelakaan. Kecelakaan-kecelakaan ini berasal dari berbagai sebab, termasuk kurangnya pelatihan keselamatan, adanya budaya keselamatan yang rendah di beberapa perusahaan, bahaya perjalanan, dan tangga yang tidak dirawat dengan baik serta pagar pengaman. Menurut CDC, pekerja pengeboran minyak di lepas pantai termasuk di antara 605 pekerja yang tewas pada tahun 2009 karena kecelakaan yang berkaitan dengan jatuh. Benda Jatuh juga dapat melukai pekerja di lepas pantai. Inilah mengapa topi pengaman harus digunakan oleh semua karyawan. Kecelakaan karena benda jatuh terjadi ketika pekerja menjatuhkan alat berat dan menabrak kepala karyawan yang tidak menaruh curiga. Dalam banyak kasus, ukuran, berat, dan ketinggian alat saat dijatuhkan dapat menyebabkan cedera serius pada pekerja meskipun pekerja tersebut memakai topi pengaman. Menurut statistik BLS, 263 pekerja dari berbagai jenis pekerjaan meninggal pada tahun 2010 karena kejatuhan alat atau benda lainnya. Banyak dari kematian ini terjadi karena pekerja kehilangan pegangan pada perkakas atau meninggalkan perkakas atau benda berat tanpa pengawasan di tempat tinggi yang bisa membuat peralatan ini jatuh. Benda jatuh dari ketinggian lainnya yang menyebabkan cedera atau kematian di alat pengeboran minyak di lepas pantai termasuk bagian-bagian pipa, panel logam dan bagian peralatan yang tidak terikat, seperti baterai dan mata gergaji. Mesin Berbahaya dapat menimbulkan bahaya bagi pekerja, seperti pipa bor, mesin pemintal dan unit pendukung derek dan mesin pengangkat barang. Fakta bahwa mesin seperti ini seringkali sangat bising membuat bahayanya semakin nyata, karena pekerja akan sulit untuk berkomunikasi dengan satu sama lain. Kegagalan mekanis peralatan atau penyalahgunaan alat berat yang digunakan dalam pengeboran di anjungan juga dapat menyebabkan kecelakaan. Menurut CDC, kontak dengan peralatan dan mesin adalah penyebab utama kematian kedua pada alat pengeboran minyak, enam persen dari kematian pekerja minyak antara tahun 2003 dan 2006 adalah karena pekerja dihancurkan oleh mesin yang bergerak dan tambahan lima persen lainnya tewas akibat tersengat listrik. Transportasi Salah satu penyebab kecelakaan dan korban jiwa bagi pekerja di anjungan minyak adalah transportasi. Pekerja harus diangkut ke dan dari alat pengeboran di lepas pantai dan perjalanan ini bisa berbahaya. Sebagian besar kematian terjadi ketika para pekerja diterbangkan dengan helikopter dan cuaca buruk paling sering menjadi penyebabnya. Pekerja juga dapat diangkut dari alat pengeboran dengan kapal atau perahu dan ini juga menyebabkan sejumlah besar kecelakaan fatal. Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun Pekerja di anjungan lepas pantai juga berisiko terpapar bahan kimia berbahaya dan beracun, termasuk minyak dan gas di tempat mereka mengebor. Pembongkaran adalah penyebab kematian nomor empat bagi para pekerja ini, tetapi kecelakaan yang mengarah pada pembongkaran juga dapat menyebabkan penyakit dan cedera selain kematian. Penyebab lain terjadinya kecelakaan di lepas pantai adalah akibat kelalaian, kurangnya perhatian, kehilangan konsentrasi, kurangnya profesionalisme, kurangnya pengetahuan tentang tugas yang dihadapi, kelelahan dan kesalahan fisik. Perusahaan di industri ini harus berhati-hati untuk mengatasi setiap sumber berbahaya ini. Melakukan hal itu dapat menyelamatkan mereka dari kehilangan uang karena kecelakaan dan kesalahan, dan hal ini juga dapat mencegah cedera serius atau kematian di antara tenaga kerja. Cedera akibat Kecelakaan di Lepas Pantai Dampak terparah dari kecelakaan di lepas pantai adalah cedera, mulai dari yang ringan hingga yang parah dan mengancam nyawa. Cuaca dapat menyebabkan hipotermia atau jatuh ke laut. Kecelakaan dengan peralatan dapat menyebabkan cedera kepala, cedera leher, cedera bahu dan kehilangan anggota tubuh, dan cedera ini dapat menyebabkan luka, robekan dan dalam keadaan yang ekstrim bahkan amputasi. Kebakaran dapat menyebabkan luka bakar dan penyakit pernapasan. Paparan bahan kimia dapat menyebabkan ruam dan gangguan pernapasan, serta luka bakar. Kecelakaan transportasi yang tidak fatal dapat menyebabkan patah tulang, hipotermia, serta cedera punggung, leher, dan kepala. Cara Mencegah Kecelakaan di Lepas Pantai Selalu ada risiko yang melekat saat bekerja di lepas pantai, bahkan dalam kondisi terbaik. Perusahaan harus menerapkan penekanan kuat pada “Keselamatan Yang Utama, Pekerjaan Yang Kedua” dan menumbuhkan budaya keselamatan yang kuat untuk membantu mencegah kecelakaan. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mencegah terjadinya kecelakaan Aturan utama “Keselamatan Yang Utama” Aturan keselamatan harus diterapkan dalam pikiran, sikap dan perilaku semua pekerja, supervisor, manajer dan direktur untuk menjaga lingkungan kerja yang aman dan selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya bahaya. Pelatihan Sebelum Masuk Semua pekerja baru, pekerja yang dipindahkan dan subkontraktor harus diwajibkan untuk melakukan pelatihan awal sebelum diizinkan masuk dan bekerja di lokasi. Ini mencakup instruksi tentang mesin dan peralatan yang digunakan serta semua prosedur keselamatan dan evakuasi. Mereka juga harus dilatih untuk saling memperhatikan, menunjukkan potensi bahaya apa pun kepada supervisor dan sesama pekerja, serta mengingatkan orang lain tentang aturan dan prosedur saat mereka melihat sesuatu yang dilakukan yang berpotensi menuju bahaya. Ini bukan hanya tentang pelatihan, tetapi secara aktif bekerja bersama untuk menanamkan budaya keselamatan sehari-hari dan memastikan semua orang mengikuti prosedur yang benar, sehingga menghasilkan lingkungan kerja yang lebih aman bagi semua orang. Pemakaian Alat Pelindung Pribadi yang Diperlukan Untuk menghindari cedera, semua tempat memerlukan alat pelindung diri APD yang wajib, termasuk kacamata keselamatan, topi pengaman, sarung tangan, sepatu bot berujung baja, alat bantu pernapasan jika diperlukan dan pakaian untuk melindungi diri dari api. Pekerja yang tidak memakai APD yang tepat tidak diperbolehkan masuk ke lokasi kerja. Pekerjaan dan Laporan Berkelanjutan oleh Manajer / Pengawas Keselamatan Manajer / Pengawas Keselamatan harus melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan rutin terhadap semua mesin di lokasi untuk membantu mencegah kegagalan prematur dan untuk mengidentifikasi potensi bahaya. Manajer / Pengawas Keselamatan juga harus membuat laporan keselamatan dan inspeksi dengan jadwal yang teratur untuk memberi tahu manajemen yang lebih tinggi tentang situasi dan kondisi lokasi, peralatan dan tenaga kerja, dengan potensi bahaya yang disorot dan saran untuk tindakan pencegahan. Manajer / Pengawas Keselamatan harus membuat kebijakan keselamatan tersedia baik di atas kertas maupun online untuk berbagi praktik terbaik dengan karyawan, dan memberikan pembaruan dan berita tentang kondisi keselamatan di perusahaan. Pelatihan Keselamatan dan Kelangsungan Hidup untuk Perusahaan di Lepas Pantai Perusahaan di Lepas Pantai harus berinvestasi lebih banyak, baik dalam pengetahuan keselamatan dan keterampilan tenaga kerja mereka, untuk membantu mengurangi bahaya dan mengurangi insiden kecelakaan dan biaya terkait yang akan mereka tanggung. Manajer / Pengawas Keselamatan harus mengembangkan matriks pelatihan yang sesuai untuk semua karyawan dan memastikan bahwa pelatihan berbasis kompetensi yang memadai diberikan kepada para pekerja mereka sejalan dengan matriks tersebut dan secara berkala untuk memastikan daya ingat dalam pengetahuan mereka. Samson Tiara dapat membantu mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan memberikan pelatihan keselamatan dan kelangsungan hidup yang terakreditasi secara internasional. Samson Tiara menyediakan berbagai macam Pelatihan Keselamatan dan Kelangsungan Hidup untuk perusahaan minyak dan gas di lepas pantai dan para pekerjanya. Pelatihan Basic Offshore Safety Induction and Emergency Training BOSIET dan Tropical Basic Offshore Safety Induction and Emergency Training T-BOSIET yang disetujui oleh OPITO adalah salah satu program pelatihan pertama yang harus diambil pekerja sebelum bekerja di lepas pantai. Meskipun diterima secara global, BOSIET dirancang untuk pekerja di wilayah perairan dingin, menggunakan pakaian yang tahan terhadap air dingin dan Sistem Pernafasan Darurat. T-BOSIET hanya untuk pekerja di wilayah perairan hangat / tropis dan tidak mencakup penggunaan pakaian penyelamat, tetapi memiliki tambahan opsional untuk Sistem Pernafasan Darurat bagi operator yang menggunakan perangkat penyelamat jiwa ini di helikopter mereka. Baru-baru ini, Samson Tiara diakreditasi oleh OPITO untuk menyediakan kedua kursus ini melalui media Digital. Hal ini menghemat waktu dan uang, memungkinkan pekerja untuk melakukan pelatihan teoretis secara online melalui komputer, tablet atau perangkat seluler dengan kecepatan mereka sendiri, dan kemudian menghadiri satu hari pelatihan praktis di pusat pelatihan kami ketika selesai. Sertifikasi ini berlaku selama 4 tahun, dan dapat diperbaharui dengan satu hari pelatihan penyegaran praktis dengan mengikuti Pelatihan Further Offshore Emergency Training FOET atau Pelatihan Tropical Further Offshore Emergency Training T-FOET. Pelatihan Keselamatan dan Kelangsungan Hidup kami dapat membantu para pekerja di lepas pantai untuk meningkatkan pengetahuan mereka dalam mencegah dan menangani situasi darurat yang mungkin terjadi saat bekerja di instalasi di lepas pantai. Area berikut tercakup dalam kursus ini Induksi Keselamatan di Lepas Pantai Penggunaan peralatan keselamatan yang tepat pada situasi darurat di helikopter Helicopter Underwater Escape Training HUET termasuk Emergency Breathing Systems EBS kalau berlaku Menggunakan pakaian untuk bertahan hidup di laut BOSIET dan sekoci penyelamat TEMPSC Pengenalan dengan evakuasi, naik dan meluncur dengan sekoci TEMPSC Pelatihan P3K Dasar dan teknik untuk menangani Hipotermia Pelatihan Dasar Pemadam Kebakaran dan penggunaan praktis peralatan pemadam kebakaran dan penyelamatan diri dari situasi jarak penglihatan yang rendah Setelah selesai, peserta yang berhasil akan menerima Sertifikat Samson Tiara / Survival Systems Asia yang disetujui oleh OPITO, dan kartu ID berukuran dompet yang merinci kualifikasi kursus mereka. Samson Tiara berdedikasi untuk meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan semua pekerja, dan menyediakan berbagai macam pelatihan keselamatan lainnya. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pelatihan yang kami tawarkan dan apa yang dapat kami lakukan untuk meningkatkan keselamatan pekerja di organisasi Anda, jangan ragu untuk menghubungi kami di Samson Tiara The Garden Center 6-03, Kawasan Komersial Cilandak, Jl. Raya Cilandak KKO, Jakarta 12560, Indonesia Phone +62 21 780 1388 Fax +62 21 780 1389 Email office / marketing Website LinkedIn * PT. Samson Tiara adalah 1 dari 14 penyedia pelatihan terakreditasi oleh TEEX di dunia.* * PT. Samson Tiara adalah Penyedia Pelatihan yang Disetujui OPITO pertama di Indonesia & pemenang penyedia pelatihan OPITO pada tahun 2016.* Referensi dan Bacaan Lebih Lanjut The most dangerous offshore jobs five risky professions Offshore Maritime Accidents and Injuries What Is the Leading Cause of Offshore Accidents? Dangers on an Onshore Oil Rig The Dangers of Offshore Oil Rigs Safety First, Job Second 10 Ways to Keep Your Offshore Oil Rig Injury and Fatality FreePengeboranlepas pantai berasal dari kata dasar pengeboran. Pengeboran lepas pantai memiliki arti dalam bidang ilmu petrologi dan migas. Pengertian Pengeboran Lepas Pantai Pengeboran minyak atau gas di laut atau di danau besar.Konstruksi Bangunan Offshore dalam Industri Pengeboran Minyak Konstruksi Bangunan Offshore dalam Industri Pengeboran Minyak Jika Anda pernah memperhatikan konstruksi bangunan yang ada di sekitar Anda, pastinya ada berbagai macam bagian di dalam konstruksi tersebut yang sudah Anda kenal sebelumnya. Ditambah lagi, mungkin saja Anda juga sudah mengetahui bagaimana cara memasang komponen atau membuat komponen tersebut. Memang untuk pengetahuan tentang konstruksi bangunan, kebanyakan orang paling tidak sudah mengerti sedikit tentang hal itu. Namun bagaimana dengan konstruksi bangunan offshore? Mungkin tidak banyak yang belum tahu apa itu bangunan offshore sendiri. Namun sebelum membahas tentang konstruksi bangunan offshore, mari membahas tentan apa itu bangunan offshore sendiri. Apa itu offshore dan perbedaannya dengan onshore? Secara harafiah, offshore merujuk pada pekerjaan atau bangunan yang dilakukan atau dibangun lepas pantai. Dalam industri energi, kegiatan offshore biasanya merujuk pada kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi yang dilakukan di lingkungan laut atau sering disebut pengeboran lepas pantai. Itu berarti, perusahaan harus membangun infrastruktur untuk menunjang pekerjaan tersebut yang kemudian disebut sebagai bangunan offshore. Secara garis besar, offshore dan onshore berbeda pada lokasi; offshore dilakukan di perairan atau lepas pantai, sementara onshore berada di garis atau di dalam garis pantai. Perbedaan ini nantinya akan membuat banyak perbedaan lainnya, seperti infrastruktur yang harus dibangun, desain, dan kebutuhan lainnya. Pengertian Bangunan Lepas Pantai Bangunan offshore adalah bangunan yang tidak berada di atas daratan seperti bangunan normal lainnya yang sering Anda temui. Bangunan offshore berdiri kokoh di tengah-tengah laut. Ya, jika Anda pernah melihat gambar kilang minyak di tengah-tengah laut lepas, itulah yang disebut sebagai bangunan offshore. Dari segi kegunaannya sendiri, bangunan offshore memang lebih sering digunakan untuk kilang minyak, karena memang biasanya minyak bumi yang dibutuhkan untuk masyarakat luas, banyak tersedia di tengah-tengah laut. Semakin hari, bangunan offshore berbentuk kilang minyak untuk menambang minyak bumi menjadi semakin banyak. Hal ini dikarenakan kebutuhan masyarakat untuk minyak bumi memang terus bertambah seiring berjalannya waktu. Namun dari segi bangunan offshore sendiri, banyak yang tidak mengetahui tentang konstruksinya. Padahal konstruksi bangunan offshore sangatlah menarik untuk dibahas dan diketahui, karena ada banyak komponen di dalamnya yang terasa asing di telinga masyarakat. Perbedaan Bangunan Onshore dan Offshore Bangunan lepas pantai dan darat adalah dua jenis struktur yang dibangun di lokasi yang berbeda. Bangunan lepas pantai dibangun di daratan atau di lautan, sedangkan bangunan darat biasanya terletak di darat. Struktur lepas pantai harus tahan terhadap kondisi laut yang keras, seperti angin kencang, ombak, dan badai. Struktur-struktur ini harus dirancang untuk mampu menahan kondisi ini, yang dapat mencakup dibuat dari beton bertulang atau baja. Sebaliknya, bangunan di darat, tidak perlu dirancang untuk kondisi ekstrem seperti itu; bangunan ini dapat dibangun dengan bahan-bahan seperti kayu dan batu bata. Selain itu, bangunan lepas pantai memerlukan lebih banyak perawatan karena lokasi dan paparan air asin dan elemen lainnya. Struktur di darat biasanya memerlukan lebih sedikit perawatan karena biasanya dibangun di lingkungan yang lebih terlindung. Baca juga 5 Ciri Konstruksi Bangunan Tahan Gempa Kelebihan Bangunan Offshore Sekilas, fasilitas produksi yang dibangun lepas pantai tampak akan memakan biaya yang lebih besar daripada bangunan onshore. Selain itu, daerah lepas pantai juga memiliki resiko yanag tinggi yang dapat membuat kerugian. Lalu, mengapa perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan gas tetap membangun kilang-kilangnya secara lepas pantai? Membangun kilang lepas pantai memiliki banyak keuntungan dari segi eksplorasi dan eksploitasi. Berikut adalah penjelasannya 1. Akses yang lebih mudah ke cadangan minyak dan gas alam Karena kilang dapat berlokasi lebih dekat ke sumber sumber daya, hal ini mengurangi biaya dan waktu transportasi, sehingga proses kerja dapat lebih efisien. 2. Dapat dibangun di daerah yang lebih terpencil Karena sumur atau galian dapat dibangun di daerah terpecil, hal ini memungkinkan kilang berada jauh dari daerah berpenduduk dan mengurangi potensi dampak lingkungan seperti polusi udara. 3. Tidak terpengaruh kondisi cuaca Karena lokasinya di perairan yang lebih dalam, kilang lepas pantai tidak terlalu terpengaruh oleh kondisi cuaca daripada kilang darat, yang menghasilkan peningkatan keamanan dan keandalan operasi. 4. Proses produksi yang efisien Terakhir, karena kilang lepas pantai biasanya lebih besar daripada kilang darat, kilang ini dapat menghasilkan lebih banyak produk olahan dengan efisiensi yang lebih besar. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bangunan offshore adalah bangunan yang ada di tengah-tengah laut lepas. Tentu saja diperlukan perlakuan khusus untuk bisa membentuk konstruksi yang pas dari bangunan offshore itu sendiri. Apalagi bangunan offshore identik dengan kilang minyak untuk pertambangan minyak bumi. Perlu konstruksi yang kuat dan jelas keamanannya agar tidak ada masalah pada kemudian hari. Pada dasarnya, untuk bagian atas dari bangunan offshore adalah kapal yang tidak bergerak. Dengan konstruksi kapal yang tidak bergerak ini, sudah pasti bangunan offshore tetap bisa terapung dengan baik. Sebagai kilang minyak, konstruksi bangunan offshore di bagian bawah, alias yang berada di bawah laut, terhitung rumit. Ada banyak sekali bagian-bagian penting yang harus ada di dalamnya agar bangunan offshore bisa berdiri dengan kokoh. Untuk bagian apa saja dari konstruksi bangunan offshore, berikut adalah daftar lengkapnya Radio tower Telemetry dishes Flare boom Drilling derrick Pedestal crane Helideck Accomodation Lifeboatas Process area Cellar deck Spider deck Pump Caissons Jacket Conductors Conductor guide fram Riser Riser clamp Pile cluster Pipa Bawah Laut Daftar di atas merupakan isi bagian dari konstruksi bangunan offshore yang ada di atas laut hingga di bawah laut. Memang banyak, namun semua bagian tersebut penting. Perlu digarisbawahi kalau daftar bagian konstruksi bangunan offshore di atas merupakan bangunan offshore untuk kilang minyak. Dengan demikian, diperlukan semua bagian di atas agar bisa mendapatkan minyak bumi yang melimpah dan tentunya aman dari masalah yang bisa terkena jika tidak ada salah satu bagian dari konstruksi tersebut. Itulah penjelasan tentang bangunan offshore, perbedaannya dengan bangunan onshore, serta jenis-jenis bangunan yang harus Anda ketahui. Offshore adalah definisi yang merujuk pada bangunan, rig, dan peralatan yang dibangun untuk proses pengeboran minyak dan gas. Offshore adalah metode yang harus Anda tempuh jika Anda ingin melakukan pengeboran minyak dan gas di tengah laut. Recent ArticlesSTEELGRATING SURABAYA 082129847777 E-MAIL: industri2034 Quality Product with Cheap Price by CV. AGRO INDUSTRI SURABAYA (AIS) in SURABAYA - Jawa Timur. Check Other Product from Jawa Timur in Indonetwork.
Jenis Pipa Dari sekian jenis pembuatan pipa secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu 1. Jenis pipa tanpa sambungan pembuatan pipa tanpa sambungan pengelasan 2. Jenis pipa dengan sambungan pembuatan pipa dengan pengelasan
Pengeborandi proyek pembangunan kembali menargetkan bonanza minyak potensial, yang sekarang tampaknya tidak mungkin. Kamis, 20 Januari 2022 Advance Energy: Sumur Buffalo-10 Akan Dibor Hingga 3.500 Meter di Lepas Pantai Timor LestePengeboran lepas pantai adalah proses mekanis untuk mengebor sumur yang masuk menuju dasar laut. Proses ini umumnya dilakukan untuk eksplorasi dan penambangan minyak bumi yang berada di formasi bebatuan di bawah dasar laut. Istilah ini sering digunakan untuk aktivitas pengeboran di landas benua. Meskipun demikian, aktivitas pengeboran di danau, pengairan air tawar, dan laut tertutup juga dapat menggunakan istilah ini. Sebuah anjungan lepas pantai pengebor minyak bumi di lepas pantai Santa Barbara, California - 6 Desember 2011 Pengeboran lepas pantai dapat menimbulkan tantangan dalam aspek lingkungan, baik lingkungan di pantai maupun lepas pantai itu sendiri. Tantangan ini muncul akibat material hidrokarbon dan produk lainnya yang dihasilkan dalam proses pengeboran. Salah satu kontroversi yang terjadi adalah perdebatan mengenai pengeboran lepas pantai di Amerika Serikat.[1] Terdapat beberapa jenis infrastruktur yang digunakan untuk operasi pengeboran. Beberapa di antaranya adalah anjungan yang berpondasi di dasar laut jackup barge dan swamp barge, kombinasi fasilitas pengeboran dan produksi, dan unit pengeboran laut dalam MODU.[2]
.