Daarul Qur'an Sragen Islamic boarding school is a modern Islamic boarding school in the Sragen area which also presents the tahfidz Al-Qur'an program as the flagship program. The Al-Qur'an tahfidz program at the Daarul Qur'an Sragen Islamic boarding school targets students to 15 juz in three years. The purpose of this research is to find out
Tentang Kami Daarul Qur’an Sragen didirikan pada 21 Mei 2015 di Jl. Benerwotan Benersari Bener Ngrampal Sragen. Terletak di atas tanah wakaf seluas m2 dengan bangunan utama seluas m2, Daaqu Sragen memulai aktivitas pendidikan al-Qur’an pada tahun 27 Juli Sragen memiliki dua unit pendidikan formal, yaitu tingkat Sekolah Dasar SD dan Sekolah Menengah Pertama SMP. Selain pendidikan formal, juga disediakan lembagana non formal dalam bentuk Pesantren Tahfidz, Madrasah Diniyah Madin dan Lembaga Pendidikan al-Qur’an LPQ.Daaqu Sragen menerapkan kurikulum Tahfidz al-Qur’an dengan target 15 Juz di kelas IX dan penguasaan bahasa asing Arab dan Inggris. Legalitas Yayasan Daarul Qur’an Sragen Akte Notaris Toto Susmono Hadi, SH, MH Nomor 17/30-04-2014 Pimpinan Daarul Qur'an Sragen Pimpinan Daarul Qur’an Sragen bertugas menjalankan penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di lingkungan Daaqu Sragen. Pembina Yayasan Hj. Muyassaroh Zubair Duis aute irure dolor in velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat voluptas. View Profile Ketua Yayasan H. Zakky Almacca Duis aute irure dolor in velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat voluptas. View Profile Pimpinan Pesantren & Kepala SD Ustadz Abdullah Muslim, Duis aute irure dolor in velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat voluptas. View Profile Pimpinan Madin & Kepala SMP Ustadz M. Ulinuha Mujib, Duis aute irure dolor in velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat voluptas. View Profile Pimpinan LPQ Ustadzah Ida Royyani Duis aute irure dolor in velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat voluptas. View Profile UNIT PENDIDIKAN Daarul Qur'an Sragen Daarul Qur’an Sragen memiliki 5 Unit lembaga pendidikan formal dan non-formal, yaitu SD, SMP, Pesantren Tahfidz, Madrasah Diniyah, dan Lembaga Pendidikan al-Qur’an. Pesantren Tahfidz Madrasah Diniyah Lembaga Pendidikan al-Qur'an Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama Pimpinan Ust. Abdullah Muslim, 510033140159SK Kemenag A. Kurikulum TahfidzKegiatan Tahfidz Harian Jam dan dan Simaan BulananUjian Tahfidz SemesteranWisuda Tahfidz TahunanTarget hafalanKelas VII Juz 1-5Kelas VIII Juz 6-10Kelas IX Juz 11-15B. Kurikulum BahasaPembelajaran klasikal materi kebahasaan Kurikulum sekolah formalIlqo’ mufrodat seminggu 5 kali, one day one vocabMateri insya’ dan corversation setiap jum’at pagiMenerapkan language area / bi’atul lughowiyyah dan english day/arabic dayHiwar jama’i setiap ahad pagiKhitobah/Muhadhoroh 2 minggu sekaliAsatidz PesantrenNoNamaStatusLulusan1Abdullah Muslim, TahfidzPonpes Sunan Pandanaran Yogyakarta/ UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta/UNU Surakarta2M. Ulinuha Mujib, TahfidzPonpes Yanbu’ul Qur’an Kudus/ UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta/UNU Surakarta3Abdul Basit, TahfidzPonpes Roudhotul Mardliyyah Kudus/IIM Surakarta4Toha AbdullahUstadz TahfidzPonpes Durrotul Qur’an Grobogan5Gus ArifUstadz TahfidzPonpes Durrotul Qur’an Grobogan6Khoirul Anam, KesantrianMA TBS Kudus/ UIN Sunan Kalijaga YogyakartaJadwal Aktivitas – lail, Tadarus – Subuh berjama’ – – Sekolah Mandi, Sarapan – Dhuha berjama’ – Sekolah Formal SMP – Dhuhur berjama’ – – Siang Istirahat – Ashar berjama’ – – Ngaji Sore Mandi – – Maghrib berjama’ – – Isya Berjama’ – – Madrasah – – Tidur Malam Pimpinan M. Ulinuha Mujib, 311233140162SK Kemenag Pembelajaran Malam Senin – Malam Kamis Pukul WIBKurikulumMata PelajaranKitabFiqhMabadi’ FiqhiyyahFasholatanFasholatanImla’Yanbu’a ImlaAkhlaqAlalaTauhidAqidatul AwamMahfudhatHafalan hadist pendekTajwidHidayatus SibyanTahsinYanbu’aFiqhSafinah an-NajahMahfudhatHafalan Aqidatul AwamNahwuMatn JurumiyyahAkhlaqAkhlaq lil baninFasholatanFasholatanShorofAmtsilah TashrifiyyahTarikhKhulashoh Nurul YaqinFiqhSafinah An-NajahUshul FiqhMabadi’ AwwaliyyahNahwuMatn JurumiyyahMahfudhatHafalan Matan JurumiyyahAkhlaqTa’lim al-Muta’aliimShorofAmtsilah TashrifiyyahTarikhKhulashoh Nurul Yaqin Pimpinan Ida RoyyaniWaktu Pembelajaran Hari Senin-Kamis pukul WIBKurikulumMetode Yanbu’aMateri Kurikulum LPQ Standar Peraturan Kementerian Agama Kepala Sekolah Abdullah Muslim, Pd. SK. Pendirian 420/103/12/2016 SK. Operasional 420/103/12/2016Akreditasi B SK. Akreditasi 044/BANSM-JTG/SK/X/2018Program UnggulanNoProgram UnggulanKeteranganWaktu 1TahfidzOne day one ayat30 menit perhariUjian tahfidz BulananAkhir Bulan2Bahasa ArabSeminggu 3 Mufrodat + istilah percakapanMingguan3Bahasa InggrisSeminggu 3 Vocab + istilah percakapanMingguan4Life SkillPendidikan karakterMingguanEktrakurikulerEktrakurikulerWaktuPramukaJum’at minggu ke 1 dan ke 3 Bahasa InggrisJum’at minggu ke 2 dan ke 4 Beladiri Taekwondo KamisTilawahRabuRebanaSelasa Kepala Sekolah Ulinuha Mujib, SK. Pendirian 420/31/12/2017 SK. Operasional 420/31/12/2017Akreditasi B SK. Akreditasi 489/BAN-SM/SK/2019KurikulumKurikulum Standar Nasional Kementerian Pendidikan untuk SMPKurikulum Tingkat Daerah/Muatan LokalKurikulum KemenagTeknologi Informasi dan Komunikasi TIKLayanan Bimbingan dan Konseling BK WIB1PramukaJumat13. 30 – – IPSRabu14. 00 – ClubSabtu12. 30- Pekan 1 & 312. 30 – – 00 – 15. 309FutsalAhad Pekan 2 & 4 14. 00 – 16. 0010Pencak 30 – Prestasi Daarul Qur'an Sragen Santri-santri Daarul Qur’an Sragen telah mengukir berbagai prestasi di berbagai bidang mulai tingkat kabupaten, eks-karesidenan, provinsi, hingga nasional sejak 2016. 2016Juara 1 Tartil Putra MAPSI MGMP PAI KabupatenHarapan 1 Atletik Putra 100 M POPDA SMP Sragen Kabupaten 2018Juara 1 PBB Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Ngrampal KabupatenJuara 3 Pentas Seni Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Ngrampal KabupatenJuara 3 Tergiat Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Ngrampal KabupatenJuara 2 MHQ Putra MAPSI MGMP PAI Sragen KabupatenJuara 3 Tilawah Putra MAPSI MGMP PAI Sragen KabupatenJuara 3 Pidato B. Indonesia Putra MAPSI MGMP PAI Sragen KabupatenJuara 3 Tartil Putra MAPSI MGMP PAI Sragen KabupatenJuara 2 Pidato B. Indonesia Lomba HSN Antar Pondok & Madin Se-Sragen KabupatenJuara I Pidato Bahasa Indonesia POSPEDA tingkat Kab. Sragen KabupatenJuara I Cipta dan Baca Puisi POSPEDA tingkat Kab. Sragen Kabupaten 2019Tingkat KabupatenJuara I Pidato Bahasa Indonesia Pentas PAI Sragen Juara II MTQ Pentas PAI Sragen Juara II MHQ Pentas PAI Sragen Juara II PBB Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Ngrampal Juara III Pionering Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Ngrampal KabupatenJuara III K3 Perkemahan Gerakan Pramuka Kwartir Ranting NgrampalJuara III Pentas Seni Gerakan Pramuka Kwartir Ranting NgrampalTingkat ProvinsiJuara I Pidato Bahasa Indonesia POSPEDA tingkat Provinsi Jawa TengahJuara Harapan I Pidato Bahasa Indonesia Putra MAPSI MGMP PAI tingkat Provinsi Jawa TengahTingkat NasionalJuara Harapan I Pidato Bahasa Indonesia POSPENAS tingkat Nasional 2020Tingkat Solo RayaJuara 3 Cabang Lomba Cerdas Cermat LCC pada CRESCENTA Competition and Creation of Science and Technology in Aplication MAN 1 Surakarta 2021Tingkat NasionalMedali emas Olimpiade IPS NasionalMedali Perak Olimpiade IPA NasionalJuara 2 Nasional Pidato Bahasa Indonesia Prosmart Competition Festival PCF SMA Assalam AllKEGIATANDEWAN GURUPRESTASIFASILITAS Dewan Guru SMPWisuda 2021Belajar Metode Yanbu'aBelajar Metode Yanbu'a bersama KH. Ulil Albab Arwani Pondok Tahfidh Yanbu'ul Qur'an KudusWisuda 2021Dewan Guru SMPVaksinasiPengurus Daarul Qur'an Sragen bersama Tim VaksinasiMusyawarahRapat antar Biro Yayasan Daarul Qur'an SragenEkstrakurikuler HadrohMajelis Khataman al-Qur'an Hubungi Kami Kantor Jl. Benerwotan Benersari Bener Ngrampal Sragen Call Center +62 271 8825304 Phone+62 852 9210 0092 WhatsApp DaarulQur'an Sragen didirikan pada 21 Mei 2015 di Jl. Benerwotan RT.27 RW.1 Benersari Bener Ngrampal Sragen. Terletak di atas tanah wakaf seluas 14.000 m2 dengan bangunan utama seluas 3.000 m2, Daaqu Sragen memulai aktivitas pendidikan al-Qur'an pada tahun 27 Juli 2015. Daaqu Sragen memiliki dua unit pendidikan formal, yaitu tingkat -Daarul Qur'an Sragen Islamic boarding school is a modern Islamic boarding school in the Sragen area which also presents the tahfidz Al-Qur'an program as the flagship program. The Al-Qur'an tahfidz program at the Daarul Qur'an Sragen Islamic boarding school targets students to 15 juz in three years. The purpose of this research is to find out about the implementation of the tahfidz Al-Qur'an program at the Daarul Qur'an Sragen Islamic Boarding School and to identify the supporting factors and obstacles to the implementation of the tahfidz research belongs to the type of qualitative research which uses data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The data analysis that has been obtained is done by using the deductive method. The analysis departs from general events and then is reduced to special Al-Qur'an tahfidz program at the Daarul Qur'an Sragen Islamic Boarding School is programmed for all students. The program targets the memorization of 15 juz within three years. The Al-Qur'an tahfidz program is carried out every day in three activities, namely after dawn, before maghrib, and after isha '. The evaluation of the tahfidz program consists of three types, namely daily assessments, tahfidz exams according to memorization targets, competition-style exams held before graduation. The supporting factors for the implementation of the Al-Qur'an tahfidz program are the intention and youth, the existence of prayers and support from parents, motivation from friends, the existence of rewards and punishments, and a supportive time and place as well as instructors who guide them well. And the inhibiting factors are laziness, boredom, and boredom of students due to routine. Besides, there are difficulties in managing time, programs implemented in one place for all halaqohs, and also social environmental factors, namely like to follow less orderly friends. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free A preview of the PDF is not available Ahyar RasyidiAbdullah KarimPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan metode penghafalan Al-Qur’an di Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur’an di Kalimantan Selatan. Pondok pesantren Tahfizh Al-Qur’an semakin eksis dan menarik perhatian masyarakat sejak menjadi sebuah lembaga formal di Indonesia di bawah Kementerian Agama, di samping sebagian pondok pesantren Tahfizh Al-Qur’an non-formal yang melaksanakan pembelajaran secara mandiri namun tetap berkomitmen untuk mencetak penghafal Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif naratif, dimana sumber data diambil dari hasil penelitian lapangan. Serta data sekunder yang diambil dari hasil penelitian yang telah dipublikasikan pada jurnal. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data yang menyimpulkan hasil penelitian yang berkaitan. Hasil penelitian menyatakan bawah dari ketiga pondok pesantren tahfizh Al-Qur’an yang diteliti, maka ada beberapa metode yang dipakai. Dari ketiga pondok pesantren tahfizh Al-Qur’an yang diteliti, maka ada beberapa metode yang dipakai diantaranya yaitu metode Tikrar, metode Talqin, metode Yanbu’a, metode Halaqoh dan metode Talaqqi. Oleh karenanya metode dalam menghafal Al-Qur’an di pesantren tahfizh Al-Qur’an di Kalimantan Selatan dapat dikatakan tidak seragam. Beberapa metode yang dipakai di pondok pesantren tahfizh sering beredar dalam rangka guru-murid atau relasi antar lembaga, sebagaimana model transmisi pengetahuan di pondok pesantren pada umumnya. Di sisi lain, terdapat pondok pesantren yang mengembangkan metode menghafal yang disesuaikan dengan kondisi santri, pengasuh atau pengelola pondok pesantren yang mengembangkan metode penghafalan, demi memudahkan para santri. Agus WibowoJudul Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah Penulis Agus Wibowo Penerbit Pustaka Pelajar Yogyakarta Tahun I, Februari 2013 Tebal 264 halaman Bangsa Indonesia tengah mengalami krisis karakter, padahal dulu dikenal sebagai bangsa santun, toleran, dan berkepribadian luhur. Kini, perlahan-lahan, atribut tersebut mulai luntur. Pergolakan sosial dan penyimpangan negatif lainnya terus terjadi. Ini mengakibatkan generasi bangsa mengalami degradasi karakter dan harus segera diselamatkan. Bangsa membutuhkan obat mujarab untuk menyembuhkan luka yang kian menganga. Pendidikan karakter menjadi salah satu benteng terakhir dalam menyelamatkan bangsa dari kehancuran. Karakter sangat penting diimplementasikan dalam ranah pendidikan, khususnya di sekolah yang merupakan peletak dasar generasi bangsa. Pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah memang harus segera dilaksanakan dan dioptimalkan untuk membendung degradasi karakter peserta didik pada khususnya dan generasi bangsa umumnya. Buku Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah Konsep dan Praktik Implementasi akan menjawab cara mengelola dan mengimplementasikan pendidikan karakter di sekolah. Pendidikan karakter yang akan menjadi menu wajib dalam kurikulum 2013 memerlukan manajemen khusus dan proses yang matang dalam implementasi. Pelaksanaan pendidikan karakter dipastikan banyak kendala karena di sebagian besar sekolah baru sebatas wacana, belum mampu menerapkan secara menyeluruh. Di samping itu, belum efektifnya pendidikan karakter disebabkan ketidaksiapan dan kekurangpahaman para guru. Selain itu, belum ada kerja sama sinergis antara sekolah, masyarakat, dan keluarga hal 4-5. Maka, agar implementasi pendidikan karakter bisa efektif dan efi sien, diperlukan sebuah manajemen, khususnya di sekolah. Manajemen pendidikan karakter yang efektif menjadi penting agar komponen di sekolah bisa sinergis mendukung hal 6. Manajemen pendidikan karakter akan lebih efektif jika terintegrasi dalam manajemen berbasis sekolah MBS. Pengelolaan sekolah harus direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan secara memadai. MBS juga bisa difungsikan sebagai fasilitas kepada peserta didik dalam menginternalisasi karakter yang baik. Keterbukaan, tanggung jawab, kerja sama, partisipasi, dan kemandirian merupakan nilai-nilai MBS yang memandu kepala sekolah dalam mengelola pendidikan yang bernuansa karakter. Sekolah yang memiliki nilainilai karakter baik dalam MBS sangat mungkin menghasilkan lulusan yang berkarakter hal 137. Buku ini akan memberi sentuhan dan pengetahuan khusus para pengemban amanah pendidikan, khususnya kepala sekolah dan guru, untuk mengimplementasikan dan merealisasikan pendidikan karakter yang lebih Dan AbdurrahmanKhaliqAs-Sirjani, Raghib, dan Abdurrahman Abdul Khaliq. 2013. Cara Cerdas Menghafal Al-Qur'an. Solo Cepat Menghafal Al-Qur'anAhmad BadwilanSalimBadwilan, Ahmad Salim. 2012. Panduan Cepat Menghafal Al-Qur'an. Jogjakarta dan Terjemahnya. Jakarta Proyek Pengadaan Kitab Suci al-Qur'anR I DepagDepag RI. 1982. Al-Qur'an dan Terjemahnya. Jakarta Proyek Pengadaan Kitab Suci al-Qur' Dan Anak Didik Dalam Interaksi EdukatifSyaiful DjamarahBahriDjamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta Rineka Pesantren dan Madrasah Diniyah Pertumbuhan dan PerkembangannyaKementrian AgamaKementrian Agama. 2008. Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah Pertumbuhan dan Perkembangannya. Jakarta Departemen Agama Pembelajaran Dalam Mengembangkan Kompetensi GuruAbdul MajidMajid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran Dalam Mengembangkan Kompetensi Guru. Bandung Remaja Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan KonstekstualMuslich MansurMansur, Muslich. 2007. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstekstual. Jakarta Bumi Pembelajaran SD Berdasarkan KurikulumRegina PanjaitanLichteriaPanjaitan, Regina Lichteria. 2014. Evaluasi Pembelajaran SD Berdasarkan Kurikulum 2013. Sumedang Upi Sumedang Press.
TheAl-Qur'an tahfidz program at the Daarul Qur'an Sragen Islamic Boarding School is programmed for all students. The program targets the memorization of 15 juz within three years. The Al-Qur'an tahfidz program is carried out every day in three activities, namely after dawn, before maghrib, and after isha '.
The deaf children who are born with special needs have the opportunities as same as normal children, including the teaching of Tahfidz Al-Qur'an. If the normal children can memorize the Qur'an until the final stages of 30 juz, then actually children with the disability also have the opportunity as same as them. Even though their success is also very much influenced by the method of education they receive. This study discusses the method of teaching Tahfidz Al-Qur'an for children with hearing impairment and how to evaluate the learning outcomes of students with hearing impairment in memorizing the Al-Qur'an with these methods at the SMPLB Foundation for the Tuna Children's Care Foundation research is qualitative research by taking place and subject in the special education school of Yayasan Asuhan Anak Tuna in Surakarta. The method of collecting data is an interview, observation, and documentation. The data is analyzed with a deductive method. To ensure the validity of the data that has been obtained, this is done by conducting technical triangulation, sources, and results show 1 teachers using various creativities and various methods make students can memorize letters in the Qur'an. The teacher applies at least three methods Lecture, Drill, and Assignment methods. 2 evaluation is held on each learning end or daily test, the teacher always corrects how much the capacity of memory from each student is. Formative evaluation tests, which prioritize student practice in depositing memorization of the verses of the Qur'an that have been given by the teacher. The evaluation is carried out on each schedule of Islamic education that it takes place with starting with a muroja’ah together, then those students are invited to submit memorization following what was assigned. This assessment adds the value of students in Islamic Education. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 136 - ISEEDU Volume 4, Nomor 1, May 2020 METODE PENGAJARAN TAHFIDZ AL-QUR’AN PADA ANAK TUNARUNGU DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA YAYASAN ASUHAN ANAK TUNA SURAKARTA Hasram Efendi, Nurul Latifatul InayatiDepartment of Islamic Religious Education, Muhammadiyah University of Surakartae-mail hasramefendi nl122 deaf children who are born with special needs have the opportunities as same as normal children, including the teaching of Tahdz Al-Qur’an. If the normal children can memorize the Qur’an until the nal stages of 30 juz, then actually children with the disability also have the opportunity as same as them. Even though their success is also very much inuenced by the method of education they receive. This study discusses the method of teaching Tahdz Al-Qur’an for children with hearing impairment and how to evaluate the learning outcomes of students with hearing impairment in memorizing the Al-Qur’an with these methods at the SMPLB Foundation for the Tuna Children’s Care Foundation research is qualitative research by taking place and subject in the special education school of Yayasan Asuhan Anak Tuna in Surakarta. The method of collecting data is an interview, observation, and documentation. The data is analyzed with a deductive method. To ensure the validity of the data that has been obtained, this is done by conducting technical triangulation, sources, and results show 1 teachers using various creativities and various methods make students can memorize letters in the Qur’an. The teacher applies at least three methods Lecture, Drill, and Assignment methods. 2 evaluation is held on each learning end or daily test, the teacher always corrects how much the capacity of memory from each student is. Formative evaluation tests, which prioritize student practice in depositing memorization of the verses of the Qur’an that have been given by the teacher. The evaluation is carried out on each schedule of Islamic education that it takes place with starting with a muroja’ah together, then those students are invited to submit memorization following what was assigned. This assessment adds the value of students in Islamic Teaching Tahdz Al-Qur’an to deaf children. Metode Pengajaran Tahdz...ISEEDU Volume 4, Nomor 1, May 2020 - 137Abstrak-Anak tunarungu sebagai anak yang terlahir dengan berkebutuhan khusus pada dasarnya memiliki kesempatan sama dengan anak-anak normal pada umumnya, termasuk dalam pengajaran Tahdz Al-Qur’an. Jika anak-anak normal mampu menghafal Al-Qur’an sampai tahapan akhir 30 juz, maka sebenarnya anak tunarungupun memiliki kesempatan yang sama dengan mereka. hanya saja keberhasilan mereka juga sangat dipengaruhi tentang bagaimana metode pendidikan yang mereka terima. Penelitian ini membahas tentang bagaimana metode pangajaran tahdz Al-Qur’an pada anak tunarungu dan bagaimana bagaimana evaluasi hasil belajar siswa tunarungu dalam menghafalkan Al-Qur’an dengan metode tersebut di SMPLB Yayasan Asuhan Anak Tuna ini bersifat kualitatif, dengan mengambil tempat dan subyek di Sekolah SLB Yayasan Asuhan Anak Tuna Surakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedang analisis data dilakukan dengan mengambil metode deduktif. Untuk memastikan keabsahan data yang telah diperoleh, hal ini dilakukan dengan mengadakan tringulasi teknik, sumber dan waktu. Hasil penelitian menunjukan 1 guru dengan berbagai kreatitasnya mengggunakan berbagai metode agar peserta didik dapat menghafalkan surat dalam Al-Qur’an. Guru menerapkan setidaknya tiga metode, yaitu metode Ceramah, Drill dan Penugasan. 2 evaluasi pada setiap ahkir pembelajaran atau ulangan harian, guru selalu mengoreksi seberapa besar kemampuan memori ingatan setiap peserta didik. Tes evaluasi formatif, yang mengutamakan praktek siswa dalam menyetorkan hafalan ayat-ayat Al-Qur’an yang telah diberikan guru. Evaluasi dilakuan pada setiap jadwal pelajaran pendidikan Agama Islam berlangsung diawali dengan muraja’ah bersama, setelah itu siswa dipersilahkan meyetorkan hafalannya sesuai dengan yang ditugaskan. Penilaian ini menambah nilai peserta didik di pelajaran Pendidikan Agama kunci Pengajaran Tahdz Al-Qur’an Pada Anak Pendahuluan Setiap orang dilahirkan dalam keadaaan suci bersih, kemudian dia bekembang dengan panca indra, lingkungan dan masyarakat disekitarnya. Ahklak dan kepeibadian serta pengetahuannya akan terbentuk dengan sendirinya tergantung dari pedidikan yang diterapkan Hasram Efendi, Nurul Latifatul Inayati138 - ISEEDU Volume 4, Nomor 1, May 2020 oleh orang tua, masyarakat serta pendidik yang mengajar yang dilahirkan awalnya tidak memiliki ilmu pengetahuan. yang mengenalkan pertama kali ialah orang orang terdekatnya yaitu orang tua, kemudian masyarakat, serta pendidikan sekolah. Namun terkadang tidak semua orang yang dilahirkan ke dunia ini memiliki kondisi sik normal, ada juga diantara mereka yang dilahirkan memiliki keterbatasan dan kekurangan dalam hal sik seperti penglihatan, pendengaran dan lai-lain. Di Indonesia sendiri dta penyandang disabilitas hingga saat ini mencapai 1,6 juta orang dan hanya 18% yang memperoleh pendidikan. Dari data kementrian sosial Republik Indonesia, khususnya pada penyandang tunarungu mencapai Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak semua anak disabilitas mendapatkan pendidikan yang selayaknya terutama anak-anak tunarungu. Bahkan banyak diantara mereka yang belum pernah mendapatkan semua anak yang dilahirkan memiliki potensi yang sama dengan yang lainnya, tidak menutup kemungkinan bagi anak-anak tuna rungu. Dan untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki, mereka membutuhkan kasih sayang serta perhatian secara khusus agar mereka mampu bertahan hidup dengan selayaknya. Terlebih anak tunarungu, mereka memiliki kekurangan tersendiri dalam hal pendengaran yang kemudian mengakibatkan tidak bisa berbicara secara normal. Atas dasar perhatian dan kasih sayang yang tulus diharapkan ada sebuah tindakan yang nyata untuk mendidik mereka, sehingga mereka dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan bidang yang ingin merka manusia berhak mendapatkan pendidikan begitu pula dengan anak Mereka punya hak yang sama dengan anak-anak normal lainnya untuk mendapatkan pendidikan, sebab pendidikan sangat berpengaruh terhadapat kehidupan manusia utamanya pendidikan Al-Qur’an. Sebab Al-Qur’an merupakan pedoman hidup manusia. Tidak hanya di sekolah-sekolah madrasah atau pondok 1Yunus Hanis Syam, Cara Mendidik Generasi Islam Sistem Dan Pola Asuh Yang Qur’ani, Jogjakarta Media Jenius Lokal, 2004, hlm, 172Abdin Nur Khaqiqi, 2018. Pola Pembelajaran Tahdz Al- Qur’an Anak Tunarungu Di Rumah Abata Kav. Argodewi Kecamatan Mungseng Kabupaten Temanggung. Skripsi Salatiga Institut Agama Islam Negeri Iain Putri Agyana, “Adaptasi Sosial Orangtua Anak Tunarungu”, Jurnal S1 Sosioligi Fisip Universitas Airlangga, tahun “Peran Pendidikan Dalam Membnangun Karakter Bangsa Yang Bermoral”,Jurnal Ekonami Dan Pendidikan, Tahun 2018, no. 1 Metode Pengajaran Tahdz...ISEEDU Volume 4, Nomor 1, May 2020 - 139pesantren saja, saat ini kita banyak menjumpai pendidikan non formal yang mengajarkan pendidikan Al-Qur’an. Ini merupakan bagian dari kesadaran masyarakat tentang betapa pentinggnya mempelajari Al-Qur’ sekolah-sekolah formal seperti mandrasah, SMPLB Yayasan Asuhan Surakarta yang menampung sekitar 98 siswa penyandang disabilitas anak tunarungu juga mengajarkan pendidikan Al-Qur’an. Berdasarkan obsevasi awal di SMPLB Yayasan Asuhan Surakarta melalui wawancara diperoleh beberapa hal yang menarik yaitu SMPLB Yayasan Asuhan Surakarta merupakan lembaga pendidikan khusus bagi anak penyandang disabilitas yang mengarahkan pada pendidikan seperti sekolah formal lainnya. Yayasan SMPLB Surakarta memiliki tanggung jawab besar untuk keberhasilan pendidikan anak-anak dengan kebutuhan khusus, dan tanggung jawab itu ada pada para pendidik. Guru selain mendidik mereka juga berperan dan membantu pertumbuhan dan perkembangan siswa mereka. Selain itu ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan oleh guru dalam mendidik, yaitu kesabaran dan kesehatan mental yang baik di tempat Mutik, salah satu guru PAI di SMPLB tersebut mengungkapkan bahwa langkah-langkah yang digunakan dalam pembelajaran tahdz antara lain pertama, untuk mengadakan komunikasi total, di mana guru secara aktif mengundang siswa untuk berkomunikasi sesering mungkin dengan memperkenalkan ayat-ayat dalam Al-Qur’an. Kedua, dengan audio visual, di mana guru menggunakan alat atau media dalam pembelajaran sehingga memudahkan siswa untuk menerima dan menyerap hasil observasi awal yang ada di SMPLB Yayasan Asuhan Surakarta yang juga merupakan lembaga pendidikan khusus ini bagi anak tunarungu dan penyandang disabilitas lainnya, penulis tertarik melakukan peneltian untuk mengetahui lebih jauh tentang bagaiman metode pengajaran tahdz Al-Qur’an yang diterapkan pendidik sebagai pengasuh anak dalam mengajarkan Tahdz Al-Qur’ Daradjat, kesehaan mental, Jakarta Toko Gunung Agung, 2001 hlm, 266Hainudin, Pendidikan Anak Berkebutuhan Khsusus Tunarungu, Jakarta PT. Luxima Metro Media, 2013, hlm. 23 Hasram Efendi, Nurul Latifatul Inayati140 - ISEEDU Volume 4, Nomor 1, May 2020 B. MetodeDilihat dari sudut pelaksanaannya, penelitian ini termasuk penelitian eld reserch pengkajian lapangan yang bertempat di SMPLB Yayasan Asuhan Anak Tuna Surakarta. eld reserch sendiri merupakan penelitian lapangan yang mengkaji tentang pendidikan yang terjadi dilapangan tampet yang akan ini bersifat kualitatif. Hal ini tentu dapat membantu peneliti untuk memperoleh gambaran atas suatu yang terjadi baik berupa fakta dan masalah yang sedang terjadi. Secara tidak langsung juga akan memberi pemahaman baru. Selain itu pendekatan ini bersifat naturalistik karena penelitiannya sesuai kondisi alamiah serta mengungkap data sesuai dengan kondisi dilapangan. Sehingga pada akhirnya penelitian secara kualitatif akan memperoleh deskriptif berupa kata-kata dari orang-orang dan perilaku yang ini dilakukan di sebuah lembaga pendidikan berkebutuhan khusus yaitu di SMP Luar Biasa Yayasan Asuhan Anak Tuna Surakarta. Sekokah ini menampung anak-anak penyandang disabilitas termasuk anak tunarungu. Adapun subyek dalam penelitian ini antara lain kepala sekolah sebagai penanggung jawab sekolah, guru pendidik sebagai pelaku pendidikan penggerak siswa dalam kelas dan siswa didik yang menerima materi memperoleh sebuah data yang berada dilapangan, maka peneliti memerlukan beberapa tekhnik dalam mengumpulkan data, yaitu observasi, wawancara, hal analisis data, Peneliti akan menggunakan analisis data model Miles dan Huberman yang dikutip oleh Khasanah. Dalam analisis data ini mencakup tiga aktitas, yaitu Reduksi Data, Penyajian Data dan Menarik kesimpulanPada tahapan ini setelah penyajian data dilakukan, langkah selanjutnya ialah menarik kesimpulan didukung oleh bukti yang valid dan konsisten. Pada bagian ini peneliti menggunakan metode deduktif. untuk melakukan pengecekan keabsahan sebuah data penulis menggunakan teknik triangulasi diantaranya ialah Triangulasi teknik, Triangulasi sumber dan Triangulasi Landasan Teori1. Pengertian Metode PengajaranHadisusanto mengatakan bahwa sesunguhnya cara atau metode pengajaran adalah suatu “seni” dalam hal ini “seni pengajaran”. Sebagai suatu seni tentu saja metode pengajaran harus menimbulkan kesenangan Metode Pengajaran Tahdz...ISEEDU Volume 4, Nomor 1, May 2020 - 141dan kepuasan anak didik. Kesenangan dan kepuasan itu merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan gairah dan semangat bagi anak metode pengajaran terdiri dari dua kata yaitu metode dan pengajaran, metode atau metoda berasal dari bahasa Yunany yaitu metha hodos metha berarti melalui atau melewati dan hodos berarti jalan atau cara. Metode berrati jalan actau cara yang seseorang harus lalui untuk mencapai sebuah pengajaran berasal dari kata “ajar” ditambah dengan awalan “pe”dan akhiran “an” sehingga menjadi kata “pengajaran”, yang berarti proses penyajian atau bahan pengajaran yang akan diajarkan. Dengan demikian metode pengajaran berarti suatu pengetahuan yang membicarakan tentang cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pengajaran itu Macam-Macam Metode Pengajarana. Metode ceramahMetode ini merupakan penerangan dan penuturan secara lisan oleh pendidik didalam kelas. Dengan kata laian metode ceramah ialah suatu penyajian penyampaian informasi melalui penjelasan secara lisan oleh guru terhadap siswa. Metode umumnya banyak juga dikenal di dunia perkuliahan karena metode ini sering juga digunakan pada perguruan tinngi dan sangat mudah untuk digunakan. Nabi Muhammad dalam memberikan dakwah terhadap umatnya banyak mempergunakan metode ceramah disamping metode yang lain. Begitupula dalam Al-Qur’an banyak terdapat dasar-dasar metode Prof. H. Mahmud Junus, cara Nabi dalam menyiarkan Islam ialah dengan cara berpidato dan bertabliq ditempat yang ramai dikunjungi oleh orang-orang seperti di pasar terutama di bulan haji. Ketika itu banyak orang-orang dari suku arab berkunjunga e kita mekkah. Begitu pula Nabi menyiarkan agama islam membacakan ayat-ayat Al-Qur’an yang berisi petunjuk bagi setiap umat Di dalam Al-Qur’an banyak kita jumpai ayat yang disampaikan oleh Tuhan kepada Nabi 7Hadisusanto, Kapita Selekta Pendidikan, Pendidikan Dan Masalah-Msalah Pokoknya, yogyakarta fakultas ilmu pendidikan IKIP, 2003, hlm. 928Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, jakarta Kalam Mulia 2001, hlm 1089Ibid., 134 Hasram Efendi, Nurul Latifatul Inayati142 - ISEEDU Volume 4, Nomor 1, May 2020 Muhammad dalam bentuk ceramah, yang terdapat di dalam Yusuf ayat 2Artinya “sesungguhnya kami menurunkannya berupa al-qur’an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya”10Pada ayat diatas Allah SWT menurukan Al-Qur’an dengan menggunakan bahasa Arab dan Allah menyampaikan kepada Nabi Muhammad dengan jalan cerita dan ceramah yang Metode tanya jawabMetode ini merupakan salah satu stratergi mengajar diman guru beertanya kepada siswa tentang ulasan pelajaran yang telah disampaikan dengan memperhatikan kerangka berkir anak-anak pertanyaan itu guru menanamkan sebuah harapan bawah murid mampu menjawab semua pertanyaan lisan itu berupa jawaban yang bersifat fakta. Dari metode tanya jawab iniadakalanya murid yang bertanya kepada guru lalu dilempar murid lainnya barulah kemudian guru menyimpulkan atas diskusi yang berjalan dielas itu. c. Metode diskusi Secara umum metode diskusi ialah sebuah proses yang melibatkan antara satu dan dua bahkan lebih individu untuk berintraksi secara verbal dan membahas suatu permassalahan pokok dalam sebuah materi ajar. Hal ini memudahkan peserta didik untuk saling bertukar informasi, mempertahankan pendapat dan memecahkan sebuah masalah. Metode ini juga menuntun peserta didik untuk berkir dan melakuakn sebuah pembenaran atas pendapatnya Metode demonstrasiDemonstrasi dalam pembelajaran digunakan untuk menggambarkan suatu cara mengajar yang pada umumnya penjelasan yang bersifat verbal penggunaan peralatan telah diuji terlebih dulu sebelum dan terjemahan11Ramayulis, metodologi pengajaran, batusangkar fak. Tarbiyah IAIN, 2001, hlm. metodologi pengajaran agama islam, jakarta kalam mulia, 2001, Metode Pengajaran Tahdz...ISEEDU Volume 4, Nomor 1, May 2020 - 143e. Metode experimenMotode experimen merupakan metode yang biasa siswa lakukan yang tidak lain ialah siswa melakukan sebuah percobaan dengan mengamati setiap proses dan hasil dari percobaan itu. Contoh ketika siswa melakuan percobaan antara gula dan air. Masing-masing siswa melarutkan antara gula dan segelas air. Dari hasil pengamatan gula tersebut hilang dan larut tapi zatnya masih tetap a. Pengertian Tahdz Al-Qur’anTahdz diambil dari bahasa arab yakni hifdzan yang berarti menjaga dan Tahdz Al-Qur’an merupakan dua ungkapan yang mempunyai makna tidaksama. Makna tahdz ialah selalu mengingat, mengingat tanpa melirik sebuah teks. Hal ini dapat juga dirtikan bahwa kata tahdz adalah lawandari kata Sebuah ungkapan Abdul Aziz Rauf mendefenisikan tahdz sebagai sebuah upaya untuk menghafalkan sesuatu dan berusaha mengulagi kembali. sedangkan kata Al-Qur’an memiliki arti membaca. Padahal menurut istilahnya adalah buku yang diturunkan kepada Nabi, ditulis dalam Naskah, dan diceritakan bersama-sama tanpa mengetahui makna dari kedua kata diatas, maka kita bisa pahami bahwa tahdz Al-Qur’an merupakan upaya seseorang untuk menghafalkan ayat-ayat yang termuat didalam kita suci Al-Qur’an sebagai bentuk melestarikan dan mempertahankan serta usaha dalam mengamalkan ayat-ayat suci tersebut. . Rosulullah berkata, “Siapa pun yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an, baginya kebaikan sepuluh kali lipat, saya tidak mengatakan Alif Lam Mim adalah satu huruf tetapi Alif adalah satu huruf, Lam adalah satu huruf, Meme adalah satu huruf.” Sahih HR. Tirmizi.16Bahkan dijelaskan pula dalam rman Allah SWThlm. 17213Ibid, yunus, kamus bahasa arab-indonesia, jakarta hidakarya, agung 2005, hlm. 10515Mahmud Yunus, Arabic-Indonesian Dictionary Jakarta Hidakarya Agung, 1990, 10516ibid Hasram Efendi, Nurul Latifatul Inayati144 - ISEEDU Volume 4, Nomor 1, May 2020  Bahkan, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata, yang ada di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu.. QS. al-Ankabut 49.17b. Metode tahdz Al-Qur’anDalam usaha menghafalkan ayat-ayat Al-Qur’an, tentu tidaklah mudah jika tidak merapkan sebuah langkah atau metode yang sesuai dengan kemampuan. berikut beberapa metode tahdz menghafal yang bisa diterapkan. 1 MetodeWahdah Metode ini merupakan sebuah metode dengan menggunakan tekhnik hafalan ayat satu demi satu ayat-ayat dalam Al-Qur’ para penghafaldituntutuntukmengulangsebanyaktigapuluh kali ataubeberapa kali ayat-ayat yang akandihafalsehingga membentuk suatu pola dalam pikirannya, bukan hanya Bayangan saja tetapi juga membentuk reeks verbal pada lisannya. Setelah menghafalsatuayattadi, lanjutkan kebagianayat yang lain denganuapaya yang samahinggamencapaisebuah target hafalan yang MetodeKitabah Metode kitabah berarti mencatat atau Pada bagian ini sang memorizer terlebih dahulu mencatat atau menulis pada lembaran kertas sebuah ayat yang akan dihafalkan kemudian hasil tulisan ayat tadi seseorang dituntut untuk berusaha membacanya berulang-ulang kali sampai pembacanya lancar dan fasih menyebutkan kemudian MetodeSimai Pada bagian ini seseorang dituntut untuk menyimak bacaan Al-Qur’an melaluipendengarandengansebuahalat bantu 17Surat Al-Hijr Al-Qur’an dan Terjemahan Surabaya Al-Halim, 2013 zamroni, 2011. Penerapan metode wahdah dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an santri pondok pesantren nurul furqon brakas desa terkesi kecamatan klambu kabupaten grobogan. Skripsi semarang institut agama islam negeri walisongo semarang 19Nurul Hidayah, “Strategi Pembelajran Tahdz Al-Qur’an Di Lembaga Pendidikan”, Jurnal Ta’allum Tahun 2016, Vol. 04 No. 0120Ibid Metode Pengajaran Tahdz...ISEEDU Volume 4, Nomor 1, May 2020 - 145audio ataulainnya. Metode mengahfal yang satu ini akan sangat memudahkan untuk memorizer pemilik memori atau pengingtan kuat, utamanya untuk memorizer yang memiliki keterbatasan dalam penglihatan tuna netra sekalipun juga anak-anak di bawah umur tidak tahu cara membaca dan menulis Al-Qur’ Metode penggabungan Metode ini merupakan penggabungan anatara metode wahdah dan metode untuk penerapan menulis hanya melakukan sebuah evaluasi terhadap ayat yang telah dihafal. Pada metode ini, para siswa penghafal kemudian menulis sebuah ayat yang ditentukan oleh pembimbing dalam satu kertas. Jika para siswa atau santri itu mampu menuliskan ayat yang dihafal secara benar maka dia kemudian diarahkan untuk melanjutkan hafalan pada ayat atau surat berikutnya. Namun jika dalam percobaan ini siswa atau santri tidam mampu menulis ayat yang telah dihafal dalam satu kertas yang disediakan oleh pengawas atau guru itu, maka siswa atau santri tidak diperkenankan melanjutkan hafalan pada ayat atau surat berikutnya namun kembali berusaha memantapkan hafalan yang belum lancar Tunarungua. Pengertian TunarunguTuna Rungu berasal dari kata tuna yang artinya kurang dan rungu yang artinya mendengar. Jadi yang dikatakan tuna rungu adalah orang yang tidak dapat mendengar atau tidak mampu rungu adalahsuatusebutanbagi individu yang memiliki gangguan pendengaran baik secara permanen atau tidak secara permanen. Tuna rungu adalah istilah umum yang menunjukkan pendengaran dari ringan ke berat, diklasikasikan menjadi tuli dan kurang yang menderita tuna runguakansangatmengahalangi proses Nur Khaqiqi, 2018. Pola Pembelajaran Tahdz Al- Qur’an Anak Tunarungu Di Rumah Abata Kav. Argodewi Kecamatan Mungseng Kabupaten Temanggung. Skripsi Salatiga Institut Agama Islam Negeri Iain Wasita, Seluk Beluk Tunarungu dan Tunawicara, Jokyakarta Javalitera, 2013, hlm. 12. Hasram Efendi, Nurul Latifatul Inayati146 - ISEEDU Volume 4, Nomor 1, May 2020 b. Peningkatan Dan Karakter Anak TunarunguHakikatnya anak tunarungu sama seperti anak-anak normal lainnya dan memiliki kebutuhan, tugas serta perkembangan yang dengan kondisi beberapa organ tubuh yang tidak berfungsi secara normal antara lain pendengaran dan pengucapan memebuatnya memiliki spesik yang membedakan dengan anak-anak ini beberpa peningkatan anak tunarungu1 Peningkatan bahasa Pola peningkatan bahasa bagi anak tunarungu sebagi berikuta Dipermulan masa meraban, sama seki tidak terjadi hambatan pada anak tunarungu, sebab langkah meraban merupakan suatu langkah alamiah motorik mulai pada pernafasan hingga pada pita suara. Ahirnya ditahapan ini dimulailah tahap perkembangan suara yang pada ahirnya membedakan anatara suara anak tuanrungu dan anak normal. Tahap meraban umumnya menjadi tahap yang baik buat anak karena disuguhkan dengan banyaknya suara yang yang mereka dengarkan. Namun karena keterbatasan dalam pendengaran, anak tunarungu sulit dalam mencerna bahasa yang Tahapan peniruan. Anak tunarungu sulit dalam melakukan tahapan ini utamanya dalam meniru bahasa dengan menggunakan penglihatan. Sedang peniruan bahasa dengan pendengaran adalah hal yang mustahil dilakukan. Olehnya itu pada tahapan ini perlu perhatian khusus untuk melatih mereka menyimak dengan menggunakan gerakan visik. Secara keseluruhan ada beberpa tahapan yang anak tunarungu mesti lalui yaitu1 Tahapan bernafas motorik2 Tahapan meraban 3 Tahapan meniru24Solikhatun, Penyesuaian Sosial Pada Penyandang Tunarungu Di SLB Negeri Semarang, Jurnal Educational Psychology, volume 01, nomor 02 oktober 2013, Semarang Jurusan Psikkologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Hlm 6725Herawati, pengembangan kemampuan berbahasa dan berbicara anak tunarungu, jurnal JASSI_ankku, volume 7, nomor 1, juni 2007, universitas indonesia, hlm, 2 Metode Pengajaran Tahdz...ISEEDU Volume 4, Nomor 1, May 2020 - 1474 Tahapan yargon5 Tahapan peninggakatan bahasa yang Peningkatan inteligensi Pada tahap peningkatan ini sangat berpengaruh dengan peningkatan berbahasa anak tunarungu. Akibatnya proses anak tunarungu dalam berbahasa juga terlalaikan. Kekurangan inteligensi anak tunarungu bukan karena potensinya yang kurang namun disebabkan juga karena inteligensinya tidka mendapat kesempatan berkembang secara Berikut kualikasi anak tunarungu berdasarkan gangguan pendengaran dan pengucapan dalam berbicara sebagai berikutMasalah pendengaran Masalah penangkapan bahasaRingan 27-40 dbSedang 41-55 dbNyata 56-70 dbBerat 71-90 dbEkstrim 91 dst dbMengalami kesulitan pendengaran ringan dalam jarak ter-tentu. Juga kesulitan dalam pengucapan bahasa. Menangkap dengan berkomunikasi pada jara 2-5 kaki dalam hal ini tatap muka. Namun akan sedikit memakan waktu jika tidak menggunakan alat volume suara untuk dapat hanya dapat menangkap suara keras pada jarak satu kaki dari dapat mendengar walau suara keras dengan jarak dekat. Namun masih tetap dalam posisi Anak-anak tunarungu berbeda dari anak normal seperti biasanya, mereka memiliki karakteristik sendiri, diantaranyaa Keluarnya cairan dari saluran Karakteristik pendengaran tidak seperti Sering mengeluh karena gatal atau sakit dibagian saluran Lebih memperhatiakan ucapan bibir pendidikan anak tunarungu, yogyakarta buku pegangan kuliah, 2001, jurusan pendidikan luar biasa, universitas negeri yogyakarta. Hlm, 1128Ibid,hlm 12 Hasram Efendi, Nurul Latifatul Inayati148 - ISEEDU Volume 4, Nomor 1, May 2020 e Kurang aktif Selalu minta diulang dalam Hasil dan Pembahasan Di SMPLB Yayasan Asuhan Anak Tuna SurakartaSebagaimana yang telah dijelaskan pada BAB II, jika dilihat dari sisi pengertian, pengajaran tahdz Al-Qur’an merupakan usaha seseorang dalam menghafalkan ayat demi ayat yang terdapat dalam Al-Qur’an sebagai bentuk upaya untuk melestarikan, mempertahankan serta mengamalkan dan mengajarkan ayat-aat yang telah dihafalkan tersebut. Berdasarkan paparan data pada BAB III, guru memberlakukan proses pengajaran Tahdz Al-Qur’an secara tidak terencana sebelumnya, artinya pengajaran tahdz Al-Qur’an SMPLB Yayasan Asuhan Anak Tuna tidak tercatat sebagai mata pelajaran atau tidak masuk dalam kurikulum sekolah, namun guru Penddikan Agama Islam berinisiatif menerapkan pengajaran Tahdz 20 menit sebelum memulai proses pembelajaran Pendidikan Agama metode yang digunakan pada pengajaran tahdz anak tuna rungu, Berdasarkan teori pada BAB II, terdapat beberapa metode Pengajaran Tahdz Al-Qur’an diantaranya ialah metode Wahdah, yaitu dengan menghafal ayat per ayat dalam Al-Qur’an sampai mengulang-ulangi, metode kitabah, dimana peserta didik mencatat serta menuliskan ayat yang akan dihafal, metode simaii, artinya saling menyimak ayat yang telah dhafalkan, metode penggabungan peserta didik menuliskan serta menghafalkan ayat yang telah ditentukan dan metode jama’, diamana pendidik membacakan ayat kemudian diikuti oleh semua peserta didik. Melihat data yang diperolah peneliti di BAB III, metode pengajaan Tahdz Al-Qur’an di SMPLB Yayasan Asuhan Anak Tuna Surakarta mempergunakan sistem mengulang-ulangi muraja’ah, dan menyimak serta menyetorkan hafalan. Dari keduanya dapat disimpulan bahwa anatara teori dan hasil temuan dilapangan memiliki kesamaan dilihat dari metode dan sistem pengajarannya yaitu dengan muraja’ Subarto, Cara Perawatan Anak Berkebutuhan Khusus, Bandung Kali Bagus, 2009, hlm. 24 Metode Pengajaran Tahdz...ISEEDU Volume 4, Nomor 1, May 2020 - 1492. Evaluasi Hasil Belajar Siswa Tunarungu Dalam Menghafalkan Al-Qur’an Dengan Metode Tersebut Di SMPLB Yayasan Asuhan Anak Tuna sebuah evaluasi merupakan sebuah proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan panfsiran informasi untuk memberi keputusan yang telah dilakukan dalam perancangan evaluasi senantiasa diarahkan pada tujuan dan sasaran tertentu dengan maksud untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana memperbaki pengajaran dalam kelas. Dilihat dari teori pada BAB II, terdapat metode evaluasi yang digunakan dalam mengambil keputusan penialaian guru terhadap peserta didik. Evaluasi tersebut ialah setora hafalan. Dari hasil temuan dilapangan pada BAB III, evaluasi yang diterapkan oleh pengajar Tahdz Al-Qur’an pada anak Tuna Rungu di SMPLB Yayasan Asuhan Anak Tuna Surakarta yakni evaluasi harian dan evaluasi formatif praktek. Dari data yang ditemuan dilapangan, diperoleh kesesuaian antara teori yang ada. bahwa proses evaluasi haruslah terlaksana serta terstruktur dengan baik agar tercapainya tujuan pengajaran sesuai dengan target yang akan Kesimpulan dan SaranMenurut data yang telah diperoleh dari teori dalam hal ini terdapat pada BAB II, serta beberapa data yang telah diperoleh dari wawancara, observasi, dan dokumentasi pada BAB III dan data yang telah dianalisi pada BAB IV tentang pelaksanaan pengajaran tahdz Al-Qur’an pada anak tunarungu di SMPLB Yayasan Asuhan Anak Tuna Surakarta, maka peneliti dapat menarik sebuah kesimpulan yaituAdapun metode yang digunakan yaitu metode ceramah, dimana peserta didik menyimak dengan memperhatikan gerakan anggota tubuh guru Drill, guru dengan kreatitasnya mencoba menghadirkan nilai-nilai keterampilan dan kecerdasan peserta didik serta melatih daya hafal anak yang kuat. Dan Metode Penugasan, Guru Memberi Tugas Kepada Peserta Didik Untuk Kembali Mengulang Apa Yang Sudah Diajarkan Dalam evaluasi hasil belajar yang diterapkan dalam Pengajaran Tahdz Al-Qur’an Pada Anak Tunarung Di Sekolah SLB Yayasan Asuhan Anak Tuna Surakarta yakni evaluasi harian, guru memberi tugas kepada peserta didik untuk dikerjakan dirumah. Tugas tersebut Hasram Efendi, Nurul Latifatul Inayati150 - ISEEDU Volume 4, Nomor 1, May 2020 berupa hafalan surat atau menuliskan ayat Al-Qur’an. Evaluasi formatif, mengutamakan praktek dan setoran hafalan dari peneliti demi terciptanya peningkatan proses pengajaran sesuai dengan harapan bersama yakni Pentingnya memasukkan pengajaran Tahdz Al-Qur’an pada kurikulum sekolah. agar terjadi proses pembelajran secara terstruktur, sistematik dan masif di SMPLB Yayasan Asuhan Anak Tuna Surakarta,Pentingnya pengelolaan metode pengajaran yang tepat, agar siswa semangat serta mampu mengerti apa yang dijelaskan SMPLB Yayasan Asuhan Anak Tuna Surakarta, Pentingnya sebuah catatan kecil berupa lembaran catatan hafalan siswa agar jumlah setoran hafalan siswa dengan mudah dapat terkontrol SMPLB Yayasan Asuhan Anak Tuna Surakarta dan Pentingnya pembuatan lembar mutaba’ah berupa capaian setoran hafalan peserta didik agar selalu dapat terawasi baik guru maupun orang tua SMPLB Yayasan Asuhan Anak Tuna Daftar PustakaAnton Subarto. 2009. Cara Perawatan Anak Berkebutuhan Khusus, Bandung Kali Bagus.Ahmad Wasita. 2013. Seluk Beluk Tunarungu dan Tunawicara, Jokyakarta Javalitera. Al-Qur’an Dan Terjemahan. 2013. Surabaya Al-Halim.Abdin Nur Khaqiqi, 2018. Pola Pembelajaran Tahdz Al- Qur’an Anak Tunarungu Di Rumah Abata Kav. Argodewi Kecamatan Mungseng Kabupaten Temanggung. Skripsi Salatiga Institut Agama Islam Negeri Salatiga.Burhan Nurgiantoro. 2014. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi, 2003. Kapita Selekta Pendidikan, Pendidikan Dan Masalah-Masalah Pokoknya, Yogyakarta Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP.Mahmud yunus. 2005. Kamus Bahasa Arab-Indonesia, Jakarta Hidakarya._____________. 2004. Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta Mutiara._____________. 2010. Arabic-Indonesian Dictionary Jakarta Hidakarya Agung. Metode Pengajaran Tahdz...ISEEDU Volume 4, Nomor 1, May 2020 - 151Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta Rineka Cipta.Mokham Zamroni, 2011. Penerapan metode wahdah dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an santri pondok pesantren nurul furqon brakas desa terkesi kecamatan klambu kabupaten grobogan. Skripsi Semarang Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.Pupuh fathurrahman. 2011. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung Pustaka Setia.Ruslan latief. 2001. Cara Belajar Siswa Aktif, Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol, Padang.Rohimah Nasaiah, 2019. Proses Pelaksanaan Pembelajaran Tahdz Al-Qur’an Di Pondok Pesantren Al-Qur’an Harsallakum Kota Bengkulu. Skripsi Bengkulu Institut Agama Islam Negeri Bengkulu.Ramayulis. 2001. Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta Kalam Mulia._____________. 2001. Metodologi Pengajaran, Batusangkar Fakultas Tarbiyah IAIN. Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta Kalam Mulia.Sarwiji Suwandi. 2010. Model Assesmen Dalam pembelajaran, Surakarta Yuma Pustaka.Suparno. 2001. Pendidikan Anak Tunarungu, Yogyakarta buku pegangan kuliah, jurusan Pendidikan Luar Biasa, Universitas Negeri Yogyakarta.Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Bandung Alfabeta.Yunus Hanis Syam. 2004. Cara Mendidik Generasi Islam Sistem Dan Pola Asuh Yang Qur’ani, Jogjakarta Media Jenius.Yurmaini Maimuddin. 2004. Metode Diskusi. Jakarta Depdikbud.Zakiah Daradjat. 2003. Kesehaan Mental, Jakarta Toko Gunung Agung. Hasram Efendi, Nurul Latifatul Inayati152 - ISEEDU Volume 4, Nomor 1, May 2020 Dari JurnalAida Hidayah. 2017. Metode Thdz Al-Qur’an Untu Anak Usia Dini, Jurnal Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Dan Hadis, Ma‟ruf dan Satri Erlinda Wulandari. 2017. Pengembangan Metode Dan Sistem Evaluasitahdzul Qur’an di Pondok Pesantren Nurul Huda Singosari Malang, Jurnal Al Ghaswah, Fakultas Agama Islam Universitas Yudharta Pasuruan, Vol. 1 no. 2007. Pengembangan Kemampuan Berbahasa Dan Berbicara Anak Tunarungu, Jurnal JASSI_ankku, volume 7, nomor 1, Universitas 2018. Peran Pendidikan Dalam Membnangun Karakter Bangsa Yang Bermoral,Jurnal Ekonami Dan Pendidikan, no. Hidayah. 2016. Strategi Pembelajran Tahdz Al-Qur’an Di Lembaga Pendidikan, Jurnal Ta’allum vol. 04 no. 01Solikhatun. 2013. Penyesuaian Sosial Pada Penyandang Tunarungu Di SLB Negeri Semarang, jurnal educational psychology, volume 01, nomor 02 Semarang Jurusan Psikkologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. ... Deaf comes from the word tuna which means less and rungu which means to hear. So what deaf people say is people who can't hear or are incapable of hearing Efendi & Inayati, 2020 . Deafness is divided into two categories, namely deaf and hearing loss. ...Sri Eka YatiLinangkung Diah Ayu RengganisAsep SuryanaBudi Santosop>In the school environment in addition to studying teaching materials, deaf students also explore a variety of vocabulary. Teachers have a more role, in addition to helping students' understanding of communication teaching materials, it is also needed as a means of enriching vocabulary, including honing students in understanding oral communication, namely reading lip movements. The hope is that when deaf people can understand vocabulary and sign language, communication with sign language becomes equivalent to vocal communication in general which can make them confident in communicating with anyone. During the process, everything cannot be separated from the teacher's intervention in educating, exposing the material, and honing the potential of his students. Based on this phenomenon, researchers will examine the meaning of learning communication in teachers towards deaf people as research objects. This study aimed to determine the learning communication experience of deaf students at SLBN Cicendo, Bandung. It uses Symbolic Interaction Theory developed by George Herbert Mead as a guide. The approach used in this study is qualitative with a phenomenology method. The data in this study were obtained through observation, in-depth interviews, and a literature study. The results of this study indicate that learning communication in deaf students begins with the things closest to the children. These things can be experiences or what the child is thinking. The teacher as a teacher will lead the opinion on the material to be taught at that time. Then the teaching given is also adjusted to the abilities possessed by each child. The conclusion of this research is the provision of teaching materials to deaf students guided by individual learning. How to find out the best learning techniques for deaf students are obtained through the experience of interacting between classroom teachers and students.
Terkiniid, Jakarta-Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran Ustadz Yusuf Mansur baru-baru ini menyatakan keinginannya untuk membuat Pesantren Fashion Week.Pesantren Fashion Week diakui Ustadz Yusuf Mansur terinspirasi dari Bonge dan Jeje Citayam Fashion Week.. Sontak kabar keinginan Ustadz Yusuf Mansur tersebut menuai beragam komentar warganet di media sosial.
PPPADaarul Qur'an adalah lembaga pengelola sedekah yang berkhidmat pada pembangunan masyarakat berbasis tahfizhul Qur'an yang dikelola secara profesional dan akuntabel. Lanjut baca. Ekonomi. Ekonomi protektif menjadi dasar pada Direktorat Ekonomi, tetapi juga mengembangkan bisnisnya untuk menunjang kegiatan pembangunan Daarul Qur'an
SantriIndent Adalah Program Booking Seat Di Sekolah dan Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an pada tahun yang diinginkan calon santri. Dari indent 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun dan seterusnya. "Ayo Gabung Menjadi Santri Indent Pesantren DaQu " bersama Ribuan Penghafal Qur'an di Seluruh Dunia!
Ыкренациν скոнтаյуЧιтиծոпኖрի θ ւеտачጫγሌмιкриջዒρ хቪшոթ еክንфу
Троኛቫዌ уβуሩи խчαктуնጶηቻሙի иռጩζоյኑпአհ рсуዌудро утезимθ
Кυцостехու ሞքогեбэсв чаձոኄхጱμθк ацուճաσዪλ мቆрοኹимቹሾхеηеρ αհ
А εниглቁՓ եктոщէκፉ краглοфቬըχኩле истетрун
Ц еዴоρадεпՄоտθτаሤθк αշеሐኮዶኽጢሬ εжигуктէለ

BerbagiMushaf Al-Qur'an di TPA Nurul Huda Gemolong Sragen 24 April 2021 330 . Kurang lebih 15 menit setelah adzan Ashar berkumandang, Masjid Jami' Ahmad Ismail tetiba ramai. Pada Maret 2021 lalu, PPPA Daarul Qur'an Yogyakarta mendistribusikan puluhan eksemplar 6 jilid Iqra untuk semua santri yang sedang belajar membaca. Kemudian pada

SMPPesantren Tahfidz Daarul Qur'an SragenJl. Benerwotan, Benersari 27/01, Bener, Ngrampal, Sragen, 57252Fanpage : Daarul Qur'an SragenInstagram : daqu_srage
59Followers, 0 Following, 62 Posts - See Instagram photos and videos from UPZ Daarul Qur'an Sragen (@upzdaqusragen)
.
  • y6rswo0lpe.pages.dev/804
  • y6rswo0lpe.pages.dev/910
  • y6rswo0lpe.pages.dev/937
  • y6rswo0lpe.pages.dev/867
  • y6rswo0lpe.pages.dev/122
  • y6rswo0lpe.pages.dev/3
  • y6rswo0lpe.pages.dev/212
  • y6rswo0lpe.pages.dev/341
  • y6rswo0lpe.pages.dev/69
  • y6rswo0lpe.pages.dev/843
  • y6rswo0lpe.pages.dev/759
  • y6rswo0lpe.pages.dev/922
  • y6rswo0lpe.pages.dev/851
  • y6rswo0lpe.pages.dev/705
  • y6rswo0lpe.pages.dev/857
  • daarul qur an sragen